48. The Bloody Wall

951 136 124
                                    

HAI 🙏

akhirnya update?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

akhirnya update?

mohon maafkan aku yang hobi ngaret ini 😭🙏

Terima kasih ternyata masih ada yang antusias yahh🥲🫶❤️ loplop

Absen duluu yuk 🍪💕👉

Komen yang banyak dan jangan lupa vote 💕🧚‍♀️

Komen yang banyak dan jangan lupa vote 💕🧚‍♀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa-apaan?!"

Nada suara yang terdengar kesal itu tak hanya berasal dari satu orang. Melainkan dari bibir semua murid yang sudah berkumpul di aula utama karena pengumuman mengkhawatirkan tadi.

Mereka menggerutu saat menyadari bahwa tak ada apa-apa di Sharpenes. Tak ada penyerangan, tak ada Macayle. Mereka sudah dibodohi dan Dr. Gross lah dalangnya. Mereka juga tak tahu kenapa guru baik itu melakukannya.

"Diharapkan untuk jangan keluar dari ruangan ini! Kita belum tahu apa yang terjadi diluar, apa benar sekolah kita diserang atau tidak. Sangat penting untuk menjaga diri sekarang!"

Suara Aleric yang berdiri didekat podium menggema. Walau ia hanya pemimpin bangsa Werewolf tapi disaat-saat tertentu makhluk lain juga bisa mematuhi aturannya.

"Jangan ada yang pergi dari sini. Aku akan memeriksa keadaan diluar. Ethane, Elion, Orlando tolong awasi!" Ethane dan Elion lantas mengangguk. Berbeda dengan Orlando.

"Aku ikut." Orlando berjalan mendekat pada Aleric yang hampir mencapai pintu. Lelaki itu menoleh lalu mengangguk pelan hingga mereka berjalan bersama keluar dari aula.

Sedangkan disisi lain tampak dua saudara yang tengah berdiri bingung ditengah lapangan.

"Apa yang kau lakukan?" Desis Thunder melirik tajam pada Vernon.

"Apa?!" Tanya nya balik.

"Tidak ada apa-apa disini, sialan!" Maki Thunder mulai melarikan pandangannya ke seluruh bagian Sharpenes yang bisa dijangkau matanya dan benar, tidak ada apapun yang terjadi.

"Berengsek!" Vernon ikut mengumpat dan hendak pergi saat Scorpius tiba-tiba datang.

"Kita dibohongi," katanya lalu menyerahkan sebuah anak panah pada kedua saudaranya. Yang mana tertancap sebuah kertas coklat kumuh dengan tulisan tinta emas tertera dibaliknya.

CassiopeiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang