Empat

1.1K 193 4
                                    

"Cepat buka" Titah Wei Wuxian pada anak buah nya.

Pintu besi itupun berhasil terbuka. Menampakkan para pria tengah bermain judi dengan tumpukan uang ditengah-tengah meja.

Tak menunggu tikus berlari, Wei Wuxian dan anak buahnya bergerak lari mengejar menangkap para penjudi liar yang kerap kali meresahkan para warga.

Jiang Cheng memang tidak banyak bekerja memukuli orang, tapi ia sering menggunakan beberapa teknik kekerasan agar orang mau memberikan informasi lebih. Alhasil kekuatannya bahkan mampu melumpuhkan pria yang memiliki otot 2 kali lebih besar dari miliknya. Wen Ning yang tengah bertarung tak jauh dari tempat Jiang Cheng saja sampai melongo melihat Jiang Cheng mampu mengalahkan orang itu hanya dengan sekali pukulan pada perutnya.  Sangat cepat, tak terduga dan mematikan.

Penjahat lain tiba-tiba menyerbu membawa pemukul bisbol. Jiang Cheng melihat sekeliling, berusaha mencari benda apa yang akan setara dengan pemukul bisbol, sampai matanya bertemu dengan tongkat golf. Tak banyak basa basi, Jiang Cheng segera memukul tongkat golfnya searah tulang kering penjahat hingga penjahat itu terduduk kesakitan memegangi kakinya.

Jiang Cheng menyerahkan orang itu ke rekannya, dan segera mencari pemilik tempat perjudian ini. Sambil melumpuhkan beberapa penjahat lain Jiang Cheng membuka pintu-pintu yang ada, hingga ia bertemu dengan Wei Wuxian yang tengah memegang kertas seperti berusaha menego dengan pria itu. Yang pasti pria itu adalah pemilik dari tempat ini.

"Aku tidak akan menyerahkan tempat ini!" Orang itu membanting meja yang hampir saja mengenai Wei Wuxian dan Jiang Cheng.

Lalu pria itu membenturkan tubuhnya ke salah satu jendela hingga jendela itu pecah dan pria itu kabur melalui jendela itu.

"Yak! Adek kejar dia!" Teriak Wei Wuxian.

"Siapa yang kau panggil adek!" Balas Jiang Cheng kesal.

"Aih, cepatlah!"

Mereka bertiga kemudian terlibat adegan saling kejar mengejar. Melewati pejalan kaki dan mobil-mobil yang tengah terparkir. Hingga pria pemilik tempat perjudian itu berlari kencang menyebrangi jalan raya. Jiang Cheng yang tak mau kehilangan mangsa pertamanya segera memacu larinya lebih cepat dan tanpa sadar dari arah lain mabil pickup putih tengah melaju.

Aki at tak menyadari keadaan jalan itu, Jiang Cheng tertabrak dengan keras hingga tubuhnya yang tak sadarkan diri terpantul cukup jauh dan pelipisnya mengeluarkan darah.

Si pengemudi pickup serta penumpangnya langsung saja turun. Sedangkan para pejalan kaki disana malah menonton sambil mengarahkan ponselnya merekam kejadian yang ada.

"Lan Xichen! Bagaimana ini?! Kau menabrak seseorang!"orang yang keluar dari bangku penumpang memukuli pria pengemudi dengan panik. Sedangkan orang yang dipanggil Lan Xichen menoleh berusaha mencari bantuan. Tapi ia rasa akan telat apabila menunggu pertolongan datang.

Ia lalu melepaskan mantelnya, melipatnya hingga berubah fungsi menjadi bantalan untuk kepala Jiang Cheng. Lan Xichen melakukan beberapa penyelamatan awal lain seperti membebaskan jalan nafas Jiang Cheng dan memberikan PCR pada dada Jiang Cheng. Lan Xichen melakukannya beberapa kali sambil mengecek nafas Jiang Cheng. Namun nafas Jiang Cheng tak kunjung terasa.

Lan Xichen dengan perasaan bersalah, takut serta khawatir menghentikan tindakannya. Melihat sekeliling dengan panik. Ia takut ketahuan. Tapi rupannya rasa takutnya kehilangan orang ini lebih besar.

Lan Xichen menggosokkan kedua tangannya, menyatukannya kembali seperti ia melakukan PCR tadi sambil berusaha memusatkan pikirannya. Hingga tak berapa lama tiba-tiba percikan kilat ungu muncul melalui telapak tangannya. Dan kilatan ungu itulah yang menyadarkan Jiang Cheng dari mautnya serta memulai perjalanan hidup yang sesungguhnya.

-
-

Mohon dukungannya 😊

The Dark Side (Xicheng) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang