chapter 29

1.8K 196 108
                                    

Author POV

Hinata masuk ke dalam ruangan Yang benar benar kosong tanpa ada barang apapun dengan dinding berwarna putih dan lantai berwarna hitam.

Dia masuk ke sana dengan tangan menutupi mulutnya menghentikan darah yang keluar dan jalan pincang sebab dia berusaha untuk menahan rasa sakitnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dia masuk ke sana dengan tangan menutupi mulutnya menghentikan darah yang keluar dan jalan pincang sebab dia berusaha untuk menahan rasa sakitnya.

Dia berjalan menuju salah satu dinding kemudian dia merasakan
Ada peredam suara di balik dinding.

'kurasa tak apa kalau misal aku sedikit berteriak' pikirnya.

Sedang kan di ruang meeting.

"Chibi-chan ngapain ngetik tembok??" Tanya oikawa.
"Mungkin untuk mengecek sesuatu." Jawab Ushijima.
"Kurasa untuk mengecek peredam suara." Tebak kita.
"Oh aku ingat!! Kalau tidak salah ruangan itu ada peredam suaranya." Jawab Suga.
"Kurasa dia melakukannya untuk mencari tau apakah dia bisa mengeluarkan suaranya atau tidak." Kata Daichi.
"Mungkin" jawab kuroo sedangkan yang lain mengangguk.

Kembali ke hinata~~

Setelah memastikan bahwa ada peredam suara di tembok. Hinata kemudian membekukan sekitar lantai untuk mencegah ruangannya kotor.

Hinata menghentakkan kakinya dan tiba tiba lantai ruangan mulai dilapisi es.

(Anggap Elsa itu Hinata)

Setelah itu Hinata langsung memuntahkan darah yang sudah dia tahan tadi.

Cukup banyak darah yang berserakan namun langsung membeku karena suhu dingin dari es di lantai.

Ugh.... Uhuk uhuk uhuk huek....

Suara itu memenuhi ruangan untuk kurang lebih 5 menit. Setelah dirasa agak mendingan Hinata langsung buru buru membekukan serum yang tersisa di badannya.

Meski dia sudah mengeluarkan cukup banyak serumnya kemarin, tapi serum itu adalah serum paling mematikan jadi satu tetes saja rasanya sangat luar biasa menyakitkan.

Dia membutuhkan waktu cukup lama yaitu 30 menit untuk menemukan dan membekukan serum yang tersisa namun dia berhasil melakukannya. Setelah itu dia mengambil pisau kecil dari tasnya dan menyayat tangannya lalu mengeluarkan serum berbentuk kristalnya.

Setelah selesai dia pun merebahkan tubuhnya dan berusaha untuk menstabilkan nafasnya.

Huuuhhh  haaahhhhh. Huuuuhhhhh  haaahhhhhh 

Setelah beberapa saat dia berhasil kembali bernafas dengan normal dan mulai kedinginan. Itu terbukti dari tubuhnya yang gemetaran.

Hinata mengangkat tangannya dan es nya tiba tiba naik lalu menghilang beserta dengan darahnya yang membeku.

The Sunshine's WoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang