28. Someone Else

1.7K 258 155
                                    

Haii, Cassiopeia updatee!

Vote dulu sebelum baca 🌟🙏🏻

Komen jangan lupaa ✌️❤️

Hati-hati typo yaa

Happy Reading!

🌒🌒🌒

Lapangan Sharpenes menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi para murid kali ini. Apalagi kalau bukan ada yang mengisi permainan di lapangan dengan beberapa siswi perempuan yang menyoraki kata semangat.

Tapi sepertinya latihan kali ini tak berjalan mulus karena Coach Xander, pelatih tim Lacrosse sedari tadi berteriak mengoreksi langkah serta permainan masing-masing pemain.

"Orlando kontrol langkamu!"

"Ada apa dengan Thunder?!"

"Noah! Lempar bolanya lebih kuat!"

"Bagaimana bisa tongkatmu jatuh, Damian!"

"Scorpius, lari lebih kencang, cepat!"

"Ayo! Kejar, Aleric! Bodoh! Bagaimana dia bisa lolos darimu!"

"Bahkan Kapten pun bermain buruk kali ini?!"

Seruan dengan nada yang terdengar jelas bahwa beliau kesal itupun membuat semua yang menonton meringis. Inilah yang terjadi jika latihan selalu ditunda dan membuat kemampuan mereka tak begitu lihai seperti dulu.

Sedetik kemudian peluit panjang ditiup Coach Xander, pria itu mengarahkan tangannya agar semuanya berkumpul.

"Jika seperti ini kita akan kalah! Ada apa dengan kalian semua?! Hanya dua bulan tak bermain kemampuan kalian menjadi kosong seperti ini! Kerahkan kemampuan kalian, bodoh," Coach Xander menarik semua mendekat, menatap satu-persatu dengan tajam.

"Lakukan lebih baik dan bawa kemenangan!" Ujarnya lalu memukul pelan dada Jasper, Aleric, dan Thunder.

"Ulang dari awal dan Thunder bertukar tim dengan Vernon! Bergegas!" Pria itu menepuk tangannya sekali lalu kembali meniup peluit tanda permainan kembali dimulai.

"Dasar, kenapa mereka tahan dengan ocehan serta suara menyebalkan Mr. Xander?" Bisik Amora melipat tangannya didepan dada.

"Jika kau masuk ke tim olahraga, maka itu akan selalu terjadi. Jika tidak, permainan tak akan bagus." Balas Azura.

"Apa mereka selalu menang?" Tanya Lavender.

Mereka semua mengangguk. "Tak pernah kalah satu kalipun dalam setiap tahunnya." Ucap Jewel lalu menatap lapangan dengan bangga.

"Kita selalu bertemu dengan Elysian di final dan tak pernah akur hingga kini." Tutur Winter ikut bersuara. Menyebut nama sekolah lain yang selalu menjadi lawan mereka.

Lavender mengangguk dengan mulut terbuka, "ah, benar, aku pernah mendengar bahwa mereka sulit untuk dikalahkan."

"Mereka hanya terlalu sombong dan berbicara kesana-kemari bahwa mereka hebat, padahal Sharpenes Badgers tak pernah terkalahkan."

CassiopeiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang