"Mama!"
Jojo berretiak melihat Mamanya berada di persidangan dan dinyatakan bersalah saat itu jua. Sedangkan Caca hanya menatap datar pada sosok iblis yanh kini sudah berada di tempatnya. Bergitupun Gangga, mereka menghadiri persidangan hanya untuk melihat sebuah pembalasan. Terutama Caca yang diam diam merasa puas dapat memenjarakan ibunya sendiri.
"Sekarang gaada yang bakal nyakitin Caca lagi, kan?"
______
Kai menutup ponselnya kala suara ketukan pintu kamarnya terdengar jelas. Kaki lelaki itu lantas segera turun dari kasur untuk membukakkan pintu.
Cklek.
"Belum tidur?"
Tepat saat pintunya terbuka wajah Jena terpampang di sana. Dengan kedua tangan terlipat diatas dada, lalu seperkian detik kemudian menunjukkan sebuah foto seseorang pada Kai. Yang langsung direbutnya kasar.
"Saya menemukan foto itu di tempat sampah. Apa dia pacar kamu?"
Kai menatap foto dimana itu adalah fotonya dengan Sherra beberapa waktu lalu, yang diambil oleh mama Dinda di rumah pohon mereka untuk memperingati hari ulang tahun Sherra ke 18.
Gadis itu terlihat cantik dengan dtess putih gading sedangkan Kai di balut kemeja serupa. Berfoto dengan background danau yang indah dengan senyum indah.
Kai teringat, jika setelah kabar Sherra di pesta pertunangan Jeff waktu itu. Kai langsung membuang foto tersebut tanpa pikir panjang. Hingga akhirnya ditemukan oleh Jena. Ditempat yang sama saat ia membuangnya.
"Bukan urusan anda"balas Kai datar. Jena tertawa.
"Apa gadis itu yang kamu ceritakan tadi, saat makan malam?" Kai terdiam. Tak menanggapi dan hanya memandang Jena dengan kedua alis menukik.
"Gadis miskin itu laku juga" Netra Kai menyorot tajam sambil menunjuk Jena tak sopan.
"Jaga bicara anda!" peringat Kai membuat Jena semakin tertawa sinis.
"Ternyata dugaan saya benar. Kalian memperebutkan gadis miskin itu" Dada Kai Naik turun tak beraturan.
"To the point, karena saya tau Nyonya Jena yang terhormat tidak akan menginjakan kaki di kamar anak tirinya. Jika tak ada maksud dan tujuan kan?" bibir Jena menyunggingkan senyum miring.
"Kamu pintar juga" sahutnya.
"Saya hanya ingin memastikan jika orang yang ada di foto itu dan orang Jeff bawa di pesta waktu itu adalah orang yang sama" Lanjut Jena melirik foto di genggaman Kai.
"Kalau iya. Anda mau apa?" Wajahnya
terangkat angkuh."Sederhana" balas Jena. "Cukup bawa dia pergi dari kehidupan anak saya, secepatnya"
Wanita itu menatap Kai tajam begitupun sebaliknya. Sebenarnya Kai tak menyangka hal ini akan keluar dari bibir seorang wanita yang bahkan semenjak pesta tak bereaksi apa apa. Sedangkan kini, justru memasang wajah penuh benci hingga Kai dibuat dilema sendiri.
"Apa alasan anda menyuruh saya melakukan ini?" Air wajah Jena berubah seketika. Semakin suram dan mencekam.
"Karena gadis miskin itu tak pantas bersanding dengan anak saya"
______
Mona terus memantau jendela kamar kosnya. Begitupun Sherra yang masih terduduk di kasur sambil memeluk kedua kakinya. Ketakutan.
Ingatannya pada tragedi itu semakin terngiang ngiang kala ia ingin berusaha melupakan. Mona pun segera menghampiri Sherra kemudian memegang pundak sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC SERIES
Teen Fiction"I think I'm addicted to your body"-Jeffranz Altair- Sherra menyesali keputusannya malam itu. Malam dimana ia menyerahkan tubuhnya pada cinta pertamanya---Jeffranz Altair si Perisai PASBARA yang terkenal dingin dan kasar. Sherra menyesal. Karena set...