Toxic Series-17

8.1K 345 19
                                    

Dulu, Sherra pikir hidup itu hanyalah sebatas lahir, jatuh cinta, menikah, kemudian mati. Namun saat ia berada di fase ini, pemikirannya berubah.

Tak ada jatuh cinta. Yang ada jatuh dalam jurang dosa. Ikatan sah rupanya sudah mulai dibuat main main. Bahkan kini, dengan mudahnya ia meberikkan kehormatannya pada seseorang yang bukan suaminya.

Tak ada kebahagiaan pasti. Setelah malam itu terjadi.

Sherra menangkup tangan Mamanya yang hendak memasuki ruang oprasi. Gadis itu terus memanjatkan doa sambil sesekali mengecup telapak tangan mamanya erat. Entahlah, Sherra akan melakukkan apapun agar mama Dinda tetap berada di sampingnya.

Itulah janjinya.

Tak peduli jika ia harus melakukan hal gila untuk mendapatkan uang. Asalkan Mama Dinda selamat, Sherra tak masalah

Ia sudah tak ada harganya sekarang.

"Waktu operasi akan berjalan sekitar 6 jam. Jadi, kami mohon kesabaran wali pasien untuk tetap berdoa di luar ruangan. Kami akan melakukkan operasi ini sebaik mungkin"

"Baik dok" Suara Sherra terdengar sendu. Dokter itu pun memasuki ruangan beserta Mama diatas brankar yang di dorong oleh sebagian perawat. Sejak tadi malam Mama sama sekali tak berbicara. Wanita itu bangun sesekali hanya untuk menatap kearah Sherra. Setelahnya kembali menutup matanya.

Sherra menutup wajahnya dengan kwdua tangan. Pundaknya bergetar, ia terisak kala pintu ruangan oprasi tertutup rapat. Kai do belakang gadis itu hanya sanggup menghela nafas pelan, membawa gadis itu kedalam pelukannya.

Kai tau, Sherra begitu rapuh. Maka dari itu, Kai akan melindungi gadis rapuhnya agar tak hancur.

"Berdoa ya? Mama Dinda pasti baik baik aja. Percaya sama aku"Sherra menggelengkan kepalanya.

"Gimana, kalau seandainya oprasinya gagal? Dan Mama ninggalin aku sendirian?" pikirnya kalut. Kai langsung mencengkram kedua pundak gadis itu seraya menatap netranya dalam.

"Sher kamu harus tetep berfikir positif. Mama Dinda gak selemah itu!" Ujar Kai menyadarkan Sherra yang kalut akan pikirannya sendiri.

"Mama Dinda gaakan ninggalin anak kesayangannya sendirian Sher. Gaakan" Tangis Sherra pecah begitu saja. Dan lorong rumah sakit ini menjadi saksi betapa hancurnya jiwa Sherra dihantam realita dunia.

Dengan semesta, yang sama sekali tak membantunya.

_______

"Sherra gak masuk Mon?" Mona yang saat itu baru saja duduk di kursinya menoleh kearah jojo dan Orion.

"Dia jagain nyokapnya dirumah sakit" balas Mona meletakkan ranselnya kemudian mengeluarkan kaca kecil dari sakunya untuk membenarkan riasan yang hilang di terpa angin jalanan.

"Hah? Nyokapnya Sherra sakit?" Mona melirik kearah Jojo.

"Iya"

"Sakit apaan?" Kening Mona langsung mengernyit tak suka.

"Kepo banget lo kaya dora! Mending pergi deh, ngapain nanya nanyain Sherra? Lo kenal dia aja enggak!" balas Mona pedas. Yang gadis itu katakan benar kok.

TOXIC SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang