chapter 32

1.6K 179 12
                                    

Akemi POV

Aku merasa ada yang mengganjal saat , seperti ada yang kosong di depanku. Bukankah aku tadi tidur sambil memeluk Akeno??

Aku menggeser tanganku mencari keberadaan Akeno di kasur. Namun hasilnya nihil....






Tunggu....
















Akeno kemana?!!

Aku langsung membuka mataku. Kemudian mencari cari sosok Akeno. Kemudian aku menemukan Akeno meringkuk di samping kasur sedang gemetaran. Tangannya memeluk lututnya dan nafasnya tidak beraturan.

Aku langsung menghampirinya kemudian memeluknya setelahnya aku membantunya untuk bernafas.

"Ikuti aku oke??" Tanya ku. Dan dia mengangguk.

"Oke, tarik nafas....... Buang..........
Tarik nafas......... Buang...... " Itulah yang ku lakukan dan katakan hingga dia mulai bisa mengendalikan nafasnya.

"Kau baik baik saja??" Tanyaku perlahan.

"A-aku b-baik baik saja" jawabnya.
"Eh, jangan di paksakan, tubuhmu masih gemetaran, kau mau ku peluk??" Tawarku.
"Boleh kah??" Tanyanya.
"Tentu saja, sini" jawabku kemudian membentangkan tanganku. Dia menghampiriku kemudian memelukku.

"Jadi.... Mau kah kau ceritakan apa yang terjadi??" Tanyaku.
"Aku takut kalau aku menceritakannya, kau akan mengira aku kurang waras...." Jawabnya masih memelukku.
"Oh, tentu tidak.... , Aku menyayangimu apa adanya kamu, entah itu kamu sedang sedih atau sedang bahagia....

Aku jadi sedih ketika mengetahui bahwa kembaranku menangis saat dia sendiri tapi selalu memaksakan dirinya tersenyum untuk orang lain.... " Kataku.

"Aku.... Aku menggunakan topeng ini agar aku tidak di benci.....

Apa salah kalau aku mencari perhatian?? Apa salah kalau aku berusaha untuk mencari kasih sayang yang belum ku dapatkan setelah 11 tahun lamanya??

Apa salah ketika aku ingin melihat orang yang ku sayang, orang yang ku hormati tersenyum?? Setidaknya dengan melihat mereka tersenyumlah itu membuatku bahagia... " Jawabnya.

"Apa kamu yakin itu membuatmu bahagia?? Hanya dengan melihat orang lain bahagia??" Tanyaku.
"Tentu saja tidak" jawabnya dengan menyamarkan kata terakhir.

"Dengar, kamu hidup untuk dirimu sendiri, jadilah dirimu sendiri, orang lain tidak memiliki hak untuk menentukan dirimu, penampilan mu, sifatmu, dan lainnya. Itu hanya kamu yang boleh menentukan" jelasku.

"Tapi aku melakukannya untuk bertahan hidup!! " Katanya sedikit berteriak'.

"Aku melakukannya untuk bertahan hidup, aku melakukannya agar tidak di benci orang lain, tidak ada yang menyukai orang yang pemarah kan?? Tidak ada yang menyukai orang yang cengeng bukan??

Aku melakukannya sebab aku tidak bisa hidup tanpa mereka!! Tidak ada orang yang bisa hidup sendiri kan??

Akemi pikir aku tidak lelah dengan semua kebohongan ini?? Akemi pikir aku tidak muak dengan topeng ini??

Aku muak!! Aku lelah!! Aku ingin melepas topeng ini dan menjadi diriku sendiri....

Tapi aku gk bisa!! Bukannya aku gk mau tapi aku gk bisa!! Aku sudah terlanjur nyaman dengan topeng ini, aku memang lelah dan muak tapi hanya dengan ini aku bisa bertahan hidup.....

Tapi semua orang sama saja, mereka hanya ingin aku menjadi boneka cantik yang selalu tersenyum dan membuat mereka bahagia, ketika aku bilang aku sedih tidak ada yang mempedulikan ku!! "

The Sunshine's WoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang