Chapter 23

1.8K 170 26
                                    

Sugawara POV

Aku sempat terkejut akan apa yang terjadi pagi ini. Tak ku sangka Hinata mulai berhalusinasi. Kurasa itu akibat tingkat stress yang dia alami sangat tinggi.

Aku dapat beberapa informasi baru. 1 hal yang tidak dapat ku percaya, dia di bully semasa sekolahnya?? Siapa yang tega membully anak seceria Hinata??

Hmm..... Entahlah. Bahkan ayahnya sendiri saja tega menyiksanya. Tapi akan kupastikan -tidak, lebih tepatnya akan kami pastikan penderitaan Hinata akan berakhir sebentar lagi....

Bertahanlah sebentar lagi Hinata....

Kini kami berjalan menuju tumpat kami menuju asrama Tempat kami akan menginap selama 1 Minggu di sini.

Kulihat mood Hinata sedang baik dsn kurasa dia cukup melupakan kejadian tadi pagi setelah bertemu dengan yang lainnya.

Yah.... Walaupun agak cemburu sih....... Sebab aku kan juga mau di peluk....

"Suga san, kenapa wajahmu gitu, apa kamu sedang marah??" Tanya Hinata yang berjalan di sebelahku.

"Enggak kok, aku cuman cembu- eh maksudku, aku cuman sedang kepikiran sesuatu yang membuatku kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Enggak kok, aku cuman cembu- eh maksudku, aku cuman sedang kepikiran sesuatu yang membuatku kesal..... Hehehe, jangan khawatir ini bukan karena kamu kok" jawabku.

Astaga, kok bisa bisanya aku hampir keceplosan....

"Oooo.... , Kupikir kenapa...." Jawabnya.

Hahhhh..... Untung gak ketahuan.

"Oh, kita sudah sampai" kata Daichi.

Kami pun sampai ke kelas yang akan menjadi asrama kami. Kami pun mulai membereskan barang bawaan kami.

Setelahnya kami langsung menyiapkan futon, sebab kami tau kalau kami nanti akan latihan sampai larut malam, dan akan terlalu lelah untuk menyiapkan futon.

Setelahnya kami menuju kamar mandi untuk mengganti pakaian kami dan menggunakan Jersey.

(Rasanya kyk aku pakai kata 'kami' keseringan deh)

Setelah semua selesai kami pun menuju ke gym bersama dan kami lihat tim Nekoma, shiratorizawa, Fukurodani, Aoba johsai, dan date tech di dalamnya. Ternyata kami datang paling akhir.

Sebenarnya, selain dalam voli. Kami merupakan saingan saat menjalankan misi. Sebab rata rata kami menjalankan misi bersama sub tim kami. Kami menggunakan tim besar kami hanya saat kami akan menghadapi perang besar besaran.

Tapi tak jarang juga kami menggunakan tim besar jika ada keadaan tertentu.

Kulihat mereka mulai menghampiri Hinata dan menyapanya.
Yah.... Walaupun cemburu, asalkan Hinata bahagia, kurasa tak masalah.

Hinata POV.

"Hey hey hey hinata" panggil bokuto san mendekatiku.
"Hey bokuto san" jawabku.

The Sunshine's WoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang