hii guyss! akhirnya nembus jga 25 yaa wkwk kerennn 🤧🤍🤍
Hihii congratulations! Nih hadiahnya yaa semoga sukaa 💖💖
Pencet bintangnya sm komen lagi jangan lupa yaa! ini lebih panjang lho dari Chap sebelumnyaHappy reading!
🌒🌒🌒
Hari sudah mulai gelap. Semua Vampire dan Werewolf sudah dibawa ke hutan Darkshade dan hanya tinggal penyihir, peri, elf, dan mermaid di Sharpenes. Bulan Purnama perlam mulai menampakkan dirinya di langit.
Azura dan Amora sudah memberitahu Dr. Gross perihal perintah Scorpius tadi dan mereka akan melakukannya sebelum bulan purnama benar-benar muncul sempurna. Pintu yang masih tak bisa dikunci membuat mereka terpaksa melakukannya.
Mereka semua tahu pasti bahwa Vernon pasti menggunakan Black Magic dari Penyihir kerajaan dan tentunya itu sangat mustahil untuk dipatahkan. Kecuali jika dia sendiri yang mematahkannya.
Azura menggenggam tangan Amora dan berdiri ditengah semua murid dan para pekerja yang tinggal di Sharpenes. Beberapa guru tentunya juga ada disana.
"Sekarang." Ujar Dr. Gross.
Keduanya pun mulai membaca mantra yang tadi diberikan Scorpius.
"Clausum omne, et ne quis inveniet¹."
"Clausum omne, et ne quis inveniet."
"Clausum omne, et ne quis inveniet."
Mereka merapalnya pelan dengan mata tertutup. Setelah pengucapan mantra untuk ketiga kalinya, sebuah pendar hitam muncul diantara kedua tangan mereka yang saling bertaut.
"Clausum omne, et ne quis inveniet." Mereka kembali mengulangnya dan pendar tadi membesar menyelubungi semua orang hingga sebuah kabut tipis menyelimuti Sharpenes.
Sedetik kemudian, kabut itu hilang dan keaadaan kembali seperti semula.
Dr. Gross tersenyum, Azura dan Amorapun melepas tangan mereka dan mantra yang ada ditangan Azura seketika menghilang.
"Bagus, kalian berhasil." Puji Dr. Gross lalu berbalik badan menghadap semua orang.
"Untuk malam ini kita beristirahat disini terlebih dahulu, jangan ada yang keluar walau mereka tidak bisa melihat kita. Jangan sampai kalian membahayakan diri kalian dan orang lain." Ucap Dr. Gross yang diangguki mengerti oleh semua orang.
Mereka tengah berada diaula utaman Sharpenes. Beberapa kursi busa dan kasur tipis diletakkan didalam sana agar para murid bisa beristirahat. Beberapa dari mereka membawa bantal hingga selimut milik mereka dari asrama.
"Kau tidak apa-apa?!" Tanya Azura cepat saat melihat Lavender duduk diatas kasur dilantai bersama Winter dan Tuesday.
"Tidak apa-apa, jangan khawatir." Ucap Lavender tersenyum.
"Benar yang membawanya Vernon. Laki-laki itu benar-benar penganggu." Imbuh Winter.
"Apa yang dia lakukan padamu?" Giliran Amora yang bertanya. Gadis itu duduk diantara Tuesday dan Azura.
"Tidak ada, dia hanya membawaku ke hutan dan meninggalkanku disana." Lavender memilih untuk berbohong, ia tidak mungkin memberitahu mereka percakapannya dengan Vernon tadi dan ia juga tak ingin mereka banyak bertanya. Apalagi Amora.
"Kau bertemu Scorpius? Tadi dia berkata akan membawamu kembali."
Lavender mengangguk membenarkan ucapan Azura. "Ya, dia membantuku keluar dari hutan." Lavender memutuskan untuk tak membahas Vernon lebih jauh lagi bersama mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cassiopeia
FantasiFantasy - Immortal Creatures - Young Adult Vernon Auberon harus bertahan dengan prasangka buruk orang lain padanya. Semua itu disebabkan oleh sisi 'Demon'-nya yang jahil dan pembuat masalah di Sharpenes. Kedudukannya sebagai seorang Pangeran Keraja...