Happy reading
.
.
.
.
.
◇◇◇Saniya yang terkejut lantas langsung menjauhkan tangannya. Sementara laki-laki yang bernama Andre itu terseyum melihat Saniya tersipu malu terbukti dengan kedua pipinya yang memerah.
"Kak An jangan gitu! Saniya maaf ya kak Andre emang gitu mungkin karna kebiasaannya di Amerika jidi kebawa sampe sini. " ucap Lala mencoba menyairkan keadaan.
Saniya hanya bisa membalasnya dengan senyum kecil. "Gak papa kok La! "
"Hay aku Arini. " ucap Arini memperkenalkan diri.
"Arini? " ucap seorang pemuda yang lebih pendek dari Andre.
"Wow sangat namamu mirip dengan mantan pacar ku dulu, Arini! "
"Astaga sungguh. " Arini membekap mulutnya seolah tak percaya, Saniya yang melihatnya hanya bisa memutar mata malas melihat sahabat kecilnya ini.
"Jangan berlebihan Ar! Itu artinya nama lo pasaran! " ucap Saniya pedas membuat Arini menjadi malu dan memukul pelan tangan Saniya.
Lalu berbisik "Diem napa kak! " lalu kembali tersenyum menyambut tangan laki-laki itu.
"Daniel, " ucap laki-laki itu pada Arini."Saniya nama yang cantik seperti orangnya sangat cantik!" ucapnya lagi mengedipkan matanya kepada Saniya.
Semua orang tertawa melihat wajah malu milik Arini karna malu.
Bukan apa cowok bernama Daniel ini masih menggenggam tangannya saat merayu Saniya. Membuat ia menjadi malu sendiri.
"Ayolah Daniel jangan buat anak orang mual dengan gombalan mu yang murahan itu! " Ucap cowok satunya lagi dengan rambut hitam pekatnya memandang Saniya dengan kedipan mata.
"Saniya maafkan para sepupuku yang terus menggoda dirimu, Ryan hentikanlah mata murahan mu itu menatap Saniya seperti itu! " Lagi-lagi Lala harus meminta maaf karna sikap para sepupunya yang terus merayu Saniya.
"Tidak masalah La santai saja, tidak masalah sama sekali! "
"Lagi pula rayuan kalian tidak akan manjur kepada Saniya." Ucap Lala menepuk pundak Ryan.
"Tidak mempan bagaimana? " sahut Andre pura-pura tidak mengerti.
"Dia sudah mempunyai pacar brother dan yah perlu ku akui jika pacar Saniya lebih tampan dari kelian bertiga ini. "
"Oh benarkah? " ucap Daniel masih tak percaya.
"Benar sekali mungkin kau hanya sebuah batu jika bertemu berlian
sepertinya. " Sahut Arini sedikit menambahkan bumbu dalam ucapannya itu.Saat acara tadi berlangsung Saniya dan Briyan memang berada di bangku depan otomatis tak terlihat dari bangku tengah tempat mereka bertiga duduk tadi.
"Jika kau? " tanya Ryan pada Arini yang kini sedang mengobrol dengan Saniya dan Lala.
"Aku, Apa? "
"Kau sudah mempunyai pacar? "
"Apa kau tidak lihat cowok yang membawa kamera tadi? "
"Yang mana satu? " sebab semua fotografer hari ini semua adalah seorang laki-laki.
"Cowok yang memakai pakaian seragam seperti mempelai cewek dia, dia adalah pacarku! " Tunjuk Arini kearah Tara berada sedang melihat-lihat foto bersama dengan Tri dan Jojo.
"Sayang sekali! " gumam Daniel.
◇◇◇
Saniya begitu kaget saat seseorang mencium pipinya dan memeluk mesra pinggangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
S A N I Y A [END]
Teen FictionSaniya Revanja Putri seorang gadis yang begitu ceria,ramah, pintar dan jangan lupakan tingkah bar-barnya. Anak kedua dari empat bersaudara. Pacaran? Saniya belum pernah pacaran namun Saniya mempunyai cinta pertama.Orang itu pergi dan kembali dalam...