7. The Other Side

2.7K 404 24
                                    


Kalo ada typo kasih tau ya, soalnya ini ga sempat aku revisi ulang 🤧

Selamat membaca~~

🌒🌒🌒

Malam ini Vernon tengah duduk diatas atap bangunan asrama laki-laki. Lagi dan lagi ia memantrai dirinya agar tak seorangpun melihatnya yang tengah menatap jendela salah satu kamar asrama perempuan.

Jangan katakan dia lelaki mesum yang menunggu siluet seorang gadis yang tengah mengganti baju didalam kamar. Ia hanya berjaga-jaga jikalau Dixie kembali berulah.

Ya, ia bisa melihat dikamar asrama itu ada Dixie yang termenung bosan diatas tempat tidurnya, Azura yang duduk bangku meja belajar dan Lavender yang tampak merapikan pakaian dilemarinya. Mereka tengah menunggu jam makan malam dan setelah itu dapat Vernon pastikan bahwa Dixie kembali menghilang didalam hutan.

Ia menoleh ke bawah dan menemukan salah satu temannya yang tampak berjalan pelan dihalaman asrama. Kepalanya menoleh kesana-kemari seperti tengah mencari sesuatu. Vernon tersenyum jahil, lelaki itu menjentikkan jarinya dan lelaki dibawah sana tampak mengumpat mengusap-usap belakang kepalanya yang terasa sedikit sakit.

"Damn you, dude! Show yourself!" Serunya dengan kedua mata yang kesegala arah.

"Up here!" Vernon lebih dulu menyembunyikan sayap hitam lebarnya dan menampakkan dirinya sebelum berseru membalas temannya.

Si lelaki langsung menoleh keatas dan berdecak mendapati Vernon yang duduk dengan santai disana padahal ia sudah mencari temannya itu diseluruh bangunan. Beberapa detik kemudian lelaki serigala itu sudah ikut naik.

"Berhenti terus-menerus menghilang seperti gadis yang merajuk." Cecar si Werewolf menepuk pundak Vernon dan duduk disebelah lelaki itu.

"Aku hanya butuh waktu sendiri." Balasnya tetap menahan pandangan matanya pada kamar asrama yang sedari tadi dipandanginya.

"Menenangkan Vox lagi? Sampai kapan kau selalu menanggung kesalahan Wolf-mu itu?"

Aleric namanya. Satu-satunya dari sekian murid lelaki yang betah berteman dengan Vernon dan Vox pastinya. Seluruh orang hanya tahu bahwa semua keturunan kerajaan adalah Hybrid. Campuran Werewolf dan penyihir. Tak seorangpun yang tahu bahwa mereka Demon karena semua Klan percaya bahwa makhluk satu itu tak pernah ada lagi dinegeri ini.

Sama halnya dengan Werewolf yang memiliki jiwa Wolf mereka, Demon juga memilikinya. Dan hanya saudaranya, Delancy, dan Aleric yang tahu bahwa semua kekacauan yang dibuatnya bersumber dari Vox.

Satu fakta lainnya tentang Vernon, jika sisi Demon semua anggota keluarganya mengambil alih tubuh mereka, maka mata mereka akan berubah warna menjadi hitam dan merah selama jiwa Demon mereka memegang kendali. itu juga salah satu alasan kenapa mereka sangat jarang menampakkan wujud Demon mereka.

Lain halnya dengan Vernon, matanya akan berubah sekilas saja sesaat setelah Vox mengambil alih tubuhnya dan akan kembali seperti semula. Oleh karena itu, Vox sangat agresif karena tak ada yang menyadari bahwa yang melakukan semuanya jiwa Demon Vernon, dirinya.

"Jangan memancingnya keluar." Gumam Vernon melirik Aleric yang malah terkekeh pelan.

"Kau tak lapar?" Aleric bertanya.

"Jam makan malam sebentar lagi."

"Ck, aku tak ingin bertemu gadis itu lagi disana." Gerutu Aleric. Aula tempat mereka makan setiap harinya memang digabung menjadi ruangan yang luas dan besar. Itu juga membuat semua murid dapat bertemu satu sama lain.

CassiopeiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang