12. Someone Who Can't be Trusted

2.4K 404 52
                                    

Hai semuaa
Maaf updatenya agak lama huhu😭🙏🏻

Vote sama komennya jangan lupa yaa gratis tis tis kok 🌙🖤

Happy reading!

🌒🌒🌒

Vernon berdiri dibawah salah satu pohon pinus tertinggi di hutan Darkshade. Letak pohon itu juga berada didaratan tertinggi hutan dan membuat suhu disana sedikit lebih rendah.

Laki-laki itu lagi-lagi membaca surat yang diberi Zach. Sembari menghembuskan napasnya, Vernon meremas kertas itu hingga menjadi bulatan. Meletakkannya diatas telapak tangan kanan lalu membakar kertas itu hingga menjadi abu dengan sihirnya.

Ia tengah berpikir keras harus menpercayai siapa disini. Apakah Zach dengan Professor Seymour atau Lavender.

Vernon bersumpah, ia akan membunuh Zach dan Professor Seymour jika kedua orang kepercayaannya itu berani mengkhianatinya.

"Jika itu benar terjadi, didetik yang sama aku akan membakar kedua bajingan itu hidup-hidup." Suara serak khas Vox terdengar dikepalanya.

Tapi disisi lain ia juga tak bisa langsung mempercayai ucapan Lavender. Mereka barusaja saling mengenal dan bisa dikatakan Lavender tak menyukai dirinya. Bisa saja gadis itu mengada-ngada untuk mengelabui Vernon atau gadis itu ingin mencari jalan aman agar tak diganggu olehnya lagi.

"Dan aku juga akan membunuh capung kecil itu jika ia benar-benar melakukannya." Vox menggeram.

"Kau tak bisa melakukannya." Bisik Vernon membalas. Vox terlihat berdecih, "lihat si pengecut ini, bahkan bisa menciut jika berhadapan dengan seorang gadis."

"Diam dan cobalah untuk sekali mendengarkanku!"

"Oh! C'mon, brother, i listen to you all day."

" Shut the f*ck up, Vox! Aku tak membutuhkan itu."

"Cobalah untuk realistis, Vern! Kau seorang pangeran! Act like a Prince, dude. Tunjukkan kekejaman seorang Auberon! Habisi mereka yang lancang padamu! Apa kau ingin selalu dianggap rendah? Tak dihargai? Lihat saudaramu, lihat Delancy.

"Semua orang takut pada mereka, semua orang segan dan meagungkan mereka! Tapi kau?! Bertingkah sebagai seorang teman, tak ada yang menghargaimu! Kita!"

"Tenanglah, Vox, aku tak ingin mendengarkan hal ini sekarang." Vernon menutup matanya, mencoba tak lagi mendengarkan suara Vox.

"Itulah kenapa aku selalu melakukannya, melindungimu, tetap membuatmu dilihat rakyatmu, dihargai rakyatmu, ditakuti rakyatmu! Sampai kapan kau akan menjadi bayangan saudaramu? Dimanapun kau berada selalu dikenal sebagai bayangan Scorpius dan Thunder!"

"Damn you! Apa kau benar-benar tak bisa diam?!" Ia mulai memijiti pelipisnya, pusing akan masalah ini dan Vox yang tak berhenti mengomel.

"Apa kau tak muak? Tiap kita membuat masalah, Ayah selalu memanggil dan menghukum kita--baik, lupakan soal Scorpius yang taat aturan itu, sebaliknya, lihat Thunder, si berengsek itu membuat kekacauan dimana-mana tetapi Ayah selalu memaafkan-"

"Argh!"

Vernon berteriak keras mencoba menghentikan celotehan Vox dengan mengerahkan kekuatannya pada salah satu pohon pinus hingga tumbang. Suara debuman jelas terdengar jelas disana, tetapi untuk sampai ke Sharpenes mungkin saja tidak.

CassiopeiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang