Selama diperjalanan Lan Xichen yang duduk di bangku penumpang memandangi Jiang Cheng yang terus menerus diam membisu dengan pandangan putus asa. Pasti sesuatu terjadi saat dia meninggalkan Jiang Cheng sendirian di dalam sana, tapi dia tidak tahu dan tidak bisa memperkirakan hal apa yang bisa membuat Jiang Cheng seperti ini. Ingin sekali dia memutar balik arah dan bertanya kepada dua biarawati tersebut jika perlu dia ingin membuat perhitungan kepada mereka. Usahanya selama berhari-hari untuk sekedar membuat Jiang Cheng berkomunikasi dengannya seakan dicabut begitu saja oleh dua orang biarawati sialan itu. Dia tidak ingin usahanya selama ini berakhir sia-sia.
"A-cheng" sepelan mungkin Lan Xichen menggapai hati Jiang Cheng kembali.
Tak ada balasan, Jiang Cheng hanya terus menatap lurus ke jalanan memusatkan konsentrasi nya agar dapat cepat-cepat sampai kerumah. Lan Xichen berusaha untuk tenang, berulang kali dia merapalkan bahwa semua akan baik-baik saja dan Jiang Cheng pasti akan kembali padanya, seperti tiap pertengkaran mereka.
Setelah sampai didepan gedung apartemen, Jiang Cheng tidak langsung memarkirkan mobilnya di basemen apartemen, melainkan dia hanya berhenti didepan lobi. "Kau turun dulu, aku ingin mengembalikan mobil ini ke kantor"
Lan Xichen tersenyum, akhirnya Jiang Cheng mau berbicara padanya tapi saat hendak membalas Jiang Cheng lebih dulu menyela "Aku tidak menerima bantahan Lan Xichen, cepat turun" nada tak ingin dibantah.
Lan Xichen pun akhirnya turun dari mobil sambil melepas jaketnya, lalu berkata "Jangan pulang terlalu malam ya, pastikan kamu mengenakan jaket ini aku lihat cuaca malam ini akan sangat dingin"
Selama Lan Xichen berkata sambil melipat jaketnya, Jiang Cheng sama sekali tidak berani menatap Lan Xichen dan begitu Lan Xichen selesai dengan kata-katanya Jiang Cheng langsung saja menancap gasnya ke kantor polisi. Ada sesuatu yang ingin dia cari tahu dan hanya bisa dia temukan jawabannya di kantor polisi. Sesampainya di kantor polisi, Jiang Cheng segera memasuki ruangannya yang kebetulan sedang sepi dan yang lebih penting lagi tidak ada Wei Wuxian.
Jiang Cheng segera membuka komputernya lalu Masuk kedalam server kepolisian dan memasukkan sandi serta nomor anggotanya. Begitu terbuka Jiang Cheng mencari data-data terkait gereja yang barusan dia kunjungi. Disana terlampir tentang kebakaran yang menurut keterangan sebabnya tidak diketahui dan membuat 13 orang luka parah. Dada Jiang Cheng semakin berdenyut nyeri, kepala biarawati itu tidak berbohong. Jiang Cheng melihat laman tersebut hingga dasarnya dan dipaling bawah tertera data-data mengenai siapa saja yang pernah diasuh disana.
Jiang Cheng segera membaca dokumen itu dengan cermat, ada sekitar 5 hingga 10 anak yang masuk tiap bulannya. Hingga laman itu menunjukkan tahun 2009-2010. Jiang Cheng sontak menutup mulutnya saat melihat nama Lan Xichen tertera disana, dengan tangan gemetar dia mengklik nama Lan Xichen dan benar saja terdapat foto anak kecil yang mirip sekali dengan Lan Xichen dan anak itu pula yang ada diingatannya 10 tahun yang lalu saat kedua orang tuanya menghilang. Jiang Cheng mencetak dokumen Lan Xichen sambil menghapus kasar air matanya yang jatuh. Jiang Cheng tidak boleh menangis, dia harus menjadi pribadi yang kuat dan tetap fokus karena dia yakin sebentar lagi dia akan bertemu dengan ayah dan ibunya. Entah itu dalam keadaan hidup atau mati.
Saat hendak berdiri dari kursinya, Jiang Cheng dikejutkan dengan panggilan dari JingYi. Saat diangkat, JingYi memintanya untuk bertemu di suatu tempat karena dia hendak menunjukkan sesuatu terkait Gusu Lab. Jiang Cheng tergoda, karena Lan Xichen juga sepertinya ada sangkut pautnya dengan orang-orang Gusu.
Jiang Cheng memacu mobilnya menuju tempat yang mereka sepakati. Tempat ini merupakan cafe yang biasa anak remaja gunakan sebagai tempat tongkrongan mereka atau sekedar membaca buku sambil menikmati melodi sendirian. nuansa tenang dekat danau dan terletak di daerah perbukitan serta semua tembok bercat putih dan dihiasi ornamen kayu.
JingYi melambaikan tangannya memanggil Jiang Cheng yang baru saja masuk ke dalam cafe. Seakan mengerti kondisi Jiang Cheng yang terlihat sedang tidak ingin basa basi apalagi bercanda JingYi mengeluarkan ponselnya. "Ingat saat kita berada di Gusu Lab? Aku menaruh sebuah kamera kecil yang ku letakkan di dalam ruangan yang dulu Tuan Jiang curigai, dan sekarang lihat lah apa yang kutemukan" senyum miring terpasang diwajah muda nan tampan milik JingYi.
Disana terlihat orang yang sama dengan orang yang waktu itu Jiang Cheng mintai keterangan, membuka sebuah jalan rahasia dengan cara menggeser salah satu dokumen yang ada di rak buku. "Kapan rekaman ini diambil?"
JingYi menggaruk tengkuknya dan terkekeh "Sekitar 2 hari yang lalu, saat itu aku hendak memberi tahu tuan Jiang tapi ada beberapa urusan mendadak yang harus ku selesaikan"
Meskipun 2 hari bukan waktu yang sebentar, Jiang Cheng rasa dia belum terlambat. Setelah berterimakasih dan menghadiahi tepukan pada kepala JingYi, Jiang Cheng segera melajukan mobilnya ke Gusu Lab. JingYi hendak menyusul tapi ada urusan lain yang lebih penting yang harus dia selesaikan.
Jiang Cheng pun akhirnya sampai di Gusu Lab, pertama sebelum dia turun dari mobil dia memastikan terlebih dahulu senjata miliknya, berhubung dia belum resmi bekerja pistol kesayangannya tidak bisa menemaninya kali ini, dia hanya ditemani sebuah tongkat lipat yang tiap petugas dan pegawai kepolisian bawa. Saat ingin turun dari mobil tiba-tiba jaket Lan Xichen menarik perhatiannya. Sempat ada pergolakan batin antara memakai dan tidak tapi hatinya lah yang kali ini menang.
Dia turun dari mobil, entah mengapa saat memakainya terbesit rasa aman jadi Jiang Cheng semakin mengeratkan jaket Lan Xichen dan melangkah memasuki gedung yang sangat sepi itu. Begitu masuk, Jiang Cheng dengan topi hitam yang dia ambil dari mobil berjalan mengendap ke ruang ganti, berharap menemukan pakaian yang bisa dia gunakan untuk menyamar.
Begitu menemukan pakaian yang tepat, Jiang Cheng mengenakannya lalu melangkah setenang mungkin memfokuskan pikirannya dan memulai misinya. Dia sudah menemukan dokumen yang dimaksut, dan Jiang Cheng lun menariknya seperti menarik tuas lalu dinding disampingnya terbuka.
Jiang Cheng melangkah ke dalam ruangan gelap itu, dan ketika langkah pertamanya mendarat seketika lampu dirungan itu menyala terang menampilkan sesuatu yang membuat Jiang Cheng terkejut bukan main. Dia sama sekali tidak pernah berfikir Gusu Lab akan bertindak sampai sejauh ini.
-
-Gak kerasa tiba-tiba dah 30 chapter aja :' semoga gak pada bosen yaaa
Tekan vote dan berikan komen untuk next chapter 😅
Mohon dukungannya😊💙💜
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Side (Xicheng) ✅
Ficção CientíficaApa jadinya bila sekumpulan orang pintar berada di jalan keburukan? "Aku bukan monster" Xichen berusaha meyakinkan pria yang sedang menodongnya dengan pistol. "Buktikan!" Bentak pria itu. Xichen dengan berani tanpa sedikitpun rasa takut mendekat mem...