Happy reading
◇◇◇Sampai dirumah Saniya tidak menemukan orang dirumahnya, sepi seperti tidak ada kehidupan.
Pergi keatas untuk mengganti baju, ia sempatkan untuk melihat kamar yang ada disebrang sana, tumben sekali jendela kamar itu terbuka apa penghuninya sudah datang? Ia mengangkat bahu acuh.Tidak penting ,mungkin ia akan menarik ucapannya suatu saat.
Selesai mengganti baju Saniya turun kearah dapur, kosong tak ada makanan sama sekali seperti biasanya.Bundanya memang jarang sekali masak mungkin sekitar tiga hari sekali baru masak karna memang tiga hari sekali Bundanya akan libur bekerja.
Menghela napas"Kerumah nenek aja deh ,sekalian jemput Gita. "gumamnya pada diri sendiri.
Rumah neneknya tidak jauh dari rumahnya butuh sekitar lima menit kalau ia jalan kaki. Saniya memutuskan untuk jalan kaki sekalian olahraga.
Mengunci pintu depan. Saniya mulai berjalan sambil bersenandung kecil. Entah kenapa ia seperti diawasi, mengalihkan pandangannya kerumah yang ada didepannya ia menyipitkan mata, ia melihat motor sport bewarna hitam terpakir digarasi rumah itu. Kaya kenal batin Saniya bergumam. Merasa sudah tidak ada yang mengawasi ia melanjutkan perjalanannya.
Tanpa ia ketahui seseorang melihatnya dengan senyum menyerangai"Tunggu sebentar lagi kita bakal bertemu. "Ucap orang itu menatap kepergian Saniya.
Asik berjalan tampa sadar dibelakang Saniya ada orang yang menatap dirinya dengan licik, orang itu jalan perlahan-lahan hingga. Happ...
"Jojo bau anjing! "Umpat Saniya kepada sahabatnya itu.Sementara Jojo sudah tertawa terpingka-
pingkal. Dia terlihat puas karna telah berhasil menjahilinya.Bagaimana tidak kesal kepala Saniya dimasukan kedalam karung beras yang sangat bau.
Jojo berhenti tertawa dan melihat kearah Saniya "Mau kemana lo? "
"Kerumah nenek ngungsi biasa." Jawab Saniya berlalu pergi meninggalkan Jojo sendirian.Jojo berjalan cepat untuk menyamakan langkahnya dengan Saniya.
"Ngungsi mulu kerjaan lo. "Ucap Jojo saat berhasil menyamakan langkah dengan tangan merangkul Saniya .
"Biarin. Anjir tangan lo bau bangsat! "Seru Saniya yang mencium bau tak sedap dari tangan Jojo ia menghempaskan rangkulan Jojo dengan kasar.
Jojo terkekeh santai"Habis bawa ayam kerumahnya Rendi. "Setelah itu Jojo lari kerumahnya yang sudah ada didepan.
Mendengar itu Saniya semakin kesal pantas saja rambut dia bau tai ayam ternyata karung tadi dipakek buat bawa ayam kerumah Rendi sepupu Jojo?
"Jojo setan anak pak Somat!"
Umpat Saniya saat melihat Jojo sudah tak ada disampingnya.◇◇◇
"Nek masak apa? "Ucap Saniya yang memasuki dapur. Saat ia sampai dirumah neneknya ia langsung pergi kearah dapur. Perut dia nambah laper karna ulah Jojo tadi.
"Tumis kangkung, ikan goreng, sama telur dadar aja nenek gak kepasar pagi ini ,makan aja itu jangan gak makan nanti sakit. "
Saniya sangat sayang kepada neneknya ini, bahkan neneknya rela masak lebih karna Saniya dan Nana sering makan disini. Neneknya juga akan marah kalau denger ia dan Nana cuman makan mie instan doang kalau pulang sekolah.
"Iya. "Mengambil nasi dengan pelengkap tumis kangkung dan telur dadar Saniya keluar dari dapur neneknya dan pergi kedapur bibiknya yang ada disebelah.
"Bik hari ini buat apa? "
Mengalihkan pandangannya dari tv Suci nama bibik Saniya istri dari adik kedua ayahnya paman Redak.
"Seperti biasa San. "Balas bibiknya denangan mata kembali fokus ketv.
Saniya tampa ragu masuk kedapur bibiknya itu, udah sering kesini ngapain malu.
Ia melihat sup sayur ,Saniya tidak suka sayur jadi dia ambil kuahnya saja. Keluar Saniya duduk dimeja dekat tv yang ada didapur.
"Tri mana bik? "Tanya Saniya yang tidak melihat Tri dari tadi.
"Paling juga kerumah Arini,Gita juga disana sama Riski! "Balas Suci memberi tahu.
Setelah makan Saniya pergi kerumah Arini yang ada disebelah rumah neneknya.
"Tri, Gitanya ada mau aku ajak pulang! "Ucap Saniya kepada Tri yang duduk digazebo.
Tri adalah sepupu perempuan anak dari Suci dan Redak.
" Disana San nonton tv sama Riski, emang Bunda kamu udah dateng?"
Biasanya ia akan menjeput Gita saat Bundanya sudah datang dari gudang tapi karna hari ini dia gak ada tugas jadi lebih cepet jemput Gita bair gak sepi-sepi amat dirumah."Belum dateng. Tapi aku bosen sendiri makanya jemput Gita biar rame. "
"Halah kamu, palingan juga nanti kalau Gita nangis diajak kesini lagi ,alesan." Saniya hanya tertawa mendengar ucapan dari Tri itu.
"Gita ayo pulang udah ditunggu bunda dirumah! "Ujar Saniya saat memanggil Gita yang asik nonton tv bersama Riski dan Arini.
"Unda? Iki, Ita pulang ulu udah iunggu unda dadahh! "Ucap Gita dengan suara cadelnya. Gita adalah adik terakhirnya dan cowok satu-satunya diantara mereka berempat. Usia Gita baru dua tahun lebih makanya kalau ngomong masih belum jelas.
"Ehh Ta kamu diboongin sama kakak Saniya sini nonton lagi." Ajak Arini yang mencegah Gita pergi. Saniya menatap Arini jengah adik kelasnya ini sering sekali menjahilinya.
"Iya ,unda bulum ulang? "Tanya Gita kepada Saniya. Gita memang memanggil Saniya dengan Iya mungkin kata Saniya masih terlalu panjang untuk Gita ucapkan.
"Udah Ta, Iya tadi disuruh jemput kamu bawa pulang. Ayo cepet nanti bunda marah lagi. "Dengan berlari Gita menuju dirinya. Saniya membalik badan agar Gita naik kepunggungnya untuk ia gendong. Gita yang sudah mengerti pun naik kegendongan Saniya.
"Bilang dada dulu sama Riski! "
"Dadah Iki. "Ujar Gita
"Kakak belum Ta! "Ujar Arini perotes sebab Gita tidak pamit kepadanya.
"Dada juga sama kak Arini,Ta."seru Saniya kepada Gita.
"Dadah. "
"Dada Ita nanti kesini lagi ya sama Ayu! "Jawab Arini agar Gita nanti kerumahnya lagi bersma Ayu adik ketiganya yang baru kelas empat SD.
Saniya menggendong Gita sambil bernyanyi."Gita dada dulu sama kakak! "Ucap Tri yang masih duduk digazebo bersama Ema sepupu Arini.
Saniya menyuruh Gita untuk pamit kepada Tri dan Ema. "Dadahhh." dibalas oleh mereka berdua "Dada gita nanti kesini lagi ya! "Ujar mereka bersamaan.
"San nanti sore ingat dilapang !"ujar Tri kepada Saniya.
"Siipp jam empat kan? "Dibalas iya oleh Tri. Rencananya mereka akan main bulu tangkis dilapangan dekat kompleks.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Terimakasih telah membaca
◇◇◇
KAMU SEDANG MEMBACA
S A N I Y A [END]
JugendliteraturSaniya Revanja Putri seorang gadis yang begitu ceria,ramah, pintar dan jangan lupakan tingkah bar-barnya. Anak kedua dari empat bersaudara. Pacaran? Saniya belum pernah pacaran namun Saniya mempunyai cinta pertama.Orang itu pergi dan kembali dalam...