Pertandingan dimenangkan oleh pihak lawan. Sherra dan teman temannya yang lain hanya sanggup melihat kekalahan telak sekolah mereka yang menyisakan kekecewaan mendalam.
Sherra tersenyum kearah Kai sambil mengangkat tangannya menyemangati lelaki itu hingga tanpa sadar sosok Jeff dari arah lapangan yang sama menatap kearahnya.
Apalagi saat Kai berjalan kearah Sherra dan gadis itu memberikan minum seraya mengusap keringat pada kening sahabatnya.
Hati Jeff mendadak panas melihatnya. Lelaki itu langsung berjalan gusar menuju ruang ganti.
Sekolahnya kalah!
Dan ia harus melihat dua manusia yang paling di bencinya bermesraan di depan matanya sendiri!
Sialan sekali!
_____
"Makasih ya Kai" Kai tersenyum menepuk pucuk kepala gadis yang tengah menikmati es krim vanila tersebut.
"Kamu suka?" Sherra mengangguk lucu.
"Suka banget!!!" Seru gadis itu.
Kali ini keduanya berada di warung pinggir jalan sambil menikmati es krim di tengah cuaca panas dan semilir angin. Kai sangat menikmati pemandangan di sampingnya.
Setiap kali memandang Sherra rasanya ia ingin bersujud pada tuhan dan berterimakasih karena mendatangkan seorang malaikat cantik yang tak pernah bisa ia lupakan
Dari banyaknya keajaiban. Sherra adalah salah satunya.
"Sher... Aku Minggu depan kamu mau gak kalo aku ajak mampir kerumah?" Celetuk Kai tiba tiba. Sherra yang tengah menjilat eskrimnya tak terlau menanggapi.
"Rumah?rumah siapa? Rumah kamu?balas Sherra.
"Iya, mumpung Papi sama istrinya lagi keluar kota" Sherra tersenyum.
"Boleh, tapi emangnya gapapa kalau aku kesana?
"Gapapa lah orang itu rumah Papa. Ya artinya rumah aku juga" Sherra terkekeh. Keduanya menikmati es krim kembali.
"Kai gimana rasanya punya ayah?" Celetuk Sherra. Kai menoleh.
"Biasa aja"
"Kok biasa aja?"
"Iya biasa aja. Gaadaa yang spesial, Papi cuman ngejamin kehidupan materi aku selebihnya ya kita fokus sama diri sendiri"Jelasnya tanpa ada yang ditutupi. Sedari awal Kai di bawa oleh Papinya, Kai sama sekali tak merasakan adanya getaran layaknya ayah dan anak. Papinya itu lebih mementingkan pekerjaannya begitupun Jena ibu tirinya yag juga lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah saat Kai tinggal disana.
"Tapi kamu seneng gak bisa ketemu sosok Ayah setelah sekian lama?" yanya Sherra penasaran.
"Seneng"Balasnya. "Tapi aku lebih seneng kalau Bunda masih ada"
Sherra terdiam. Sherra dan Kai memiliki masalah yang serupa. Lahir tanpa ayah dan berada di ekonomi yang rendah. Keduanya terbiasa hidup susah sedari kecil. Menikmati hasil keringat ibu yang tak seberapa dan berusaha terlihat normal di depan anak anak seusia mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC SERIES
Novela Juvenil"I think I'm addicted to your body"-Jeffranz Altair- Sherra menyesali keputusannya malam itu. Malam dimana ia menyerahkan tubuhnya pada cinta pertamanya---Jeffranz Altair si Perisai PASBARA yang terkenal dingin dan kasar. Sherra menyesal. Karena set...