update cepet nih, siapa yang seneng wkwk 😆😆
absen dulu disini yukk 🔥👉
chapter 'agak' panjang buat Cassiopeians!!!
give a star and drop some comments y'all!!! 🔥❤️
HAPPY READING <3!
***
Lavender yang berada dekapan Vernon menoleh ke balik tubuh laki-laki itu. Sayap besar yang dilihatnya tadi masih ada disana sebelum perlahan menghilang, dan tepat setelah sayap itu tak dilihatnya lagi, disaat itu mata Lavender terbelalak menyaksikan dua makhluk dengan tubuh terpisah tadi mulai berdiri. Mereka berjalan pelan mencoba mengambil kepala mereka masing-masing.
"V-Vernon..., mereka tidak mati," lirih Lavender mencoba menahan langkah kaki Vernon yang semakin cepat. Tak tahu saja gadis itu saat ini Vernon tengah dilanda emosi dan rasa khawatir yang kental.
Mendengar suara gadis itu mau tak mau membuat Vernon menoleh dan berdesis. "Shit!" Makinya dan meletakkan tubuh Lavender dengan pelan keatas permukaan tanah sebelum kembali melesat menghampiri keduanya.
Kejadian itu terjadi lagi. Vernon menancapkan kuku-kuku tajamnya pada kedua makhluk itu dan menarik keluar jantung mereka. Ia lupa bahwa pusat Macayle itu berada pada jantung dan telapak tangan. Laki-laki itu melempar kedua jantung ditangannya dengan asal dan kembali menghampiri Lavender yang masih berada diposisi semula.
Diangkatnya tubuh gadis itu lalu menatap matanya. Lavender tak takut pada Vernon karena ia tahu dan yakin laki-laki dengan bola mata yang masih berwarna merah itu tak akan melukainya. Tapi ia tak tahu jenis makhluk apa Vernon. Yang jelas ia bukan penyihir atau Werewolf seperti yang selama ini diketahui semua orang.
Vernon berjalan pelan dengan kedua telapak tangannya yang menempel pada tubuh Lavender mulai mengeluarkan sesuatu. Penyembuh dan pengurang rasa sakit di tubuh si gadis peri dan itu membuat hembusan napas lega terdengar dari Lavender.
"Peluk aku," pintanya.
"Ya?" Tanya Lavender bingung. Ia menatap bingung kedua tangannya yang berada di pundak Vernon. Satu mengalung dipundak dan satu berada diatas pundak laki-laki itu.
"Mendekatlah, peluk aku agar membantuku tenang." Bisiknya berharap.
Dengan kikuk Lavender mulai melingkarkan kedua tangannya dileher Vernon dan mendorong wajah serta tubuhnya mendekat pada lelaki itu. Membenamkan wajahnya yang penuh darah dari hidung dan dahi serta air mata ke pundak Vernon. Bernapas tenang disana dengan perasaan membuncah karena dirinya sekarang sudah baik-baik saja.
Begitupun Vernon yang tubuhnya kian rileks dan warna matanya yang perlahan berubah kembali ke hitam semula. Rengkuhannya kian erat membawa tubuh Lavender menuju ruang kesehatan, bagaimanapun perempuan ini tentunya harus diobati.
Keduanya tak menyadari bahwa posisi ini sama-sama membuat mereka tenang. Vernon dengan pelukan Lavender ditubuhnya dan Lavender dengan rengkuhan serta wangi tubuh Vernon yang dapat ia hirup sepuasnya dari tempat wajahnya berada.
"Apa yang kau lakukan diluar?" Vernon bertanya.
"Aku hanya menikmat udara segar dan roti di depan asrama sebelum makhluk itu menyerangku."
"Kau tidak perlu melakukannya jika sudah gelap dan terlebih kau sendirian." Lavender menghela napas lalu mengangkat wajahnya, menumpukan dagunya dibahu Vernon. Menatap lorong-lorong kelas yang mereka lalui.
![](https://img.wattpad.com/cover/251593197-288-k972001.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cassiopeia
FantasyFantasy - Immortal Creatures - Young Adult Vernon Auberon harus bertahan dengan prasangka buruk orang lain padanya. Semua itu disebabkan oleh sisi 'Demon'-nya yang jahil dan pembuat masalah di Sharpenes. Kedudukannya sebagai seorang Pangeran Keraja...