17. She/He?

1.9K 309 8
                                    

Update pagi menjelang siang gak nih??

Jangan lupa vote dan komen yaa
Selamat membaca!

🌒🌒🌒

"Kau benar-benar, aku hanya menyuruh mengambil sedikit darahnya tapi kau meminumnya langsung?" Scorpios menatap tak percaya pada Vernon yang terlihat santai seolah tak melakukan kesalahan.

"Lalu, apa masalahnya? Bukankah itu akan membuatku bisa menghipnotisnya? Lihat, aku bisa melakukannya." Vernon tersenyum senang. Ia berhasil membuat darah Lavender mengalir dalam tubuhnya hingga ia bisa melakukan apapun yang ia tak bisa dulu pada gadis itu.

Darah Lavender yang memang sudah tercampur dengan ramuan Virus Verloren bisa membuatnya mendapat kekuatan baru atas Lavender.

"Dan juga, aku sudah membuatnya lupa kejadian itu dan sekarang dia tidak mengingatnya sama sekali. Hal itu akan menguntungkan kita." Vernon menatap Scorpius dengan serius guna meyakinkan saudaranya itu bahwa yang ia lakukan bukanlah suatu masalah yang bisa menggagalkan rencana mereka.

"Maka dari itu, mulai dari sekarang jangan beri lagi darahmu pada orang kerajaan sekalipun ayah yang menyuruh. Mereka akan tahu apa saja kandungan darahmu dan jika mereka menemukan darah Lavender, kau tahu apa yang akan terjadi." Ucap Scorpius.

Vernon menganggap mengerti dan menyentuh pundak Scorpius lalu berkata, "tenang saja, aku sudah memikirkan hal itu."

"Sekarang kita harus teliti untuk mencari tahu siapa orang disekolah ini yang berhubungan dengan Professor-"

"Hei, idiot!" Thunder tiba-tiba datang dan bergabung bersama kedua saudaranya itu. Mereka tengah berada di dalam hutan Darkshade. Cukup jauh untuk ditemukan orang lain.

"Bagus jika kau meminum darah gadis itu. Kau hanya perlu meminum darah Delancy dan kau bisa menyentuh serta mengetahui isi buku si Pak Tua itu." Celetuknya membuat Vernon terkejut. Ia pikir Thunder tak tahu hal ini.

"Aku memberitahunya tentang ini dan ternyata dia juga sedang memantau Professor Seymour." Jelas Scorpius. Vernon mengangguk mengerti dan menatap keduanya.

"Aku ke istana malam tadi dan melihat dicatatan Professor Seymour jika kita hanya menaruh kedua darah itu, kita hanya bisa membuka serta mengetahui satu halaman isinya saja. Tapi, jika kedua darah itu sudah mengalir di tubuhmu, kau bisa menyentuh dan melihat isinya sesering apapun kau mau."

"Kau yakin tentang itu?" Tanya Scorpius. Thunder mengangguk pasti. "Ya." Jawabnya.

"Jadi, kita bekerja sama untuk ini?" Tanya Vernon. Scorpius tersenyum sedangkan Thunder mengangguk samar. "Tentu." Sahutnya lalu meletakkan tangannya ditengah-tengah mereka.

"Tidak sempurna rasanya tanpa ini." Scorpius dan Vernon meletakkan tangan mereka diatas telapak tangan Thunder setelah laki-laki itu berkata demikian.

Satu detik kemudian, pendar hitam pudar terlihat keluar diantara tangan mereka hingga mengelilingi tangan saudara kembar itu. Membagi kekuatan mereka satu sama lain.

"Aku kembar tengah, jadi aku sangat tahu perasaan kalian walau kalian sembunyikan sekalipun." Thunder menarik tangannya lalu diikuti yang lain.

"Aku mungkin akan menyebalkan lagi nanti, jangan berharap banyak," Thunder mulai melangkah mundur. Mengeluarkan kedua sayap hitam lebarnya. "Menara Sharpenes nomor sembilan, ruangan paling atas dan kuncinya sidik jari kalian. Temui aku disana jika ada apa-apa." Setelah mengatakan itu, Thunder mengepak sayapnya terbang ke atas.

Jika Thunder Auberon sudah berkata demikian apalagi menyebut tempat persembunyiannya, sesuatu yang penting benar-benar sudah terjadi.

🌒🌒🌒

CassiopeiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang