Aku ingin merasakan apa itu bahagia?
Rasanya seperti apa bahagia itu?
Ingin ku rasakan bersama orang yang ku sayang,Jadi tolonglah biarkan aku mencobanya kembali,
Untuk menjemput kebahagiaanku.
________
QuinzaSaat sesampainya di sekolah, dari mulaiku memasuki gerbang, melewati koridor hingga masuk kedalam kelas, aku terus tersenyum sambil berkata.
"Selamat pagi" pada semua teman-teman yang ku lewati saat berpapasan dengan mereka tanpa terkecuali.
Kulihat Maya terbengong melihat sikapku yang mungkin saat ini terbilang aneh untuknya dan memang aku sadari semua itu, aku seperti bukan Quinza yang dulu yang hanya bisa diam menunduk dan tidak berbicara pada siapapun terkecuali dengan teman yang aku kenal saja.
"Hai semua selamat pagi!" Sambil tersenyum, setelah di dalam kelas dan duduk di samping Maya, setelah semua teman-teman membalas salam ku.
"Za...!"
"Ya.."
"Ada yang beda deh sama lo hari ini?"
"Apanya? biasa aja kok, oh..I know, gue pasti terlihat lebih cantik hari ini iya kan?" Candaku pada Maya sambil melirik wajahku di cermin kecil yang ku bawa dari rumah.
"Kalau itu sih lo udah cantik dari dulu!" Jawabnya spontan
"Trus apanya yang beda?"
"Sikap lo yang beda, tapi gue demen lihatnya karna lo terlihat sangat bahagia!"
Aku tersenyum mendengar ucapan Maya, dan satu hal yang ingin aku lakukan saat ini adalah bertemu dengan pangeranku Elios.
Sekarang aku selalu merias wajahku dengan mik-up agar pucatya wajahku tidak terlihat lagi, aku tidak ingin orang tahu tentang diriku apa yang sudah terjadi pada hidup ku termasuk Elios.
Maya yang bingung melihatku kembali bertanya di saat aku beranjak dari tempat duduk.
"Mau kemana?"
"Gue mau ke kelas kak Elios dulu may!"
"What? Nggak salah dengar?" Teriaknya terperanjat karna terkejut
"Nggak, kuping lo masih normal kok masih bisa dengarin apa yang gue katakan barusan!" Jelasku
"Tapi bukannya selama satu bulan ini lo udah nggak mau lagi bertemu dengannya? lalu kenapa sekarang tiba-tiba lo berubah pikiran lagi Za?" Dengan kening mengerut.
"Itukan satu bulan yang lalu, nggak dengan hari ini kan, beda dong kemarin dengan hari ini?"
Tanpa menunggu lagi aku langsung keluar dari kelas meski maya terus melihatku dengan aneh. Tapi aku tidak ambil peduli karna aku ingin bahagia, ingin merasakan bahagia sebelum tuhan mengambil hidupku.
Tanpa permisinya aku langsung masuk menerobos ke dalam kelas Pangeranku yang ku lihat sedang duduk membaca buku. Bagaikan tamu yang tidak di undang masuk seenaknya kedalam.
Semua mata melihatku kecuali elios yang duduk membelakangiku. Ramon yang melihat kedatanganku langsung menghampiri.
"Za tumben, mau ketemu sama gue ya?"
"Nggak!" Sembari berjalan melewatinya dan mendekati Elios. Sempat ku lihat raut wajah Ramon yang langsung berubah masam.
Aku duduk di samping Elios yang belum menyadari akan kedatanganku dia terlalu pokus pada buku yang di bacanya.
Aku merangkul sebelah tangannya sambil berkata.
"Selamat pagi!" Refleks langsung menoleh menatapku dengan tubuh terlihat mematung.
KAMU SEDANG MEMBACA
KADO TERAKHIR (END, Masih Lengkap)
Random[Revisi secara bertahap, adanya perubahan dalam kosa kata] ketika TAKDIR berkata lain, Maka apapun bisa terjadi.