Happy reading
◇◇◇Gila!!!
Itu kata yang ada dipikiran Saniya sekarang. Bagaimana tidak semua pasang mata sedang memandang dirinya sekarang.Seperti yang dikatan Briyan tadi malam, ia berangkat kesekolah bersama Briyan. Yang sudah menjemputnya agak siang. Katanya biar sekolah udah ramai agar mereka tahu sekarang dirinya adalah seorang pacar dari Briyan siswa baru yang menggemparkan satu sekolah karna ketampananya.
"Ayo jalan."ucap Briyan membuyarkan lamunan Saniya.
"Bri tangannya bisa lepas aja gak! Aku risih ditatap kaya gitu. "Pinta Saniya agar Briyan mau melepaskan genggaman tangannya dari dirinya. Saniya benar -benar risih sekarang ditatap dengan berbagai pandangan oleh siswa yang ia lewati menuju kelas.
"Gak, biar mereka tahu kalau kamu itu pacar aku sekarang! "
Jawab Briyan yang semakin mengeratkan genggamannya.Saniya hanya pasrah saat tangannya ditarik lembut oleh Briyan agar ia mengikuti langkahnya.
Saat sudah sampai dikelas Saniya yang kebetulan ada disebelah kelasnya Briyan mengacak rambut Saniya pelan. "Sana masuk, belajar yang rajin jangan mikirin aku doang kerjaannya! " Ujar Briyan dengan percaya dirinya.
Saniya memutar mata jengah, Briyan seperti sengaja mengantarnya dan bersikap seperti ini tepat didepan pintu kelasnya.
"Najis...tangan lepas! "Ujar Saniya agar Briyan melepaskan tangannya, ia malu sangat malu malahan karna menjadi tontonan teman sekelasnya.
"Mulut kamu.Yaudah aku kekelas dulu nanti istirahat tunggu aku.
Ok! "Ujar Briyan mencubit kedua pipi Saniya dan berlalu pergi kekelasnya.Jujur hati Saniya sekarang meronta ingin keluar dan terbang. Ia tak minafik bahwa ia suka dengan sikap lembut Briyan kepada. Dengan pipi merah Saniya menuju bangkunya dengan menunduk karna malu ditatap oleh teman sekelasnya terutama tiga orang itu.
◇◇◇
"Jadi gimana lo bisa pacaran sama anak baru itu? "Tanya Kanya dengan kepo. Tadinya Saniya akan menjelaskan dikelas tapi tidak jadi karna bell berbunyi dan guru sudah masuk ke dalam kelas.
"Iya gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba langsung pacaran,sama orang cakep lagi. "Ujar Lista menyahuti. Ia jadi iri kepada Saniya karna sekalinya pacaran orang bule pun jadi sasaran.
Saniya menghembuskan napasnya pelan. Meminum kembali jusnya, Saniya menatap ketiga temanya dalam dengan tangan melambai agar ketiganya mendekat.
Bunga, Lista, dan Kanya mendekatkan dirinya kearah Saniya. "Ya mau gimana lagi, gue cantik makanya Briyan bisa suka."
Ucap Saniya dengan berbisik.Ketiga orang itu berdecih malas mendengar jawaban Saniya.
"Aaww! "Seru Saniya saat Kanya menuyor kepalanya keras."Najis banget lo jadi orang. Modelan kaya patung sawah aja
belagu! "Ujar Kanya pada Saniya."Mulut lo lemes bat Ka,"Ucap Bunga sibuk dengan ponselnya. Biasa Bunga sedang chatting dengan pacarnya.
"Lo kaya gak tahu Kanya aja, mulutnya kebanyakan diembat Raka ya jadi lemes kaya git... Eeh apaan sih lo! "Lista memberontak saat Kanya membekap mulutnya dengan tiba-tiba.
Kanya menjauhkan tangannya dari bibir Lista. "Jangan kenceng-kenceng setan. Lagian kalian pada gak ngaca mulut kalian juga lemes, apalagi lo! " Tunjuk Kanya pada Saniya yang meminum jus.
Saniya hanya menganggukan kepala tanda tak menapik ucapan Kanya itu. Dari mereka berempat memang dirinya lahh yang kalau ngomong suka gak tahu tempat, ceplas-coplos jarang memikirkan perasaan orang lain.
Tiba-tiba seseorang duduk disamping Saniya dan mengecup pipinya sekilas. Tanpa menoloh pun Saniya tahu siapa orang yang berani mencium pipinya didepan umum seperti ini. Siapa lagi kalau bukan Briyan pacarnya saat ini.
"Kenapa gak nunggu dikelas? " Tanya Briyan mengusap rambut Saniya lembut. Briyan memang mencari Saniya kekelasnya tadi bersama Raka yang juga mencari Kanya. Tapi saat sampe disana kelasnya sudah kosong .
"Nunggu lo lama, yaudah gue duluan! "Briyan berdecak kesal saat Saniya menggukan kata lo kepada dirinya.
"Kamu San Kamu! "Larai Briyan dengan memegang dagu Saniya agar menghadapnya yang sedari tadi tak menoleh kearahnya sama sekali.
Saniya hanya mengangkat kedua bahunya dan menepis tangan Briyan dari dagunya.
"Bangun! "
"Aku bilang bangun Saniya! "Ucap Briyan keras kepada Saniya yang masih duduk saat dirnya bilang untuk bangun. "Cckk,bangun ikut aku. Jangan sampai aku kasar sama kamu disini! "Bisik Briyan kepada Saniya yang tentunya hanya mereka berdua yang dengar.
Dengan terpaksa Saniya bangun dan pergi dari kantin diikuti oleh Briyan.
Tampa mereka sadari kejadian tadi dilihat oleh semua orang yang ada dikantin. Terutama keempat orang yang duduk dimeja yang sama dengan mereka berdua.
"Mereka mau kemana tuhh? " Tanya Bunga penasaran melihat kepergian dua orang itu.
Tak ada yang menjawab pertanyaan Bunga itu. Semua masih meresap apa yang terjadi diantara mereka berdua. Briyan si siswa baru dan menggemparkan setu sekolah dengan ketampanannya dan juga Saniya si cewek pinter yang jarang berdekatan dengan yang namanya laki-laki.Ada apa diantara mereka berdua? Batin mereka semua bertanya-tanya.
◇◇◇
"Bri kita mau kemana sihh? "Tanya Saniya yang masih mengikuti langkah Briyan sesekali berlari kecil untuk menyamakan langkahnya dengan langkah Briyan .
Briyan tak menyahut sama sekali. Saniya hanya pasrah mengikuti kemana Briyan pergi.
Briyan berhenti saat mereka sampai dirooftop sekolah. Saniya terus menatap Briyan yang kini duduk disofa yang ada disana.
"Sini! "Perintah Briyan agar Saniya mendekat kearahnya. Saniya berjalan ragu kearah Briyan. Pikirannya sudah merambat kemana-mana dia hanya takut Briyan berbuat yang tidak-tidak saat hanya mereka berdua yang ada disini.
"Duduk! "Ucap Briyan saat Saniya sudah ada didepannya. Saniya menuruti perintah Briyan."Lo aissh maksud aku, kamu kenapa Bri? " Tanya Saniya kepada Briyan yang sedang memejamkan matanya. Melihat tak ada jawaban Saniya juga ikut memejamkan mata menikmati sembilir angin yang sejuk ini cukup lama ia mejamkan mata.
Tiba-tiba ia merasakan ada beban diatas pahanya. Menunduk ia melihat Briyan sudah berbaring dengan pahanya dijadikan bantal.
"Bri.. "
"Diem! "Ucap Briyan menyuruh Saniya tetap diam. Briyan mengambil tangan kanan Saniya dan menaruhnya diatas kepalanya.
"Elusin! "Perintah Briyan memejamkan mata. Dengan ragu saniya mengelus rambut Briyan yang halus dan juga wangi itu.
"Biaran kek gini sebentar aja! "
"Tapi Bri bentar lagi jam masuk kelas! "Ucap Saniya kepada Briyan yang masih memejamkan mata.
"Itu biar jadi urusan aku! Sekarang elusin. "Jawab Briyan memeluk perut Saniya erat.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Terimakasih telah membaca
◇◇◇
![](https://img.wattpad.com/cover/261810059-288-k222683.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
S A N I Y A [END]
Teen FictionSaniya Revanja Putri seorang gadis yang begitu ceria,ramah, pintar dan jangan lupakan tingkah bar-barnya. Anak kedua dari empat bersaudara. Pacaran? Saniya belum pernah pacaran namun Saniya mempunyai cinta pertama.Orang itu pergi dan kembali dalam...