Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.◇◇◇
Saat ini Saniya sedang dikantin makan dengan Bunga, Lista, Kanya, dan jangan lupakan Raka yang selalu ada dekat Kanya.
Asik makan,pandangan Saniya teralihkan oleh ucapan Raka. "Ehh kalian tahu ada siswa baru katanya disini? "Ucap Raka bertanya tentang siswa baru kepada mereka.
"Siswa baru ? Kok aku gak
tahu yang. ""Aku juga denger dari temen yang! Gak tahu juga bener atau gak, katanya sihh kemarin sempet kesini buat daftar! "Ujar Raka menjelaskan.
"Iya gue juga denger dari anak osis katanya ada siswa baru cowok, ganteng lagi! "Ucap Lista yang merupakan anggota osis.
"Kok gue kepo ya! "Kanya membayangkan wajah siswa baru.
Raka menatap Kanya malas. Raka mencubit pipi Kanaya keras. "Apan sih yang! "Ucap Kanaya sembari menepis tangan Raka yang ada dipipinya.
"Ngapain kamu mikirin dia.Ckk udah aku mau kekelas aja. " Ucap Raka bangun dari duduknya.
Kanya yang melihat Raka pergi karna cemburu memutar matanya malas. "Ka, lo kok bengong sih? Kejar sana pacar lo nanti putus baru nangis-nangis minta maaf
lo! " ujar Saniya yang melihat Kanya malah asik makan bakso tak memperdulikan Raka yang sedang dilanda cemburu.Kanya menatap Saniya. "Udah biarin aja, lagian baru gitu doang cemburu. Males gue ,nanti aja gue bujuknya ."ucap Kanya sembari menyuapkan bakso kedalam mulutnya.
Saniya menatap Kanya malas. Sudah sering ia melihat pertengkaran kecil temannya itu dengan Raka. Ia juga tak bisa menyalahkan Kanya karna memang Raka orangnya sangat cemburuan. Masak Kanya gak boleh save nomber cowok kalau gak Raka ijinin.
"Hemm. Gue cuman kasih tahu aja. Awas aja nanti lo nelpon gue nangis-nangis! "Kanya menatap Saniya tajam"Udah diem dodol! "
Lista dan Bunga menatap Kanya dengan nyalang. "Lo ngerahasiyain apa sama kita? Kok Saniya bisa tahu sihh! "Ucap Bunga kepada Kanya.
"Iya nihh apaan Ka? "Ujar Lista menimpali.
"Gak ada apa-apa kok, itu masalah gue waktu berantem bulan lalu sama Raka. Gue curhat sama Saniya tapi gak sampe nangis-nangis anjir. "Lista dan Bunga yang sudah tahu masalah itu hanya ber ohh ria. "Saniya aja yang berlebihan. "Tunjuk Kanya pada Saniya dengan sinis. Lemes benget mulut temannya ini.
"Bangsat! "Umpat Kanya tampa suara kearah Saniya yang tersenyum miring.
◇◇◇
"Kenalin nama saya Briyan Adi Pratama pindahan dari Canada! " Ucap orang itu memperkenalkan nama dengan tampang datarnya.
Pekikan suara siswa perempuan tak bisa dihindari. Bagaimana tidak, tampang Briyan tidak bisa diabaikan begitu saja. Lihatlah hidung mancung, dengan kulit putihnya dengan tinggi sekitar 180 cm membuat iya seperti renkarnasi dewa yunani ahh jangan lupakan bibir tebalnya yang minta dicium itu.
Briyan menatap mereka acuh, ia tak suka jika dirinya ditatap lapar seperti ini dan iaa tak suka dengan keramaian .
"Ya sudah Briyan kamu boleh duduk dibangku sana, Raka angkat tangan kamu! "Ucap guru yang kebetulan sedang mengajar dikelas itu.Kelas XII 1.
KAMU SEDANG MEMBACA
S A N I Y A [END]
Teen FictionSaniya Revanja Putri seorang gadis yang begitu ceria,ramah, pintar dan jangan lupakan tingkah bar-barnya. Anak kedua dari empat bersaudara. Pacaran? Saniya belum pernah pacaran namun Saniya mempunyai cinta pertama.Orang itu pergi dan kembali dalam...