39. Face the Facts

1.5K 213 182
                                    

Haiiiiii 🌒

Seneng plus kaget liat Cassiopeia rangking 1 di Acak 😭❤️❤️

Makasih banyak buat kalian semuaaa juga buat 30K readersss ❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

Hadiah sekaligus perayaan jadi update cepettt 🥰🙏

Ayo VOTE sama KOMEN yang banyak yaaaa 🔥🌟🔥🌟

Dirinya bergegas cepat melesat ke asrama perempuan Sharpenes setelah memastikan Leona kembali ke kamarnya dengan mulut tertutup-menghilangkan ingatannya tentang yang terjadi tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dirinya bergegas cepat melesat ke asrama perempuan Sharpenes setelah memastikan Leona kembali ke kamarnya dengan mulut tertutup-menghilangkan ingatannya tentang yang terjadi tadi.

Thunder melewati lorong yang diisi pintu-pintu kamar asrama hingga berhenti di satu pintu. Hidungnya mengendus kuat lalu mengangguk saat dugaannya benar. Seseorang yang ia cari ada di dalam sana.

Thunder menggerakkan tangannya memegang ganggang pintu lalu membukanya dengan mudah walau keadaan pintu tengah terkunci. Tentunya dengan sihir.

Laki-laki itu masuk dan menatap pada seseorang yang juga menatapnya. Gadis itu bangkit cepat dari posisi terbaring karena terkejut ada seseorang yang menerobos pintu kamarnya begitu saja.

"Thunder..." bisiknya parau dan tanpa menunggu lama Thunder melesat ke hadapan Azura, duduk ditepi ranjang. Tak lupa kembali menutup pintu dan melihat bahwa Lavender dan Dixie sudah tertidur. Hanya Azura yang masih terjaga.

"Kau perlu menjelaskan sesuatu padaku," desis Thunder seiring tangannya yang masangkan cincin itu pada jari tangan kiri Azura.

Ia cukup terkejut mendapati tubuh gadis itu yang pucat, dingin, dan gemetar dengan keringat membasahi tubuhnya. Bahkan anak-anak rambutnya ikut basah hingga menempel pada wajah dan lehernya.

Azura yang lagi-lagi tersentak menatap cincin dijarinya lalu menoleh pada lelaki di hadapannya.

"Bagaimana bisa?" Bisiknya bertanya. Cukup tak menyangka bahwa benda yang ia cari-cari ada pada Thunder.

Laki-laki itu tak menjawab, tapi tangannya bergerak menggenggam kedua telapak tangan Azura-menarik rasa sakit pada tubuh gadis itu ke tubuhnya. Hingga gurat-gurat hitam mengalir dari tubuh Azura ke Thunder. Sekilas, mata laki-lali itu berubah hitam kelam.

Azura menghembuskan napasnya saat rasa sakit dan lemas yang ia rasakan tadi perlahan menurun. Ia lagi-lagi melihat wajah Thunder yang terlihat tanpa ekspresi, balik menatap matanya.

"Ini-"

"Istirahatlah untuk malam ini. Aku tunggu di hutan Darkshade setelah kelas besok."

Saat akan bangkit, tangan Thunder ditahan dengan tatapan penuh harap yang Azura berikan padanya, membuat tubuhnya tanpa ditahan kembali duduk.

CassiopeiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang