6. Don't be Easy to Believe

3.1K 444 26
                                    

Haloo🧚‍♀️🧚‍♀️

Baca2 komen dichapter sebelumnya masih ada yg bingung soal Vox dan Vernon ya? wkwk gapapa karna makin ke chapter depan makin jelas kok✌️

Awal2 kita mainnya pelan2 dulu okeyy 😂🤧

Selamat membaca 🌙

🌒🌒🌒

Scorpius masih belum selesai berbicara. Lelaki itu menatap saudara kembarnya yang terlihat terdiam meresapi semua penjelasannya. Scorpius tahu bahwa Vernon sedang mati-matian menahan Vox yang ingin mengambil alih tubuhnya.

"Tapi kau memang perlu menunggu hasil pemeriksaan Professor Seymour. Karena pengaruh ramuan itu tak pernah bekerja dalam kurun waktu yang panjang seperti ini, jika dikonsumsi makhluk selain dari bangsa kita, Demon."

Scorpius menghela napas dan memasukkan tangannya ke dalam saku seragam. Laki-laki itu berjalan mendekat.

"Cobalah lebih keras lagi menahan Vox. Ingat, kau jauh lebih kuat dibanding sisi Demon mu itu," kata Scorpius.

Vernon mengusap wajahnya kasar. Ia selalu mewalahan jika sedang melawan Vox seperti ini. Demon itu selalu tak ingin kalah dan melakukan semua hal buruk tanpa memikirkan apapun. Jika Vox sudah melakukannya, maka sulit bagi Vernon untuk menghentikannya.

"Datanglah ke istana dan katakan kau sudah menghilangkan ingatan gadis itu. Selebihnya biar aku yang tangani."

Vernon menggeleng cepat. "Tidak, aku akan mengatakannya pada Ayah dan aku juga yang akan mengurus gadis itu. Kau tak perlu ikut campur." Ucapnya.

Scorpius memang bisa diandalkan dalam situasi seperti ini, tapi sekarang yang Vernon inginkan hanya dia saja yang berurusan dengan gadis peri itu. Bukan karena dia tertarik, tapi ia ingin tahu kenapa gadis itu bisa mematahkan sihirnya dan tak bisa dihipnotis.

"Kau yakin bukan Vox yang akan bertindak?" Scorpius bertanya dengan satu alis terangkat. Tak yakin dengan balasan adik kembarnya itu.

"Akan aku pastikan tidak-"

"Sorry, brother, tapi gadis itu sudah selesai ditanganku." Suara itu membuat keduanya menoleh. Thunder barusaja datang dengan kecepatan kilat mendekat pada mereka.

"Apa maksudmu?" Tanya Vernon tersentak. Jika Scorpius saja tak yakin Vernon akan menangani Lavender dengan baik karena ada Vox, ia lebih tak yakin lagi jika itu dilakukan oleh Thunder.

Thunder tersenyum tak merasa bersalah sama sekali mengedikkan bahunya. "Aku tak menyentuh gadismu sama sekali, aku hanya berhasil menghipnotisnya." Senyumnya kian lebar.

"Bingung bukan? Kenapa kau tak bisa melakukannya tetapi aku bisa melakukannya?" Lanjut Thunder yang mana membuat kedua saudaranya itu terkejut.

"Kau pikir aku akan percaya?" Vernon tersenyum miring meremehkan Thunder.

"Jangan bercanda." Tungkas Scorpius.

Thunder langsung tergelak. "Astaga. Apa kalian mengira aku tengah bercanda? Hei! Aku memiliki banyak urusan yang lebih penting daripada mengoloki hal seperti ini."

"Bagaimana bisa?" Bisik Vernon. Masih terdengar oleh kedua laki-laki dihadapannya.

"Kau akan mengetahuinya dari surat yang dibawa Zach besok." Gumam Thunder. Ia kembali membalikkan tubuhnya saat hendak pergi dari sana. Menghadap kedua saudaranya serta ia memberikan senyum menggoda.

CassiopeiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang