Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
◇◇◇"Kenapa sekolah sih, bukannya istirahat dirumah! "
"Truss biarin lo pergi sendirian kesekolah?Gak bakal! "
Saniya berdecak malas saat Briyan menjawab seperti itu.Saniya kahwatir karna luka tangan dan di kaki Briyan cukup parah karna kejadin kemarin.Dokter sudah memberi tahu agar Briyan istirahat total dan tidak mengerjakan hal yang berat-berat.
Tapi lihatlah sekarang dia malah sudah ada didepan rumahnya dengan pakaian sekolahnya. Apalagi melihat mobil yang terpakir didepan sana, membuat Saniya menggelengkan pelan kepalanya. Keras kepala.
Dengan satu tangan yang diperban bagaimana bisa Briyan mengendarai mobil.
"Kamu yakin bisa nyetir?" tanya Saniya dengan memakai sepatunya. Kini pandangannya teralihkan untuk menatap Briyan yang ada disampingnya.
"Hemm... yang bilang gue mau nyetir siapa? "
"Trus yang nyetir siapa?Itu mobil kamu kan! " tunjuk Saniya pada mobil yang terpakir didepan rumahnya.
"Pak Kejun yang nyetir !" Saniya hanya ber-oh ria tanda mengerti.
"Orang rumah mana? " Tanya Briyan saat tak melihat seorang pun dirumah Saniya ini.
"Bunda udah kegudang pagi-pagi. Gita sama Ayu dirumah nenek kalau kak Nana lagi nemenin kak Surya! " jawab Saniya menekankan kata terakhirnya.
"Ohhh.. " Briyan memang tidak peka.
"Cuman ohh.. Kamu jawabnya cuman gitu. Gak ada rasa bersalah gitu sama kak Surya karna kamu pukul kemarin! " pagi-pagi Saniya sudah emosi karna mengingat kejadian kemarin.
Waktu iya pulang dari pantai diantar oleh Rendi sampai dirumah. Ia melihat Hana yang menatap tajam dirinya.
Flashback on
"Dari mana kamu? " tanya Hana dengan kedua tangan yang terlipat di dada.
"Dari pantai bun. " jawab Saniya mesuk kedalam rumah untuk membasuh diri.
Baru saja ia akan menaiki tangga tak sengaja Saniya melihat Nana dan Surya pacar kakanya sedang ada duduk disofa. Dengan Nana yang terisak menangis.
"Kak kenapa? " tanya Saniya mendekati keduanya.
"Tanya sama pacar kamu sana!"
Bukan Nana yang menjawab tapi bundanya yang kini ikut duduk disana."Kamu gak papa kan Sur? " tanya bunda pada pacar anaknya itu.
"Gak papa kok bun. " Jawab Surnya dengan senyum terpaksanya agar bundanya tak kahwatir.
"Maksud bunda apa? " tanya Saniya tak mengerti.
Belum saja Hana menjawab tiba-tiba mereka dikagetkan dengan suara pecahan kaca dan triakan keras di samping rumahnya. Saking kerasnya sampai terdengar sampai rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
S A N I Y A [END]
Teen FictionSaniya Revanja Putri seorang gadis yang begitu ceria,ramah, pintar dan jangan lupakan tingkah bar-barnya. Anak kedua dari empat bersaudara. Pacaran? Saniya belum pernah pacaran namun Saniya mempunyai cinta pertama.Orang itu pergi dan kembali dalam...