47. Sudden Attack

1K 151 209
                                    


Halo👋
Ada yang masih ingat cerita ini? huhu maaf udah lama ga update😭💔

Makasih banyak buat yang masih nunggu tanpa kepastian ini, huhu maafkan aku😭😭😭❤️❤️

Ceritanya masih lanjut kok /semoga aja😭✌️

Komen dulu dong yang kangen👉

Kangen tokoh Cassiopeia yg mana nicchh😌👉

Kangen tokoh Cassiopeia yg mana nicchh😌👉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


47. Sudden Attack

Thunder kembali ke Sharpenes setelah jam sudah lewat tengah malam. Biasanya ia jarang kembali selarut ini. Tapi karena kejadian beberapa hari ini yang membuat pihak sekolah melarang mereka keluar dalam waktu yang lama, Thunder memanfaatkan waktunya.

Ia menyusuri lapangan yang berada tepat di depan asrama laki-laki. Bisa saja ia bergerak cepat agar bisa merebahkan dirinya diatas ranjang, tapi Thunder masih ingin menikmati udara malam.

"Dari mana saja kau?"

Thunder yang sudah menyadari keberadaan laki-laki itu beberapa detik lalu mendongak. Menemukan Scorpius yang berdiri didepan pintu masuk asrama.

Thunder mengangkat sebelah alisnya. "Kau tak pernah ingin tahu," balasnya santai dan tetap berjalan lambat.

"Ini sudah lewat waktu yang ditetapkan."

Scorpius berdiri di depan Thunder. Menghadang tubuh saudaranya itu.

"Kapan aku benar-benar menuruti peraturan Sharpenes?" Thunder tersenyum samar.

Scorpius mengeluarkan napas kesal. "Baiklah, baiklah..." ucapnya lalu berjalan beriringan melewati pintu besar itu.

"You want it?" Scorpius bertanya sembari menyodorkan sekantong kecil darah kelinci.

Thunder melirik sekilas sebelum menggeleng. "Nah. I'm good."

Figur belakang keduanya cukup jelas tertangkap oleh kedua bola mata seorang penyihir dari jendela gedung asrama perempuan. Dengan pelan ia kembali menutup tirai jendelanya dan tersenyum.

"Bastard Prince, huh?"

"Kau bangun?" Pertanyaan itu membuat sang gadis menoleh lalu melempar senyum kecil yang terlihat ramah.

"Terbangun karena haus. Kau juga?" Ia berjalan mengambil gelas berisi air mineral diatas meja dekat tempat tidurnya.

Tuesday menggeleng pelan. "Tidak, aku kembali tidur saja," katanya sebelum memutar tubuh menghadap dinding dan memejamkan mata.

Sedangkan temannya yang masih memegang gelas itu menatap punggungnya dengan sorot datar.

***

CassiopeiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang