Chapter XXXIV

3.3K 178 2
                                    


Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
◇◇◇

"Jangan ngambek heyy..! " ucap Surya pada adiknya itu. Di bantu oleh Nana untuk menenangkannya, jika Lala sampai di rumah bisa habis Surya .

Sementara Saniya yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Melihat sang kakak yang begitu lembut bersama dengan Lala. Namun bisa menjadi nenek sihir jika bersama dirinya yang natobenya adalah adik kandungnya.

Sore ini Saniya tidak jadi mengajak Lala untuk ke pantai. Sebab itulah yang membuat Lala menjadi ngambek dengan Surya. Padahal ini bukan salah Surya ini Salah mamanya yang sudah mengirim orang untuk menjemputnya agar pulang kerumahnya sekarang.

"La kamu udah besar jangan kek gini dehh! " Lala hanya melingus membawa tasnya kedalam mobil.

"Yang bilang Lala masih kecil siapa? Yang memperlakukan Lala kaya anak kecil siapa? "

"Seperti kata kakak, aku udah besar, udah dewasa dan bisa jaga diri sendiri. " ucap Lala masuk ke dalam mobi.

"Kak Nana sama Saniya, Lala pulang dulu ya! "

"Bentar! "

"Kapan-kapan gue yang nginep dirumah lo, kita habiskan waktu untuk kepantai."

Lala mengangguk senang pada Saniya lalu pergi dengan lambaian tangan. Meninggalkan mereka ber tiga di depan rumah Saniya.

Surya tidak ikut pulang karna masih ada pekerjaan disini.

"Kedalem yuk! " ajak Nana pada Surya meninggalkan Saniya sendirian.

◇◇◇

Malam harinya keluarga Saniya pergi ke rumah neneknya yang katanya terjatuh saat di kamar mandi. Untung saja neneknya tidak apa-apa.

"Beneran kan ibu nggak apa-apa? Apa kita ke rumah sakit aja."

"Ya Git, ibu nggak apa-apa, kepala ibu cuman pusing aja! " balas Nenek yang berada di samping kakek.

"San beliin lagu buat nenek gih! "

"Lah kenapa gue? "

"Beliin Nenek lagu naik-naik kepuncak gunung! " ucap Nana ngelawak.

"Endak bukan itu! Nenek mau lagu yang jaman-jaman 90 gituan
lohh. " Saniya dan Nana menyirit padahal mereka hanya berkata asal tapi kenapa bisa seperti ini.

"Gak kayanya kita di tipu deh sama ibu! "

"Tipu kek gimana mas? "

"Nih buktinya ibu bisa langsung ngegas bicaranya padahal katanya tadi kepalanya pusing! " Semua orang disana terkekeh mendengar ucapan dari Sigit yang menuh ibunya sendiri berbohong.

"Dasar anak gendeng kamu Git! " ujar Nenek yang ikut terkekeh.

"Tri beliin lagu buat nenek mu sana! " ucap Suci pada anak perempuannya itu.

"Saniya aja bi! " jawab Saniya berdiri dari duduknya. Namun Saniya merasakan tangannya digenggam oleh seseorang. Berbalik Saniya melihat Tri yang menatap dirinya tajam.

S A N I Y A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang