Andaikan waktu bisa terulang kembali, aku ingin bersamamu lebih lama lagi.
___12 juli 2021
Dua bulan kemudian, semenjak insiden itu terjadi Elios selalu bersama Quinza bahkan dia meminta izin kepada kakek Lee agar bisa tinggal bersama mereka, dengan alasan ingin menjaga Quinza, Kakek Leepun menyetujui permintaan Elios.Sebenarnya bukan hanya alasan Elios Kakek Lee menyetujui permintaannya tapi karena kakek Lee memang menyukai Elios, dia selalu berharap jika Quinza dan Elios bisa bersama sampai ke jenjang pernikahan.
Berbagai macam cara sudah di lakukan Elios agar Quinza menerima cintanya lagi.
"Za" Panggil Elios sambil membawa bunga mawar merah.
Quinza menoleh menatap Elios yang mengulurkan bunga mawar itu kepadanya, namun Quinza belum mengambilnya hingga bunganya masih di pegang Elios.
"Aku tahu mungkin caraku ini bukan yang kamu inginkan, aku tahu kamu suka cowok yang romantis, tapi aku bukan cowok yang romantis. Inilah aku, aku nggak bisa mengubah sifatku menjadi sosok cowok yang kamu inginkan. Tapi kamu harus tahu, aku mencintaimu Za." Ucap Elios terus menatap Quinza.
Elios memang tetap mencintai Quinza, hatinya tidak pernah berpaling pada wanita lain meski Quinza selalu cuek kepadanya. Tapi sekarang dia sudah menyakinkan hatinya buat menyatakan perasaannya lagi untuk kesekian kalinya kepada Quinza. Bila memang Quinza tidak ingin lagi menjalin hubungan dengannya maka Elios terpaksa akan menyerah.
Mungkin dengan kehadirannya yang selalu di samping Quinza, Quinza merasa risih hingga Quinza selalu cuek kepadanya. Jadi menurutnya lebih baik dia pergi menghindari Quinza agar Quinza merasa tenang.
Elios terus menatap Quinza menunggu jawaban apa yang akan di ucapkannya, namun Quinza tidak berkata sepatah kata apapun.
"Aku cinta kamu Za" Kata Elios kembali, namun Quinza tetap diam.
"Mungkin kamu belum bisa memaafkan kesalahanku, Jadi aku pikir lebih baik aku pergi saja, dengan begitu kamu nggak akan merasa terganggu lagi dengan kehadiranku." Ucap Elios kembali sambil meletakan sepaket bunga mawar itu di atas meja.
Quinza yang tetap diam tanpa berkata apa-apa membuat Elios yakin bahwa Quinza memang tidak membutuhkannya dan mencintainya lagi.
"Kak" Panggil Quinza saat Elios berbalik dan akan pergi.
Suara Quinza membuat Elios berbalik, melihat Quinza yang tersenyum sambil memeluk sepaket bunga mawar yang tadinya di letakannya di atas meja kini di peluknya.
"Siapa bilang aku nggak cinta sama kakak?"
Ucapan Quinza membuat Elios terbengong. Namun dia tersenyum kembali seketika paham dengan ucapan Quinza.
"Za jadi...!" Terputus melihat Quinza yang langsung mengangguk sambil tersenyum kepadanya.
Saking bahagianya hati Elios dia langsung memeluk Quinza dan mengecup bibirnya.
____Quinza dan Elios pergi berkunjung ke pemakaman Maya. Bagaimanapun juga Maya adalah sahabatnya meski dia pernah melukai hatinya. Namun tragedi yang telah terjadi berhasil memukul batin Quinza. Quinza mengalami trauma ringan membuatnya sering menyendiri disekolah menyisihkan diri dari teman-teman kelasnya, dan berkecendrungan lebih sering menghindar dari teman-teman di sekolah, hanya berinteraksi sewajar dan seperlunya saja.
Seorang lelaki setengah baya menjadi pusat perhatian mereka. Lelaki yang sedang menangis di atas kuburan maya yang sudah di taburi kelopak bunga.
menghapus air mata seketika melihat kedatangan mereka lalu tersenyum ramah.
____Setelah dari pemakaman, kini mereka duduk disebuah kedai minuman yang letaknya tidak terlalu jauh dari pemakaman.
Lelaki yang ternyata adalah Ayah dari sahabatnya itu menjelaskan maksud kedatangannya, kali ini pertemuan mereka bukan hanya kebetulan ataupun ketidak sengajaan. Namun memang sudah di rencanakan oleh kekasihnya yaitu Elios.
Elios sengaja mempertemukan mereka, Elios meminta Lelaki itu menjelaskan pada Quinza. Perihal yang tidak pernah di ketahui Quinza selama ini tentang rahasia sahabatnya yang selama ini di sembunyikan Maya kepadanya. Apa yang di lakukan Elios samata-mata agar Quinza tidak Impulsif terhadap apa yang sudah terjadi dan tidak menyalahkan dirinya sendiri.
Quinza membuka Map berwarna biru langit itu. Map yang di dalamnya terdapat Dokumentasi data keseluruhan tentang Maya.
"PTSD" Terkejut.
PTSD adalah semacam gangguan Setres, Pemicu Ptsd bila dirinya merasa dalam bahaya ataupun dalam keadaan marah. Maka epeknya dapat merubah seseorang menjadi orang lain, itupun terjadi tanpa di sadarinya, semacam kesadaran alam bawah. Namun ptsd yang di alami Maya sudah lama melekat pada dirinya hingga bertahun-tahun lamanya. Jadi dia menyadari perubahan yang terjadi pada dirinya seketika dia sudah sadar dan menjadi dirinya sendiri.
"Ptsd ini terjadi saat Maya berusia 7 tahun. Di saat kecelakaan yang terjadi kepada ibunya."
Ucapan lelaki itu membuat hati Quinza tertegun. Mengingat-ingat apa yang sudah terjadi.
Awalnya tidak percaya Namun kini Quinza percaya sepenuhnya. Dia memang pernah melihat sisi lain dari Maya namun bukan seperti sahabat yang di kenalnya.
Sekarang Quinza mengerti kenapa sifat dan sikap Maya selalu berubah-ubah, namun dia merasa sedikit kecewa ternyata banyak hal yang tidak di ketahuinya tentang sahabatnya sendiri, karena nyatanya Maya juga tidak pernah memberitahukan kondisinya kepada Quinza. Sekarang Quinza tidak harus menyalahkan dirinya atas semua yang telah terjadi. Namun Quinza selalu berharap dan berdoa agar di surga Maya bisa istirahat dengan tenang.
Terkadang kita lupa untuk memahami sesuatu di sekeliling kita, atau merasa enggan untuk mengetahui apa yang terjadi di sekitar kita. Namun saat semua yang kita miliki telah pergi barulah kita menyadari akan rasa kehilangan itu dan mencoba untuk mencari tahu segala hal yang telah terjadi, sebab dan akibatnya. Lalu menyesali semua yang sudah berlalu. Itulah sifat manusia yang tak luput dari kehilafan.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
KADO TERAKHIR (END, Masih Lengkap)
Random[Revisi secara bertahap, adanya perubahan dalam kosa kata] ketika TAKDIR berkata lain, Maka apapun bisa terjadi.