41. Suspicious

1.3K 209 121
                                    

Hallooo semuaaa!!

Update juga yeyyy!!!

Jangan lupa Vote dan kasih Komen yang banyak yaaa 🌟❤️❤️

Nggak boleh silent readers jugaa😭🙏🏻💔

Selamat membaca 🌒

Eitsss! Komen dulu kalian baca part ini jam berapa?? 🙈👉

Azura hendak beristirahat diranjangnya saat tiba-tiba pintu kamarnya terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azura hendak beristirahat diranjangnya saat tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Masih jam sekolah dan karena tubuhnya yang masih butuh istirahat, Azura memilih bolos hari ini. Sekali lagi ia menatap seseorang yang sudah masuk dan langsung menutup pintu kamar kembali.

"Kau tak masuk kelas?" Tanya Azura yang hanya dijawab gelengan.

"Aku lebih memerhatikanmu beberapa hari ini." Ekspresi Azura mengernyit tak mengerti pada Amora yang berdiri dihadapannya yang tengah duduk ditepi ranjang.

"Kau tak seperti biasanya, Azu," kata Amora.

"Kurasa tak ada yang berubah dari diriku."

Amora menggeleng. "Aku beberapa kali melihatmu dengan Thunder."

Azura terdiam. Walau ia sedikit terkejut, tapi gadis itu mencoba mengatur raut wajahnya hingga Amora tak begitu curiga.

"Seperti biasa, ia hanya menyampaikan permintaan Scorpius jika mereka membutuhkan sihir kita."

"Ya, dan hanya kau saja. Mereka selalu meminta bantuan kita berdua dan kenapa hanya padamu sekarang?" Bantah Amora menyorot pupil mata Azura. Mencoba mengintimidasi saudaranya itu agar mendapat jawaban pasti akan pertanyaannya.

"Bisa saja hanya aku yang mereka butuhkan."

"Ah!" Amora tersenyum. "Memang kau yang lebih unggul dariku dan mereka hanya meminta bantuan mu. Ya, ya, aku mengerti."

"Bukan seperti itu, Amor..." Azura memijat pelan kedua pelipisnya.

"Then what? Jelaskan agar aku tak salah paham." Cecar Amora yang auranya sudah tak terlihat ramah lagi.

"Duduk lah, kau perlu--"

"Tidak!" Ujaran Amora menghentikan gerak tangan Azura yang akan menggeser kursi belajarnya mendekat.

"Karena itu bukan sebuah mantra yang sulit makanya mereka hanya meminta bantuan salah satu dari kita--"

"Dan katakan apa saja yang mereka perintahkan kau untuk lakukan." Azura terdiam. Amora menaikkan dagunya menantang.

"Aku sudah tak ingat, mereka menghipnotisku." Azura mengepalkan tangannya, bagus jika refleks kata-kata kebohongannya langsung ia utarakan hingga kecurigaan Amora perlahan kian menipis.

CassiopeiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang