Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
◇◇◇Karna kelas Saniya sedang jam kosong karna guru yang bersangkutan sedang berhalangan hadir. Entah apa alasannya tentu saja ini menjadi moment yang mereka tunggu-tunggu, jam kosong.
Seperti sekarang ini mereka berempat sudah duduk berhad-hadapan untuk bergosip. Katanya Kanya punya cerita menarik.
"Hahahaha... Serius? " Tawa Saniya pecah saat mendengar hal lucu dari cerita Kanya.
"Beneran San. Nanti kalau pulang tanya aja sama orang komplek pasti udah pada tahu berita ini!" perintah Kanya agar Saniya menanyakan ceritanya itu.
"Tapi yang gue gak ngerti nih, yang cerai anaknya kok yang bunuh diri bapaknya sihh."
"Lo kan tahu Lit kalau jaman sekarang mau cerai harus ada modal dulu! "
"Bener juga sih. Tapi kenapa bunuh diri dibawah tempat tidur.Bukannya serem malah jadi ngakak kan. " Lanjut Lista dangan tawa yang tak bisa dibendung lagi.
"Lucunya lagi nih. Kan polisi sama dokter dateng waktu kejadian itu nihh, trus waktu dia dikeluarin dari bawah tempat tidur itu badannya udah kaku gitu..! "
"Lah mati beneran Nya? "
"Diem makanya.Belum selesai ini, lo main motong aja! " ucap Kanya pada Lista yang sangan kepo dengan kelanjutan ceritanya.
"Udah sih, lanjut aja Nya! " larai Saniya agar Kanya melanjutkan ceritanya.
"Ok lanjut.Nahh kan kaku tuh badannya lidah dia juga keluar, kaya gini. " tiru Kanya agar temannya mengerti. "Dokternya tahu kalau dia itu bohong orang napasnya aja masih, perutnya juga kempang-kempis. Dokternya bilang'pak saya suntik ya, kalau bapak gak mau disuntik lidah bapak bisa dimasukkan kembali! ' langsung diturutin dong. Kan ketahuan boongnya! "
Mereka bertiga semakin keras tertawa. Ada-ada saja tingkah orang jaman sekarang. Masak iya bunuh diri di bawah tempat tidur? Mana bisa mati kalau begitu.
"Kenapa harus bohong sihh? " ujar Saniya yang menetaskan air mata karna terlalu lama tertawa.
"Biar anaknya gak jadi cerai ,dia ngancem kek gitu. " jawab Kanya memberi tahu.
"Bener kan yang ada depan gang itu! Yang kakek-kakek itu bukan sihh cuman tinggal sama istrinya aja kan? " tanya Saniya memastikan orang yang Kanya ceritakan ini.
Dibalas anggukan oleh Kanya. "Iya bener. Lo pasti tahu orangnya! " secara kompleks Saniya dan Kanya bersebelahan. Yapss Kanya satu komoleks dengan Putri dkk.
Lagi-lagi mereka bertiga tertawa sampai perut Saniya sakit. Menyadari ada yang kurang Saniya mencari tahu apa yang menjanggal ini?
"Nga lo kanapa? Gue liat lo diem aja dari tadi. Biasanya lo yang paling ngakak kalau denger cerita kek gini! Kenapa? " ujar Saniya pada Bunga yang sejak tadi hanya diam disamping Kanya.
Kini pandangan mereka bertiga tertuju pada Bunga yang masih diam itu. "Cerita aja jangan ragu!" ucap Kanya memegang tangan Bunga yang terlihat ragu untuk menceritakan masalahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
S A N I Y A [END]
JugendliteraturSaniya Revanja Putri seorang gadis yang begitu ceria,ramah, pintar dan jangan lupakan tingkah bar-barnya. Anak kedua dari empat bersaudara. Pacaran? Saniya belum pernah pacaran namun Saniya mempunyai cinta pertama.Orang itu pergi dan kembali dalam...