Toxic Series-51

5.7K 262 8
                                    

"Kai?" Suara Caca memecah kecanggungan membawa Kai pada kenyataan. Meminta sebuah jawaban dan kepastian dari pernyataan yang gadis itu lontarkan. Kai berdehem pelan.

"Gimana?"tanyanya meminta sebuah pengulangan.

"Aku suka sama kamu"tandas Caca penuh keberanian. Kai mengusap wajahnya kasar.

"Aku gak minta kamu untuk bales perasaan aku. Bagiku kamu tau perasaan ini aja, aku udah seneng" tutur gadis itu. Kai memandang Caca lama.

"Dari kapan?"

"Tiga tahun lalu" balas Caca. "Selama itu?"Caca mengangguk.

"Dan lo gak punya keinginan egois sama sekali?"

"Aku cukup sadar diri. Semakin kita deket, aku ngerasa kita semakin jauh"

Kai memandang Caca yang menunduk dengan sendu. Bukan keinginannya memiliki rasa yang tak pernah pudar di hatinya. Bukan keinginannya juga memberi harapan pada gadis yang tak ditakdirkan untuknya. Ia lantas membawa Caca kedalam pelukannya.

"Maaf kalau selama ini aku terlalu memaksa kamu. Maaf banget, kalau aku terlalu ganggu" Kai mengusap surai itu pelan.

"Terimakasih Acacia" balas Kai. "Dan maaf kalau selama ini gue gak peka" lanjutnya. Pelukan mereka terlepas, netra Caca terlihat berkaca kaca.

"Tapi gue mohon. Berhenti stuck di gue" kata Kai.

"Jangan biarin lo bawa rasa ini. Karena gue gak bisa, gue belum bisa nerima cewe lain. Selain Sherra" Caca sudah tau konsekuensi mencintai Kai. Dari awal ia menantikan jawaban ini. Tanggapan sesuai ekspetasinya.

"Ya, aku ngerti.  Tapi boleh ak—"

Belum sempat Caca melontarkan permintaan terakhirnya sebagai cinta pertama Kai yang hendak menghilang. Telpon lelaki itu betbunyi nyaring, membelah keheningan diantara mereka. Kai lantas menempelkan telpon tersebut pada telinganya. Keningnya mengkerut lalu setelahnya netra lelaki itu terbuka lebar.

"Ada apa?" tanya Caca khawator saat Kai bergerak gelisah saat telepon itu berakhir.  Kai dengan cepat menggenggam tangan Caca erat.

"Lo tau dimana apartemen Jeff?" Caca mengangguk.

"Tau, tapi buat ap—"

"Anter gue kesana!" Pinta Kai. Caca menatap meminta sebuah kejelasan. Kai mengusap wajahnya kasar.

"Sherra pergi kesana dan gue harus mastiin Sherra baik baik aja!"

_______

Jeff lantas membelah kerumunan tersebut. Berusaha meraih sosok Sherra yang bersimbah darah tak sadarkan diri. Lelaki itu hendak menyentuhnya, membawa gadis itu dalam pelukannya namun semua orang menahan tangannya. Dua polisi langsung menariknya menjauh dari tubuh Sherra yang diangkat menuju ambulan.

"DIA PACAR SAYA!"

"TOLONG IJININ SAYA UNTUK PELUK PACAR SAYA!"

"TOLONG! BIARIN SAYA IKUT!"Suara frustasi Jeff terdengar melengking. Beberapa orang terus menahan tubuh lelaki itu yang hendak masuk kedalam ambulan. Para polisi langsung mengamankan jalanan serta memasang garis polisi di sekitar tempat kejadian.

Jeff menatap nanar pada ambulan yang melaju di depannya. Dengan sepatu yang menginjak jejak darah yang Sherra tinggalkan.

______

Kai menghentikkan motornya kala melihat ambulan serta beberapa polisi berkumpul di suatu titik samping jalan. Terlihat juga segerombolan orang yang berdiri di belakang garis polisi yang melintang. Netra Kai menyipit lalu seketika menepikan motornya.

TOXIC SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang