Halo semuaa 👋
Huhu maaf baru bisa update 😭🙏
Vote jangan lupa dan komen yg banyak yaa..
Chapter depan bakal di publish dalam waktu dekat kok, apalagi kalo vote dan komennya banyak hehe ☺️✌️
Happy Reading!
🌒🌒🌒
Semua murid dikumpulkan di aula utama Sharpenes setelah kekacauan yang terjadi tadi diselesaikan. Beberapa waktu setelah menyebarnya ramuan yang dibuat Lavender tadi membuat beberapa murid mendapat efek yang sama seperti gadis itu.
Kekacauan yang terjadi membuat Kepala Sekolah Sharpenes yang beberapa bulan ini dipindah tugaskan kembali ke sekolah. Semua pekerja yang bekerja didapur dikumpulkan dan di interogasi atas yang apa yang terjadi.
"Aku sebagai Kepala Sekolah meminta maaf atas kejadian ini, kami sudah mengirim surat pemberitahuan kepada semua orangtua bahwa semua yang terlibat sudah baik-baik saja. Bagi kalian yang masih merasakan pengaruh racun itu diharapkan untuk memberitahu guru dan temui perawat di ruang kesehatan agar diberi perawatan lebih lanjut.
"Kami akan mengusut kasus ini lebih dalam dan akan menemukan dalang yang dibalik hal ini, serta ucapan terima kasih untuk beberapa orang yang tadi membantu para korban. Untuk itu, diharapkan seluruh murid untuk kembali ke asrama kalian dan beristirahat disana agar besok bisa kembali melanjutkan aktivitas belajar di kelas."
Kumpulan dibubarkan setelah Professor Sullivan--Kepala Sekolah Sharpenes--menyelesaikan kalimatnya. Semua murid digiring ke asrama mereka masing-masing agar tak ada yang terpisah atau diam-diam pergi ke tempat lain.
Lavender tengah berada di kamarnya bersama Azura dan Dixie. Mereka sama-sama terdiam setelah menbersihkan diri dan duduk diatas tempat tidur masing-masing.
Lavender dan Azura sama-sama menoleh saat Dixie turun dari kasurnya dengan kaki yang dihentakkan. Gadis itu memegang kepalanya lalu mengacak rambutnya. Ia pun menoleh pada kedua gadis itu.
"Apa benar-benar tak diperbolehkan keluar dari kamar?" Tanya gadis Vampir itu.
Lavender mengangguk. "Benar," katanya.
Tadi seorang panjaga asrama memang sempat memeriksa kamar mereka dan melarang mereka untuk keluar dari asrama saat Dixie mengisi kamar mandi. Sehingga gadis itu melewatkan pemeriksaan tetapi pengawas tahu karena bisa merasakan aura serta bau Dixie.
"Dan membiarkan kita mati kelaparan?!" Ujar Dixie lalu duduk ditas tempat tidurnya. Kedua gadis didepannya menatap Dixie dan menyadari bahwa mata gadis itu sudah sedikit berubah kemerahan.
"Kau lapar?" Sentak Azura terkejut. Dixie melirik tajam gadis itu. "Menurutmu?!" Ketusnya.
"Tunggu sebentar lagi, penjaga asrama bilang mereka akan mengantarkan makanan untuk kita sekitar lima belas menit dari sekarang." Ucap Azura sembari tangannya membereskan selimut yang dikenakannya.
"Kau pikir aku bisa menahan selama lima belas menit? Kebutuhan makanku tak sesabar kalian." Dixie mencebik dengan napas yang ia atur sekaligus menenangkan diri. Jujur saja, ia tak mengosumsi apapun sedari pagi, itu juga penyebab racun tadi tak menggorogoti tubuhnya.
Lavender melirik Azura yang terlihat menelan air liurnya. Bagaimana tidak? Dixie adalah seorang Vampir dan Vampir adalah makhluk yang paling sulit mengendalikan diri apalagi dalam keadaan lapar.
"Lalu apa yang harus dilakukan? Kau benar-benar--" ucapan Lavender terpotong saat Dixie tiba-tiba berdiri dan meringis kesal.
"Diamlah!" Serunya lalu berjalan cepat ke arah jendela.
![](https://img.wattpad.com/cover/251593197-288-k972001.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cassiopeia
FantasyFantasy - Immortal Creatures - Young Adult Vernon Auberon harus bertahan dengan prasangka buruk orang lain padanya. Semua itu disebabkan oleh sisi 'Demon'-nya yang jahil dan pembuat masalah di Sharpenes. Kedudukannya sebagai seorang Pangeran Keraja...