8. Ancaman

2.3K 416 13
                                    

Halooo 🌙

Jangan lupa pencet vote sama komen2 yaa, gratis tis tis kok hehe 🤧🙈

Selamat membaca

Oiya, tandai typo ya kalo nemu

🌒🌒🌒

Siang ini sekolah digemparkan oleh kelakuan buruk Vernon yang kembali terjadi. Laki-laki itu memantrai seluruh bangunan sekolah dan asrama agar tidak ada yang bisa terkunci. Semua orang terkejut khususnya para penyihir karena mereka bahkan tidak tahu mantra untuk melakukannya.

Para gurupun menduga bahwa Vernon melakukan sihir gelap untuk mematahkan semua mantra disekolah. Sedari tadi semua orang sudah berusaha mencari laki-laki itu tapi Vernon yang cerdas tentu tak bisa semudah itu untuk ditemukan.

Semua orang kecuali dari bangsa Werewolf dan Vampire heboh dan menunjukkan ketakutan mereka jika saja sampai malam hari semua mantra yang dibuat ini tak bisa dipatahkan.

"Lihatlah dia, perilakunya tak mencerminkan seorang pangeran sedikitpun." Dr. Gross menggerutu seraya berjalan keluar dari aula asrama. Dikarenakan kelas mereka yang sudah selesai, beberapa murid tampak berkumpul didalam aula asrama masing-masing.

"Kleidose tin Porta¹." Beberapa penyihir sudah berkali-kali mencoba merapal mantra itu, tapi tak membuahkan hasil.

"Dia benar-benar berengsek! Apa dia mau membunuh kita semua?!" Amora memekik geram, lupa bahwa yang barusaja ia umpati adalah seorang pangeran.

"Tenanglah, percuma kau marah tak akan membuahkan hasil." Ucap Azura tenang. Padahal Amora juga khawatir akan dirinya tetapi Azura malah bersikap seakan tak terjadi apa-apa saja.

Disaat semua orang membicarakan Vernon, Lavender yang juga memikirkan orang yang sama pun menyari sesuatu. Ia belum tahu jelas Vernon berasal dari bangsa mana.

"Aku ingin menanyakan sesuatu," kata Lavender yang membuat si kembar menatap dirinya. Hanya ada mereka bertiga disini karena Winter dan Tuesday lebih memilih berada dikamar asrama.

"Vernon itu, dia dari bangsa mana?" Tanya nya kemudian. Berharap mendapat jawaban yang membuatnya puas.

"Ah, semua keturunan Auberon Hybrid, Werewolf dan penyihir." Balasan Amora membuat Althea mengernyitkan dahinya bingung. Jika dia perpaduan antara Penyihir dan Werewolf kenapa dia punya sayap hitam dan lebar seperti itu?

"Tapi aku pernah melihat Vernon terbang dengan sa--"

"Lavender!" Amora dan Azura sontak berseru disaat bersamaan saat tubuh Lavender terbawa oleh sesuatu hitam yang melesat cepat keluar dari aula istana.

Tak hanya mereka, tetapi semua siswi yang ada didalam aula juga terkejut dan dibuat bingung oleh sesuatu yang terjadi barusan.

"Astaga! Jangan bilang itu Vernon?!" Pekik Amora berdiri dari duduknya.

"Ayo, kita kejar!" Azura lebih dulu berlari keluar bangunan asrama diikuti Amora. Beberapa yang ada didalam sana juga ikut keluar guna mencari tahu.

"Aku sempat melihatnya berlari ke arah hutan." Azura memberitahu.

"Hah! Aku benci jadi penyihir jika disaat seperti ini! Kenapa kita tidak bisa lebih cepat sedikit!" Gerutu Amora yang tak digubris Azura.

"Berhenti disana." Kedua gadis itu menghentikan langkah mereka dan menoleh menemukan Scorpius melesat dan berhenti dihadapan mereka.

"Biar aku saja yang mengejarnya, kalian jangan coba-coba untuk masuk." Peringat dengan mata tajam menyorot keduanya agar menuruti dan tak membantah.

Aura kuat serta suaranya yang dalam membuat kedua gadis itu mengangguk patuh.

CassiopeiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang