Toxic Series-45

5.9K 283 20
                                    

Mona membereskan baju bajunya sambil bersenandung ria. Rencananya besaok ia akan kembali ke kampung halaman karena sekolahnya telah selesai. Rasanya seperti mimpi bisa melewati masa masa SMA dengan begitu singkatnya. Gadis itu melipat pakaiannya sambil sesekali melirik ponselnya. Ia sudah menghubungi Sherra dan Zara untuk hangout untuk yang ke terakhir kalinya. Tapi yang merespon hanyalah Zara. Sherra sama sekali tak ada kabar bahkan semenjak mereka dinyatakan selesai ujian.

"Eh, ini punya Sherra?" Gumamnya melihat baju yang kalau ia tak salah ingat merupakan baju Sherra yang tertinggal saat Jeff mengajaknya untuk bertemu beberapa bulan lalu. Gadis itu mendengus pelan.

"Kebiasaan, lupaan sama barang sediri"Sherra mmang selalu saja meninggalkan sesuatu di kamar Mona setiap kali menginap di kos gadis itu. Entah charger yang yang lainnya.

Biasanya Mona mager untuk menemui sahabatnya itu tapi kini sepertinya bukan ide yang buruk juga. Lagipula ia juga sangat merindukan sahabatnya itu. Entah bagaimana kabarnya sekarang.

Mona lantas memasukkan baju Sherra yang sudah ia lipat rapi ke dalam totebagnya lalu langsung menyambet Jaket miliknya yang tergantung dan kunci motor. Untuk pergi kerumah Sherrra malam ini juga.

_____

"Jangan bikin gue marah, kalau lo gamau gue siksa Sherra Adara"Ancam Jeff membawa Sherra masuk kedalam kamar gadis itu. Tangannya masih terikat bahkan Jeff malah menjeratnya semakin erat membuat Sherra sulit bergerak. Gadis utu sudah lelaki dengan kehidupan, kalaupun Jeff ingin membunuhnya ia ikhlas asal bisa bebas.

Semua ekspetasi Sherra tentang lelaki itu hancur seketika. Sikap Jeff semakin diluat nalar membuat Sherra tak sanggup untuk hidup lebih lama.

Sherra membencinya. Sangat membenci Jeff. Bahkan kalaupun ia mati hati ini ia akan menanggung kebencian yang membara dalam hatinya untuk lelaki itu.

"Jeff sebenernya apa mau kamu? Kenapa kamu bersikap kaya gini? Kenapa kamu gak bisa membenci aku seperti dulu?" tanya Sherra parau. Jeff menyurai rambutnya kebelakang sambil mendudukkan dirinya disamping Sherra yang duduk dengan tangan terikat.

"Sher, lo mau alasan gue gamau lepasin lo?" Jeff menyorot sayu kearahnya membuat Sherra ikut membalas tatapan itu tak kalah ibanya.

Jeff menyelam lada netra hazel Sherra yang menawan. Hari semakin hari kebencian dalam hatinya luntur setiap kali menatap netra gadis itu. Amarah dan benci yang dulu menyelimuti kini terganti, dengan sebuah rasa ingin memiliki, ingin menyimpan Sherra sendiri dan ingin bersama gadis itu setiap hari.

Jeff tak mengerti. Bahkan setiap kali ia berbaring di kamarnya sambil melihat langit langit pikirannya mengelana pada gadis itu. Senyumnya, wajahnya, tubuhnya semua candu

Jeff belum pernah menemukan rasa senikmat ini dalam hidupnya. Jeff ingin meraup rasa itu sebanyak banyaknya. Lelaki itu meraih kedua sisi Sherra, menyatukan kening mereka lalu memejamkan matanya perlahan.


"Sher, hidup gue gak seindah apa kata orang orang" Ia lalu menjauhkan wajahnya. Netra yang semula menyorot sendu namun sarat akan kebencian yang mendalam kini berubah menjadi sendu dan sayu penuh rasa yang tertahankan. Lelaki itu memandang Sherra lembut dan penuh penghayatan seolah gadis di depannya adalah objek paling indah di alam semesta yang ia kagumi setiap waktu.

"Keluarga gue hancur Sher, bokap gue punya selingkuhan bahkan Punya anak sama selingkuhannya" Jeff mulai bangkit dari duduknya lalu merogoh nikotin dari balik sakunya. Menyesapnya dalam sambil memasukkan sebelah tangannya kedalam saku, berdiri membelakangi Sherra.

"Lo mungkin gak bakal tau rasanya punya uang milyaran dan bisa beli semua hal yang lo mau. Tapi gue bisa, gue selama ini hidup dengan harta yang melimpah gak pernah kurang" perkataan Jeff tersirat merendahkan Sherra hinggga gadis itu tertunduk.

TOXIC SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang