(44)

210 19 15
                                    

Satu jam sebelumnya dan sesudah Quinza pergi dari kantor polisi.

Suara sel pintu penjara terdengar seketika petugas membukanya dengan lebar, dan menyatakan jika Lee hong yi telah di bebaskan dari tuntutan maupun hukuman.

Kepalanya langsung terangkat ke atas, matanya terbuka lebar saat melihat sosok pemuda yang dikenalnya berdiri tegap di depan pintu sel sambil tersenyum. Pemuda itu adalah Ramon.

Tatapan matanya tidak lepas dari wajah Ramon, mereka berjalan keluar dari kantor polisi.

Lee hong yi memang mengenal Ramon sebagai teman dari Quinza, namun dia tahu benar bahwa dirinya dengan Ramon tidak akrab mereka hanya saling menyapa saja. Tapi apa yang di lakukan Ramon saat ini kepadanya membuat Lee hong yi merasa bingung.

"Apa yang kamu inginkan?" Tanpa basa basi Lee hong yi langsung bertanya.

"Ternyata insting lo tajem juga!"

"Langsung aja pada inti permasalahanya!" Ucapnya tegas.

"Gue ingin lo bantu gue!"

"Aku mana bisa membantumu?" Sambil tersenyum.

"Lo bisa kok bantuin gue!" jawab Ramon dengan serius.

"Kamu pikir aku akan membantumu setelah kamu membebaskanku!"

"Gue pikir seorang Lee hong yi bukanlah orang yang mudah untuk di kasihani, jadi apa yang gue lakuin ini harus lo bayar dengan harga yang setimpal!"

"Berapa imbalan yang kamu inginkan dariku? katakan saja aku pasti akan membayarmu!"

"Gue nggak butuh uang lo!"

"Lalu apa yang kamu inginkan?"

"Gue dah bilang tadi, lo harus bantuin gue!"

"Baiklah katakan apa yang harus aku lakukan?"

"Yang pertama, gue butuh pendonor buat Elios."

Lee hong yi tertawa lalu berkata.

"Kau bercanda? Golongan darah O sulit untuk di temukan!"

"Sangat mudah untuk lo temukan!" Ramon tersenyum licik lalu berbisik di permukaan daun telinga lee hong yi.

"Lok kamu udah tahu kenapa bukan kamu aja yang melakukannya sendiri. Kenapa kamu harus minta bantuanku?"

"Lee hong yi gue tahu segalanya tentang lo dan hubungan tante Yanyan dengan tante Ayu. Lo nggak mau kan bila ada yang tahu selain gue? apakah yang gue bilang tadi kurang jelas buat lo pahami?" Ramon tersenyum licik.

"Aku ingin tahu alasan lo bantuin Quinza"

Lee hong yi yakin Ramon melakukan semua ini demi Quinza. Namun dia tidak menyangka Ramon tahu segala hal tentang dirinya dan juga orang tuanya. Senyuman Ramon membuat lee hong yi menghela napas beratnya.

"Kenapa semua orang menyukai gadis itu, trik apa yang di gunakannya?"

"Tutup mulut lo, jangan menuduh tanpa ada bukti!" Kesal Ramon.

"Dia sudah melukai kekasihku, apakah itu tidak cukup sebagai bukti?"

"Bukan dia pelakunya!"

"Lalu siapa?"

"Gue nggak tahu, tapi gue pasti akan mencari pelakunya!"

"Jadi beri tahu aku alasan kenapa kamu ingin menyelamatkan Elios? bukankah bagus jika dia mati saja, itu malah lebih baik kan, dengan begitu kamu bisa mendekati Quinza tanpa ada yang mengganggu lagi!"

"Gue nggak berpikir demikian!" Jawab Ramon santai.

"Kenapa tidak, bukankah kamu menyukainya?"

"Karena ini" Ramon langsung mengeluarkan gelang yang di simpannya di dalam saku celana jinsnya.

KADO TERAKHIR (END, Masih Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang