"Mereka sudah pergi?" Bisik Jiang Cheng yang berdiri disebelah Lan Xichen.
Lan Xichen tidak menjawab, dia masih terpaku dengan kemampuan mendeteksi lawannya. Dulu dia selalu bisa mendeteksi lawannya bahkan dari jarak 1 km, tapi entah kenapa hari ini kemampuannya seakan padam tersiram api tak bersisa. Dia khawatir, orang-orang lab terkutuk itu sudah bisa mengetahui cara-cara untuk menekan kekuatannya. Dan itu merupakan pertanda buruk.
"Psst! Lan Xichen!" Lan Xichen menggeleng tersadar, kembali ditarik ke dunia nyata oleh bisikan kesal Jiang Cheng.
Lan Xichen menolehkan kearahnya ke kiri, memastikan Nie Mingjue dan Jin GuangYao sudah tidak lagi mengejar mereka. Dirasa aman, Lan Xichen memberikan kode aman kepada Jiang Cheng yang berada disampingnya. Perlahan, mengendap-endap Lan Xichen keluar terlebih dahulu dari gang sempit dan gelap gulita yang Lan Xichen temukan di dalam gang itu. Begitu Lan Xichen keluar, tangannya terulur membantu langkah Jiang Cheng yang terseok-seok.
"Kau mengenal mereka?"
Lan Xichen dengan ragu mengangguk.
-
Di siang hari, Jiang Cheng berdiri di depan dinding dimana semua foto terjalin satu sama lain melalui benang merah. Jiang Cheng memperhatikan kembali semua tulisan yang tertera disan, mulai menganalisis hubungan yang terjalin diantara mereka. Mencari kemungkinan dimana orang tuanya berada. Sementara Lan Xichen pergi untuk membeli makanan.
Saat Jiang Cheng menatap foto Qingheng-Jun seseorang mengetuk pintu apartemen. Awalnya Jiang Cheng pikir itu Lan Xichen, tapi setelah ketukan ke 3 Jiang Cheng tahu itu bukan Lan Xichen. Segera dia menarik sebuah tali untuk menurunkan selembar kain yang warnanya senada dengan dinding untuk menutup peta orang-orang yang dia curigai ada sangkut pautnya dengan menghilangnya kedua orang tuanya.
Jiang Cheng melihat layar monitor, terpampang wajah pria muda bersemangat dan penuh gejolak muda yang membara, JingYi. "Tuan Jiang! Saya dengar anda sedang mengalami patah tulang!"
Jiang Cheng melihat kakinya yang di gips tebal. "Ya, tapi aku sudah baik baik saja jadi kau boleh pulang"
"Ijin kan aku melihatnya sendiri!"
"Aku tidak mengijinkan mu, pulang lah" Jiang Cheng hendak berbalik pergi meninggalkan JingYi diluar, tapi tiba-tiba pintu dibuka.
"Hei!"
"Ada apa?" Wajah Lan Xichen dipenuhi tanda tanya ketika melihat Jiang Cheng yang kesal.
"Tuan Jiang, ini saya bawakan strawberry cheesecake untuk anda saya kira anda sangat menyukainya"
Raut kesal Jiang Cheng perlahan memudar, teringat akan satu hal. Dulu sewaktu Jiang Cheng kecil, ayahnya akan membelikannya sebuah strawberry cheesecake setiap kali Jiang Cheng menangis karena terluka. Namun, kini tidak ada lagi yang memberikannya makanan bercita rasa manis dengan sedikit asam dan lembut itu.
Saat Jiang Cheng mematung, JingYi tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk melenggang masuk kedalam apartemen Jiang Cheng. Matanya bergerak mengamati sekeliling apartemen lalu tersenyum dan menaruh box kue yang dia bawa diatas meja.
Lan Xichen menepuk bahu Jiang Cheng "A-cheng... Kamu mengenalnya?"
"Mn? O-oh ya aku mengenalnya" Jiang Cheng mengerjapkan matanya cepat.
Kemudian mereka berdua masuk menyusul JingYi yang sudah berlalu lalang dari dapur ke ruang tengah menyiapkan peralatan untuk mereka gunakan menyantap kue. Jiang Cheng berdiri termenung, dilihatnya sekali lagi lingkaran menggiurkan dengan warna kuning pucat ditumpuk dengan lapisan krim keju dan selai strawberry. Kue itu terlihat sangat nikmat sekaligus menyakitkan. Ingatan tentang masa lalu yang menyeruak masuk membuka kembali luka lama yang sudah dia tutup rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Side (Xicheng) ✅
Science FictionApa jadinya bila sekumpulan orang pintar berada di jalan keburukan? "Aku bukan monster" Xichen berusaha meyakinkan pria yang sedang menodongnya dengan pistol. "Buktikan!" Bentak pria itu. Xichen dengan berani tanpa sedikitpun rasa takut mendekat mem...