"Cepat keluar dan ikut dengan Nie Mingjue, atau kekasihmu
Jiang Cheng yang sangat manis
ini ku buat menderita"Otot-otot Lan Xichen seketika menegang mendengar suara yang selama ini menghantuinya kini menyebut nama Jiang Cheng.
"Qingheng-Jun, lepaskan
Jiang Cheng sekarang juga
atau aku akan menghampirimu
dan akan menghancurkan mu
hingga kau mati dengan cara yang paling mengenaskan" Gigi gigi Lan Xichen bergemelatuk menahan amarah yang sebentar lagi siap meledak."Ck, jangan membuang waktu Lan Xichen, cepatlah keluar
karena Nie Mingjue tidak akan sesabar itu untuk menunggumu"Genggamannya pada gagang telpon semakin lama semakin erat hingga benda itu hancur lebur. Tangannya mengepal, beberapa garis biru juga muncul ikut meramaikan amarah Lan Xichen yang sudah siap meledak.
Namun sebelum itu terjadi sebuah dobrakan terdengar. Pintu apartemen hancur akibat satu tendangan dari Nie Mingjue. Jin GuangYao tak menyia-nyiakan keadaan, dia langsung masuk dan menembakkan sebuah peluru berisi cairan yang dapat menidurkan 5 ekor gajah selama 3 hari
Tidak sempat membuat pertahanan diri Lan Xichen pun roboh dan pingsan. Jin GuangYao tersenyum melihat buruannya tergeletak tak berdaya, dia menatap kekasihnya yang berjalan sambil membopong Lan Xichen di salah satu tangannya "Kemampuan menembak ku semakin bagus kan?" Ucap Jin GuangYao yang hanya dibalas gumaman ringan, tapi meskipun begitu Jin GuangYao tetap tersenyum lebar dia tahu kekasihnya pasti juga memuji perkembangannya.
Mereka berdua berkendara menuju markas dimana Jiang Cheng yang sama tidak sadarnya tengah disuntikkan beberapa zat ke tubuhnya.
Hingga mereka sampai ke laboratorium. Lan Xichen pun mulai sadar dari pingsannya dan mulai memberontak. Listrik yang ada ditangannya sudah menyala siap mencabik siapa saja yang mengusik dirinya. Jin GuangYao dan Nie Mingjue awal nya keheranan, seharusnya Lan Xichen bangun setidaknya 3 hari lagi namun ternyata obat bius itu hanya bertahan beberapa jam saja pada tubuh Lan Xichen.
Lan Xichen sudah bangkit dari tidurnya dan siap untuk menyerang Nie Mingjue yang berada di depannya. Namun dengan sigap Jin GuangYao menembakkan cairan bius kembali hingga Lan Xichen jatuh tak sadarkan diri lagi. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, Nie Mingjue dibantu dengan lainnya segera membopong tubuh besar Lan Xichen masuk ke dalam laboratorium.
Senyum Qingheng-Jun merekah lebar saat melihat mahakaryanya sudah kembali ke tangannya. Setelah memberikan beberapa pujian untuk Nie Mingjue dan Jin GuangYao serta lainnya, dengan segera dia menyuruh Nie Mingjue meletakkan Lan Xichen di ruang perawatan khusus. Dimana ruangan dengan tingkat keamanan nya yang jauh diatas rata-rata ini khusus Qingheng-Jun siapkan untuk Lan Xichen.
Semua sudah siap, Lan Xichen sudah dibaringkan diatas ranjang rawat dengan tangan kaki dan perut yang diikat dengan rantai besi. Qingheng-Jun pun masuk, menambah suasana mencekam ruangan yang penuh dengan alat medis dan suara-suara bising dari alat-alat medis. Dia berkata "Akhirnya kita bertemu lagi ya nak" tangan kotor yang telah membunuh puluhan janin membelai rambut Lan Xichen perlahan. Qingheng-Jun menatap Lan Xichen dengan perasaan senang dan berapi-api, karena dia bisa merasakan impiannya untuk menjadi tuhan dari manusia yang memiliki kekuatan super serta pengendali manusia biasa akan terlaksana sebentar lagi.
Qingheng-Jun dengan senyum lebarnya mengambil sebuah suntikan yang dia gunakan untuk mengambil sperma Lan Xichen. Setelah sperma diambil, sperma itu kemudian diteliti dan dilihat mana sperma yang nantinya akan menjadi benih unggulan.
Selama proses itu terjadi, Jiang Cheng sudah sadar dari pingsannya. Dengan pakaian serba putih dan wajah pucat penuh lebam Jiang Cheng pun berusaha kabur dari tempat itu. Untung saja penjagaan disana tidak terlalu ketat jadi Jiang Cheng hanya perlu sedikit melumpuhkan beberapa orang dengan tangan kosongnya. Namun karena fisiknya lemah akhirnya dia memutuskan untuk mengambil beberapa senjata dari orang-orang yang berhasil dia lumpuhkan. Jiang Cheng memilih tongkat dan alat kejut listrik, sebenarnya ada pistol disana tapi Jiang Cheng tidak ingin menimbulkan banyak suara yang mengakibatkan dirinya ketahuan.
Jiang Cheng berjalan menyusuri lorong mencari jalan keluar sambil sesekali memegangi perutnya yang bergejolak dan terasa sangat nyeri. Namun lorong ini seperti labirin tak berujung, hanya ada pintu-pintu dengan ruangan yang gelap. Hingga dia bertemu sebuah pintu yang menyala. Sedikit melumpuhkan beberapa penjagaan dan Jiang Cheng pun melihat ruangan itu. Mata nya terbelalak saat melihat Lan Xichen yang bertelanjang dada tengah terbaring lemah diatas ranjang dengan tubuh yang diikat rantai besi. Jiang Cheng segera membuka pintu itu namun pintu itu terkunci rapat dan tanpa sengaja Jiang Cheng mengaktifkan sistem keamanan hingga sekelompok orang berjas hitam menghampirinya. Jiang Cheng menyipitkan matanya, dia menyunggingkan senyum kecilnya saat melihat ShiZui yang memimpin mereka, dia yakin kehadiran ShiZui disini pasti hendak menyelamatkan mereka.
Tetapi dugaannya salah, senyum Jiang Cheng perlahan luntur saat ShiZui menyuruh orang-orang itu menangkapnya dan mengembalikan dirinya ke ruang terkutuk itu. ShiZui si pria muda sopan nan lugu yang menjadi murid dari Wen Qing dan beberapa kali mengikutinya dalam penyelidikan maupun saat dia tidak sedang menyelidiki. Hubungan mereka baik bahkan seiring kebersamaan mereka dan juga JingYi yang dipenuhi suka duka membuat Jiang Cheng menganggap mereka berdua adalah adik kecilnya yang harus dia jaga selalu. Namun ShiZui yang ada di depannya kali ini berbeda, dia hanya berdiri di depan Jiang Cheng sambil menatapnya datar hingga membuat amarah Jiang Cheng serta perasaan terkhianati keluar berapi-api.
Jiang Cheng pun mengeratkan pegangannya pada tongkat, mengumpulkan kembali tenaga dan bertarung sekuat tenaga menghajar belasan anak buah ShiZui sambil pandangannya terpaku tajam kearah ShiZui yang berdiri dibarisan akhir yang juga balas menatapnya dengan tatapan datar. Jiang Cheng terus bertarung, menumbangkan belasan orang untuk bisa menghajar ShiZui dengan tangannya sendiri. Namun belum sampai orang terakhir tubuhnya sudah ambruk tak sadarkan diri.
ShiZui menghampiri tubuh Jiang Cheng, mengecek keadaan nya sebentar lalu menyuruh orang-orang nya membawa Jiang Cheng kembali ke ruangannya "Bawa dia dengan hati-hati atau ku patahkan lengan kalian satu persatu" ShiZui pun berlalu dengan langkah santai dan kedua tangan berada di saku jas.
Dia berjalan terus menyusuri lorong hingga sampai kesebuah ruangan. Begitu pintu dibuka, tubuh ShiZui di sterilisasi oleh uap desinfektan lalu dia masuk lebih dalam dan mengganti pakaiannya serta mengenakan jas laboratorium. "Apa itu sudah selesai?"
Qingheng-Jun yang sedang duduk menatap serius calon mahakaryanya yang ke dua menjawab "Sebentar lagi"
ShiZui berdecak "Lakukan itu dengan cepat dan segera lepaskan tuan Jiang"
Qingheng-Jun mengalihkan konsentrasi nya kepada ShiZui. Dia tertawa terbahak-bahak sambil bertepuk tangan "baru sebentar tinggal bersama mereka rupanya sudah mampu membuat ShiZui si monster kecil kejam tak berperasaan menjadi seperti ini, hebat juga calon menantuku"
ShiZui tak membalas apapun dia hanya dengan datar berkata "Segera lepaskan tuan Jiang" dan berlalu pergi.
-
-Tekan vote dan berikan komen untuk next chapter 😅
Mohon dukungannya😊💙💜
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Side (Xicheng) ✅
Science FictionApa jadinya bila sekumpulan orang pintar berada di jalan keburukan? "Aku bukan monster" Xichen berusaha meyakinkan pria yang sedang menodongnya dengan pistol. "Buktikan!" Bentak pria itu. Xichen dengan berani tanpa sedikitpun rasa takut mendekat mem...