14. Southside of Darkshade

2K 332 19
                                    

hai semuaa, maaf bgt baru up aku agak ga enak badan beberapa hari ini 🥺🙏

soooooo.......
ini partnya emg agak pendek dan aku bakal cepet up kok, kalo vote sm komennya banyak aku bakal double up nanti malam 😆😆
atau nggak besok aku up lagi yaa wkwk

happy reading!

🌒🌒🌒

*Flashback On*

Thunder berdiri dihadapan Vernon setelah kembali dari pertemuannya dengan Scorpius dan Delancy. Ia terkekeh melihat wajah penuh amarah Vernon. Tentu laki-laki itu bisa mendengar percakapan mereka bertiga.

"Kau sudah tahu bukan? Tak semua orang bisa kau percayai? Termasuk saudara terdekatmu." Ujar Thunder duduk bersandar pada pohon. Ia mendongak dan melihat Vernon yang matanya sudah menggelap serta kedua tangan yang mengepal.

"Kau ingin membalasnya?" Vernon menunduk. Thunder tersenyum puas saat terbaca di wajah saudaranya bahwa ia setuju.

"Kau tahu cara membalas saudara yang berkhianat, little evil."

"Dia benar. Aku sangat kecewa saat tahu Scorpius mengkhianati kita, tak ada ampun, Vern." Gumam Vox dibenaknya. Vernon terdiam.

Malamnya, ia langsung menjalankan rencana yang sudah ia susun bersama Vox. Diam-diam keluar dari Sharpenes saat makan malam menuju hutan selatan Darkshade. Ia akan membalas perlakuan Scorpius padanya tak peduli bahwa mereka bersaudara. Yang berkhianat akan mendapat balasan yang setimpal.

Yang akan ia lakukan nanti tak seberapa dibanding dua saudaranya yang lain bertengkar memperebutkan wilayah dan bahkan hampir membunuh satu sama lain hingga salah satu dari mereka koma selama beberapa bulan.

Vernon berdiri dibalik pembatas antara hutan barat dan selatan. Ia melihat jelas bagaimana perbedaan kedua daerah hutan itu. Yang dihadapannya saat ini sangat gelap, lebat, serta lembab.

"Hanya disini kita bisa menemukan Unicorn," kata Vernon pada Vox yang sedari tadi lebih memilih ke hutan sebelah timur.

"What? Aku pikir di timur juga ada Unicorn." Balas Vox.

Vernon mendengus. "Tidak, bodoh."

Malas menanggapi celotehan Vox yang tak terima dikatai bodoh, Vernon mulai memfokuskan diri dan melakukan sihirnya untuk melewati pembatas tanpa diketahui siapa-siapa.

Ia tersenyum puas saat tubuhnya sudah sepenuhnya memasuki hutan Darkshade bagian selatan. Matanya berpencar dengan hidung yang mengendus sosok Unicorn yang akan ia gunakan kali ini.

"Apa yang kau lakukan disini?" Suara itu membuat Vernon menoleh dan menemukan seekor Griffin dengan tubuh yang hampir setara dengannya.

Vernon tahu bahwa makhluk ini akan menyerangnya, tapi ia tak ingin membuang waktu dan tepat saat Griffin itu mendekat, Vernon mengubah warna matanya sekilas dan tentu diketahui makhluk dihadapannya.

Griffin itu tampak tersentak sebentar sebelum menunduk dengan kaki bagian belakang yang ia tekuk.

"Maafkan aku, Yang Mulia." Katanya, kepalanya menghadap ke bawah.

"Pergilah, aku tak ada urusan denganmu." Saat Griffin itu hendak pergi, Vernon teringat sesuatu.

"Tunggu, siapa namamu?" Griffin itu menoleh. "Blade, Yang Mulia." Jawabnya.

CassiopeiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang