Sembilan Belas

477 92 5
                                    

Selesai dari menemui Wei Wuxian Jiang Cheng kembali ke mejanya. Di meja dia melihat Lan Xichen masih terduduk disana dengan kepala menunduk dan jari-jari tangan bergerak memainkan satu sama lain. Jiang Cheng menaikkan salah satu alisnya.

Jiang Cheng menghampiri Lan Xichen, dia bertanya "Kenapa masih disini?"

Lan Xichen bangkit, mata yang awalnya penuh kebingungan seperti anak anjing tanpa induk mendadak bersinar melihat Jiang Cheng lagi "Orang yang kamu bilang tidak menemui ku"

Jiang Cheng mengangguk, "Kau tunggu disini aku akan mencarinya"

"Mm, A-cheng-"

"Panggil aku Jiang Cheng"

Mereka berdua hanyalah orang asing yang kebetulan dipertemukan kembali setelah 10 tahun lamanya, jadi Jiang Cheng pikir tidak pantas jika dia memanggilnya dengan sebutan itu.

Lan Xichen salah tingkah, tangannya menggaruk tengkuknya yang tak gatal "Maaf"

"Mn, ada apa?" Jiang Cheng bertanya maksut dari Lan Xichen memanggilnya tadi.

"Mmm, apa aku boleh tinggal dirumah mu? Aku janji akan memasakkan mu makanan enak setiap hari aku juga bisa membersihkannya rumahmu kamu tidak usah membayar ku asal aku tinggal di rumahmu, aku... aku tidak memiliki rumah"

Jiang Cheng terdiam. Dia berfikir memang baik bila ada seseorang yang memasakkannya setiap hari serta membersihkan rumahnya apalagi gratis. Karena selama ini Jiang Cheng hanya mengandalkan mi instan dan makanan instan lainnya serta pelayanan pembersihan apartemen yang disediakan unit apartemennya. Jika dihitung-hitung hal itu menghabiskan banyak uang.

"Ok, tapi kau tetap harus melapor ke petugas"

Lan Xichen tersenyum lebar. Dia dengan semangat tinggi mengangguk, memegang tangan Jiang Cheng dan mengucapkan terima kasih berkali-kali hingga Jiang Cheng berdehem barulah pegangannya terlepas. Dengan canggung Lan Xichen mengucapkan kata maaf. Jiang Cheng merasa heran, dulu saat pertama kali dia bertemu dengan Lan
Xichen sifatnya tak seperti ini cenderung dingin dan pendiam tapi kenapa setelah bertemu lagi sikap Lan Xichen padanya malah menjadi aneh. Apa mungkin dia telah mengalami gegar otak?

Kemudian ada seorang petugas datang menghampiri mereka. Petugas tersebut adalah petugas yang akan mencatat pembebasan Lan Xichen.

"Mari ikuti saya" Kata petugas itu mempersilahkan Lan Xichen berjalan terlebih dahulu.

Lan Xichen menoleh kearah Jiang Cheng, memberikan tatapan anak anjing yang takut ditinggal pergi. Seakan mengerti Jiang Cheng berkata "Aku akan menunggumu disini"

Lan Xichen kembali tersenyum mengangguk dan berjalan mengikuti petugas tadi.

Sepeninggalan Lan Xichen, Jiang Cheng duduk di kursinya merebahkan tubuhnya pada punggung kursi berharap pilihannya untuk menampung Lan Xichen tidak salah serta tidak menghambatnya dalam mencari kedua orang tuanya.

Jiang Cheng berjengit kaget saat benda dingin tiba-tiba menyentuh pipinya. "Mikirin apa nih?" Wen Ning tertawa kecil menyerahkan sekaleng minuman segar kepada Jiang Cheng. Jiang Cheng "Bukan hal penting, terima kasih minumannya" lalu menegak minumannya.

"Yakin?" goda Wen Ning.

Jiang Cheng mengangguk "Iya"

"Baiklah" Wen Ning menggeser kursi disebelah Jiang Cheng lalu meletakkan tumpukan berkas yang ada di lengannya ke atas meja. Jiang Cheng menjulurkan kepalanya penasaran "Kasus baru?"

Wen Ning mengangguk, "Mau lihat?"

Jiang Cheng terdiam sejenak "Boleh?"

"Boleh dong" Wen Ning terkekeh kecil melihat Jiang Cheng yang bertanya seperti itu.

The Dark Side (Xicheng) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang