part 54

522 58 2
                                    

















" Pein-nii "

Ino menatap pein saat pein mengajaknya berjalan disekitar apartemen sai.

" Sampai kapan kau mau mengikutiku ?"

Tanya pein karena sejak awal anggota akatsuki sibuk ino selalu menempel pada pein.

" Aku hanya belum bisa melakukan semuanya "

Ino menatap pein dengan kepala yang tertunduk.

" Kenapa kau berpikir hal itu sangat sulit?kau masih bisa melakukannya "

Pein menyakinkan ino jika dia pasti akan bisa melakukannya ,dia hanya perlu menerima saja.

" Aku tahu kau mengkhawatirkan deidara,dia akan baik-baik saja,sekarang pulanglah "

Pein juga tahu hal yang memberatkan ino adalah deidara,dia belum bisa jauh sepenuhnya karena mereka selalu bersama.

" Antar aku kalau begitu "

Ino memutuskan untuk pulang setelah mendengar kata-kata pein.

" Siapa yang sebenarnya nii-sanmu?"

Pein tidak tahu kenapa ino merepotkan dirinya padahal deidara adalah kakak sepupu ino.

" Pein-nii juga nii-sanku "

Ino menggandeng tangan pein dengan manja,tidak ada rasa takut atau pun canggung kepada pein karena ino tidak pernah merasakannya sejak pertama kali ia bertemu dengan pein tapi walaupun seperti itu ino sangat menghormati pein.










Sai menatap handphone sambil menghela nafas,mau menelpon ino tapi percuma saja karena tidak akan diterima oleh ino juga.

Ting tong ting tong

Suara bell menyadarkan sai dari perang pikirannya.

" Tunggu sebentar "

Sai tidak tahu siapa yang datang, mungkin teman-temannya yang mau menghibur dirinya.

Kret

Sai mematung ditempat saat melihat ino dan pein didepannya,pein menatap sai datar sedangkan ino masih menggandeng tangan pein,mereka seperti seorang kakak adik tapi kakaknya terlihat sangat galak sedangkan ino terlihat sangat manja.

" Silakan masuk "

Sai yang tersadar langsung menyuruh mereka untuk masuk kedalam apartemennya,dia menyingkir dari hadapan mereka.

" Aku hanya mengantarkan ino saja "

Suara pein terdengar sangat tajam,siapapun yang berhadapan dengan pein pasti akan ngeri.

" Hati-hati pein-nii "

Ino melepaskan tangan pein lalu melambaikan tangan saat pein berjalan meninggalkannya.

" Hn "

Pein menoleh sebelum dia masuk kedalam lift yang berada tidak jauh dari apartemen sai.

" Kau pulang?"

Ujar sai hanya sekadar basa-basi untuk menghilangkan rasa canggung yang terjadi pada mereka berdua.

" Tentu,maaf membuatmu khawatir akhir-akhir ini "

Ino minta maaf tanpa berani menatap sai yang juga hanya melirik ino saja ,tidak berani menatapnya secara langsung.

" Istirahatlah "

Sai ingin mengakhiri kecanggungan ini dengan meminta ino untuk kekamarnya biar nanti besok mereka selesaikan.
Ino melangkah pergi,sai menatap ino tanpa kata.

mask Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang