Chapter XXV

3.6K 189 2
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
◇◇◇

"AYAH.. AYAH.."seru Gita berlari merentakan tangannya kearah Ayahnya. "Ohh my boy, " ucap Sigit, suami dari Hana itu.

Sigit berjongkok dan ikut merentangkan tangannya. Menyambut sang putra satu-satunya.

Happ...

Gita masuk kedalam pelukan ayahnya. "Ohh boy, kau begitu merindukan ayah mu ini? " ucap Sigit mengelus punggung tak seberapa Gita.

"Ayah! " pekik tiga orang gadis yang mampu mengalihkan perhatian Sigit dari Gita. Disana, di depannya sudah berdiri tiga orang gadis yang ia sayangi, ketiga anaknya.

Sigit menganggukan kepalanya seolah isyarat untuk bergabung kepelukannya. Nana, Saniya, dan Ayu terseyum bahagia menyambut kedatangan ayahnya itu. Mereka berlari kecil kearah Sigit dan haapp... Gita sudah tidak ada dalam pelukannya.

Pelakunya adalah Saniya. Saniya mengambil Gita dari pelukan Sigit. Membuat Gita merengek ingin delepaskan.

Sigit merentangkan tangannya kembali agar ketiga putrinya masuk kedalam pelukannya.

Nana, Saniya dan Ayu menatap Sigit dan ketiganya saling berpandangan. Ada apa dengan ayahnya ini?

"Ayah? " ucap Nana memanggil ayahnya. Sigit mengangguk-nganggukan kepalanya. "Itu.. emm.. itu..! " ucap Nana tidak bisa menjelaskan.

Sigit menatap putri sulungnya tak mengerti. "Itu apa Nana? " ujar Sigit bangun dari aksi jongkoknya.

"Gita habis pup yah, belum kak Nana bersihin, dia malah lari kearah ayah!" ucap Saniya menjelaskan situasi. "Liat aja kemeja ayah ada kuning-
kuningnya !"  imbuh Ayu menunjuk ke kemaja Sigit.

Sigit mengikuti arah tangan Ayu dan membelalakan matanya. Kemeja putihnya ada noda bewarna kuning milik putranya, Gita.

"Astaga Gita apa yang kamu lakukan pada kemeja mahal ayah nak. " ucap Sigit mengacak rambutnya pelan.

"Kalian bertiga tidak ingin memeluk ayah kalian ini? " dibalas gelengan oleh ketiga putrinya. Sigit tersenyum masam."Jangan mulai deh yah! " ucap Ayu melanjutkan acara nonton tvnya.

"Gita ayuk kita cebok dulu ya! " ajak Nana mengambil alih Gita dari tangan Saniya. Gita mengikuti langkah Nana ke kambar mandi.

"Ayah, " ucap Saniya menyadarkan ayahnya. "Ganti baju sana bau pup tahu.. Lagian jangan mulai drama deh! " ujar Saniya pada ayahnya itu.

"Bunda mana? " imbuh Saniya menanyakan keberadaan Hana, bundanya yang tadi pergi makan malam bersama ayahnya itu.

"Lagi kerumah nenek nganter makanan! " jawab Sigit berjalan kearah kamarnya. Ia sudah tidak tahan dengan bau dari kemajanya.

"Kalian jahat! " tunjuk Sigit pada Saniya dan Ayu secara bergantian lalu masuk kedalam kamarnya.

Saniya menggeleng terkekeh melihat kelakuan ayahnya itu. "Ayah lo kambuh lagi gilanya! " ucap Saniya pada Ayu. "Ayah lo juga itu! " balas Ayu cuek.

Saniya mengidihkan bahu acuh dan berlalu menaiki tangga untuk pergi ke kamarnya.

◇◇◇

S A N I Y A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang