13. Brother Fight

2.2K 368 37
                                    

Halo semuaa 🌙🌙🌙

Udah siap baca Cassiopeia belum?

Yuk vote sama komennya jangan lupa ya✌️

Ohiyaa, happy 5k readers!!! Huaaa seneng bangett akhirnya nembus 5k! 😭😭
Thankyou so much guysss!! Lope yuuu, sehat selalu ya kaliann ❤️❤️❤️

Tanpa lama,

Happy Reading!

🌒🌒🌒

"Ya, dia hanya meminta maaf padaku." Ucap Tuesday meletakkan bukunya diatas meja lalu berjalan dan duduk disebelah Azura.

Kamar Amora, Tuesday, dan Winter sedang dijadikan tempat berkumpul sekarang. Ada Lavender dan Azura tentunya. Mereka sedikit terganggu dikamar karena Dixie yang juga membawanya kesana.

"Lalu kau maafkan?" Tanya Amora yang diberi anggukkan Tuesday.

"Bagus, itu kemajuan yang cukup." Imbuh Winter, Tuesday yang tak mengerti dengan kalimat Winter tak berniat bertanya dan hanya mengangkat bahunya acuh.

"Cookies pangganjal sebelum makan malam?" Tiba-tiba Jewel datang dari dan membuka pintu dengan sihirnya. Gadis itu berdiri tersenyum lebar membawa piring berisi Cookies dengan kedua tangannya.

"Tepat sekali!" Sorak Amora girang lalu berdiri mengambil salah satunya dari gadis itu.

"Crystaline membawa banyak dari dapur dan aku melihat kalian berkumpul disini, jadi, ya, why not?" Lavender bergeser memberi Jewel tempat duduk diatas tempat tidur Amora.

"Dasar, gadis itu selalu menghabiskan makanan." Sungut Amora tak sungguh-sungguh. Karena mereka diberi izin untuk mengambil apa saja didapur jadi yang dilakukan Crystal tentunya tidak salah. Amora hanya berniat bercanda.

"Well, kau selalu menghabiskan makanan yang ada didepanmu, Amor." Celetuk Azura yang membuat Amora tersenyum bodoh malu-malu.

Menunduk memerhatikan piringnya yang nyaris ia habiskan sendiri, lalu meletakkan piring itu ditengah-tengah mereka hingga semuanya tertawa geli.

"Kalimatmu selalu tepat sasaran." Tawa Jewel.

"Karena aku mengatakan fakta." Balas Azura cuek.

"Oh, astaga!" Lavender terpekik kaget saat melihat bayangan hitam dijendela kamar. Untung saja ia belum memasukkan Cookies-nya kedalam mulut atau ia akan tersedak.

"Kenapa?!"

"Ada apa?!"

"Kenapa?! Kuenya tak enak?! Kau tersedak?! Ingin minum?! Atau kau merasakan sak--" Amora langsung membekap mulut Jewel yang mulai tak terkontrol hingga gadis itu diam.

Semua terlihat panik dan menoleh mengikuti pandang mata Lavender dan ikut terkenjut melihat bayangan hitam itu masih disana.

"Calm down, guys, it's me." Bayangan itu mengetuk-ngetuk jendela mengisyaratkan agar jendelanya dibuka.

"Sial! Kau mengagetkan saja, El!" Umpat Winter lalu berjalan menuju jendela dan membukanya. Memperlihatkan wajah Elion yang tersenyum lebar tanpa rasa bersalah.

Yang lain menghembuskan napas lega karena mengetahui itu Elion dan bukan sesuatu yang membahayakan tentunya.

"Apa aku tak diperbolehkan masuk?" Tanya laki-laki itu. "Aku kehabisan tenaga untuk menahan tubuhku seperti ini." Lanjutnya dengan ekspresi memelas. Memperlihatkan tangannya yang menahan di jendela dengan kaki yang menginjak sedikit bagian dari batu bangunan asrama mereka.

CassiopeiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang