Chapter 32
// Sweet Blood //
Updateee
Jangan lupa ninggalin jejak dengan Vote dan Komen 🌟❤️
Happy Reading
🌒🌒🌒
"Kita sudahi saja semuanya disini." Suara Thunder kembali menginterupsi isi kepala Azura.
"Semudah itu?" Cicit Azura pelan.
Thunder berdecak, menyugar rambutnya ke belakang. "Dari pada terlalu jauh--"
"Kau bukan seseorang yang akan menghindar tanpa sebab." Sela Azura tepat sasaran. "Kau tak akan bertindak tanpa alasan yang jelas dan aku tahu pasti ada sesuatu di balik sikapmu."
"Kita tak bisa membicarakan hal ini disini," kata Thunder lalu segera melesat membawa Azura dari sana. Tujuannya hanya satu saat ini, ruangannya yang ia gunakan untuk menggunakan Dark Magic. Berada di menara Sharpenes nomoe sembilan.
"Siapa Rowan Chester?" Thunder langsung mengajukan pertanyaan sesaat setelah mereka tiba di dalam ruangan. Ia mundur satu langkah agar biar melihat wajah terkejut Azura lebih jelas.
"Ka-kau...?"
"Ya, aku tahu," laki-laki itu menjawab seolah tahu isi pikiran Azura. "Dan aku juga perlu tahu hubungannya denganmu." Thunder maju dan mengangkat tangannya merapikan rambut Azura yang tadi sempat berantakan karena dirinya.
"Dia pamanku." Jawaban Azura membuat gerak tangan Thunder berhenti. Laki-laki itu menunduk, menatap perempuan yang juga menatap dirinya.
"Dia adik Ibukku." Azura mulai menunduk. Mencoba memalingkan pandangannya ke segala arah.
"Dihukum mati tujuh tahun yang lalu karena kesalahan yang tidak ia perbuat." Thunder terkekeh miring lalu menarik tangannya.
"Ayahku tak akan menghukum mereka yang tak terbukti salah." Azura langsung menoleh. "Eksekusi dilakukan secara sembunyi yang bahkan hanya orang kerajaan dan keluarga ku saja yang tahu. Bukankah itu terlalu mencurigakan?" Balas Azura tak terima.
"Rowan dihukum mati karena dia juga membunuh seseorang." Dahi Azura berkerut.
"Membunuh?" Thunder mengangguk.
"Kau ingin mengatakan bahwa dia tak mungkin membunuh karena terlalu baik?" Thunder tersenyum. "Beberapa orang memang pandai menyembunyikan sesuatu." Tambahnya kemudian.
"Seperti dirimu, bahkan saudarimu sendiri tak akan menyangka bahwa kau bersamaku."
"Paman Rowan tak mungkin membunuh." Azura menggeleng pelan. Seolah ia tak mendengarkan kata-kata Thunder barusan.
"Semua orang punya pilihan. Apakah mati untuk dirimu, mati bersamamu, atau rela membunuh untukmu," bisik Thunder. Laki-laki itu lalu menambahkan, "atau bahkan memikirkan segala cara agar tak ada siapapun yang mati."
"Siapa? Siapa yang dibunuh Paman?"
Thunder menggeleng pelan. "Kau tak perlu tahu."
"Aku perlu tahu. Dia Pamanku dan kau berkata seolah-olah sebab ini kau menjauhiku. Karena Paman ku seorang pembunuh?"
"Tidak." Desis Thunder.
"Lalu? Lalu apa alasanmu sebenarnya?"
"Pamanmu dieksekusi tujuh tahun lalu, apa kau tak ingat kejadian menggemparkan tujuh tahun lalu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cassiopeia
FantasiFantasy - Immortal Creatures - Young Adult Vernon Auberon harus bertahan dengan prasangka buruk orang lain padanya. Semua itu disebabkan oleh sisi 'Demon'-nya yang jahil dan pembuat masalah di Sharpenes. Kedudukannya sebagai seorang Pangeran Keraja...