chapter 3

2.3K 240 15
                                    

Hinata POV

setelah aku izin ke Daichi-san aku langsung lari ke kamar mandi di pojok sekolah , soalnya biasanya jarang ada yang datang ke sana.

Aku masuk ke kamar mandi itu dan langsung menutup pintunya. Dan setelah itu aku langsung duduk di pojokan kamar mandi sambil memeluk lututku.

Aku pun menangis mengeluarkan emosi ku. Karena tadi aku hampir tak tahan dan nyaris meledak.

'Sho....'

Aku berhenti sejenak dan menekan lengan atas ku dan berkata
"keluarlah zen"

Lalu aku menarik semacam bola cahaya yang tidak terlalu terang dan melemparinya ke depanku.

Lalu aku menarik semacam bola cahaya yang tidak terlalu terang dan melemparinya ke depanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tiba tiba bola cahaya itu berubah menjadi sesosok manusia campuran rubah, yah.... itulah zen, spirit perlindung ku.

Dia mempunyai rambut, kuping serta ekor yang putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dia mempunyai rambut, kuping serta ekor yang putih. Tingginya hampir sama dengan tinggi ku tapi dia yang lebih tinggi sedikit.

Dia sudah menjadi sosok teman juga keluarga satu satunya yang kupunya dan selalu ada di sisiku.

"Sho...." panggilnya dan berlari memeluk ku.

"Gak apa apa Sho.... menangislah sepuas mu , sekeras yang kamu mau, tidak ada orang lain di sini selain kita"

Aku pun langsung menangis sekeras kerasnya sambil mengeluarkan keluh kesahku pada zen

"Aku capek zen, ini menyakitkan hiks...., aku ingin semua ini cepat berakhir , aku takut aku capek berpura pura.... hiks...."

«« 10 menit kemudian »»

Aku berhenti menangis dan menatap zen lalu dia berkata " maaf Sho, aku pelindung mu tapi malah kamu yang melindungi ku...." satu tetes air mata jatuh dari mata kirinya

Aku menghapus air mata itu dan bilang "kamu satu satunya alasan aku mau bertahan zen , dan itu sudah terhitung melindungi ku dari keinginan bunuh diri, dan kau tau sendiri orang itu tidak akan membunuh ku karena kalau aku mati , kamu juga mati, dan kamu adalah aset penting baginya...."

The Sunshine's WoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang