26. Sweet Chaos

1.7K 281 103
                                    

Chapter 26!

• Sweet Chaos •

Jangan lupa vote dan komen yaa <3

Happy Reading!

🌒🌒🌒

"Sekarang, bayar waktuku." Bisiknya lalu menarik Lavender mendekat tanpa adanya perlawanan dari gadis peri tersebut.

Tapi sedetik kemudian Lavender mengerjab dan mengambil gerakan mundur. Vernon yang tak bisa berbuat banyak pun mulai melepaskan tangannya dengan perlahan.

"Aku--"

"Dude, apa kau punya--oh wow!"

Ucapan Vernon terpotong saat pintu kamarnya tiba-tiba terbuka dan menampakkan Aleric. Laki-laki itu ikut terkejut mendapati keduanya berada dikamar asrama milik Vernon.

"Ah, maaf, aku tak tahu jika--well, lanjutkan, i swear i didn't see anything." Dan pintu kembali ditutup rapat oleh Aleric.

Dua murid yang masih berada disana terdiam dengan mata menatap satu sama lain.

"Aku harus pergi." Cicir Lavender. Vernon mengangguk, "ya, benar, kau harus pergi."

Sedangkan diluar, Aleric berjalan dengan wajah menahan tawa. Tak tahu bahwa hubungan keduanya sudah sejauh itu sampai berada dalam satu ruangan yang sama. Apalagi itu kamar pribadi Vernon di Sharpenes.

Padahal dulu saja Vernon menolak mentah-mentah ketertarikannya pada gadis itu.

Ia tersentak dan refleks menangkap sebuah benda yang sengaja dilempar Orlando padanya saat tak sengaja berpas-pasan.

"Milik temanmu, aku tak sengaja menemukannya dilapangan." Ucap Orlando lalu menepuk pundak Aleric dan pergi dari sana.

Aleric membuka genggamannya dan melihat sebuah pin disana. Pin bergambar lambang penyihir dengan sebuah nama dibawahnya.

Tuesday Murrel.

Sepertinya gadis itu tak sengaja menjatuhkannya. Ia tersenyum, tak ingin menunggu untuk bertemu lebih lama, Aleric dengan cepat melesat keluar dari bangunan asrama laki-laki.

🌒🌒🌒

Tuesday tengah berjalan di lorong sekolah, ia baru saja kembali dari kamar mandi sembari mencari Lavender yang tiba-tiba saja menghilang. Tadi perempuan itu sempat berkata bahwa ia akan mengambil surat dari orangtuanya terlebih dahulu tapi tak kembali hingga dua jam kelas telah usai.

Mereka sudah mencoba bertanya pada orang tapi tentu saja tak ada yang tahu dan mereka juga sudah mencarinya ditempat-tempat yang mungkin saja dikunjungi Lavender. Tapi nihil.

Tuesday menyadari ada tiga orang gadis dalam satu gerombolan menatap tajam kearahnya dan Tuesday tahu bahwa mereka merupakan teman Leona. Atau bisa dibilang dayang gadis itu.

Ia lebih baik berlaku cuek dan tak mengiraukan orang-orang seperti itu karena ia juga tak punya urusan apapun dengan mereka.

Tapi tubuhnya sedikit terhuyung saat ketiganya tiba-tiba saja berjalan kearahnya dan sedikit menyenggol tubuhnya. Tuesday tersendak dan mendongak ke arah belakang saat merasakan ada yang menahan tubuhnya.

CassiopeiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang