Tiga

1.2K 193 0
                                    

Langit menggelap, menurunkan ribuan rintik air hujan yang perlahan membasahi tanah. Aroma menyejukkan dan sebuah payung hitam menemani Jiang Cheng berlari menuju salah satu kedai dekat kantor kepolisian.

Hari pertama nya sebagai divisi investigasi awal akan diawali oleh sambutan kecil dari pemimpin divisi, Wei Wuxian. Harusnya ia sudah sampai satu jam yang lalu, hanya saja dering alarm panggilan alam tak bisa ia tolak.

Sesampainya di depan kedai Jiang Cheng mengecek kembali nama kedai sembari mengintip kedalam melihat apakah para rekan kerjanya yang baru benar-benar ada di kedai ini.

Dirasa sudah benar, Jiang Cheng menyampirkan payung yang sudah ia lipat di dekat pintu masuk kedai.

"Anak baru!" Begitulah panggilan baru yang Jiang Cheng dapatkan dari ketua divisi. Jiang Cheng tak mempermasalahkannya, toh memang pada kenyataannya dia adalah anak baru. Meskipun sedikit perasaan kesal tetap menyelimuti hatinya.

Jiang Cheng dipersilahkan duduk tepat di sebrang Wei Wuxian dan tepat disamping Wen Ning. Sebelum duduk Jiang Cheng menyempatkan membungkuk sopan meminta maaf atas keterlambatannya.

Saat ia duduk, ia menatap penuh harap pada makanan lezat yang masih sedikit mengepulkan asap milik rekan-rekannya. Melihat hal itu, Wen Ning terkekeh dan segera memesan satu set hidangan yang sama dengan milik lainnya. Tak lupa ia menambah satu kaleng bir dan satu botol arak yang menjadi adat istiadat dalam penyambutan anggota divisi baru.

Divisi Jiang Cheng yang lama tidak seperti ini, mereka lebih individualis, menyukai kegiatan yang tak melibatkan banyak anggota. Divisi kejahatan berat lebih banyak bertindak menyelidiki baik permukaan hingga ke akar-akarnya lalu menyerahkan segala bukti yang ada kebagian CIA. Karena penjahat yang biasa divisi kejahatan berat tangani adalah penjahat-penjahat kelas kakap seperti penyeludupan manusia hingga kasus gembong narkoba.

Itulah mengapa, Jiang Cheng sangat pandai menyelidiki mangsanya. Dan divisi yang dibawahi Wei Wuxian harus merasa sangat bahagia karena ada Jiang Cheng di timnya, yang notabenenya merupakan anggota paling cakap di divisi kejahatan berat.

"Makan yang banyak hm" Wen Ning membantu si pelayan saat pelayan hendak menaruh satu set makanan di hadapan Jiang Cheng sedangkan Wei Wuxian sibuk dengan racikan birnya.

Setengah gelas bir ditambah larutan arak hingga larutan itu memenuhi gelas. Agar kedua larutan itu tercampur rata, Wei Wuxian memukulkan sendok hingga ke dasar gelas dan menimbulkan percikan larutan tadi serta suara yang cukup nyaring.

"Mari minum!" Wei Wuxian mengacungkan gelasnya tinggi-tinggi mempersilahkan anak buahnya menikmati minuman racikannya.

Jiang Cheng yang lelah berlari langsung menegak seluruh bir yang ada diakhiri dengan suara decakan melegakan yang menandakan ia sangat menikmati minuman racikan milik bosnya.

Saat Jiang Cheng membuka matanya sambil tersenyum ia kaget saat seluruh pasang mata rekan kerjanya menatapnya keheranan "Kau mabuk saat bertugas?" Ucap Wei Wuxian.

"Ta-tapi anda yang menyuruh saya meminumnya" Jiang Cheng membela dirinya.

"Kau mabuk saat bertugas tuan Jiang?"

Jiang Cheng terdiam menunduk, mengulum semua senyumnya kembali kedalam kerongkongan. "Maafkan aku" ucapnya lirih.

Sontak semua orang dimeja itu tertawa terbahak-bahak. Menjadi seorang anggota divisi investigasi itu tak mudah, walau memang lebih mudah ketimbang divisi kejahatan berat.

Divisi investigasi banyak langsung turun tangan menghajar para penjahat. Menggunakan seluruh anggota tubuh, kekuatan hingga nyawanya. Oleh karena itu, divisi investigasi sangat jarang meminum alkohol. Jika mereka lengah sedikit, maka para penjahat akan menghabisi nyawa mereka saat itu juga.

Jiang Cheng mendongakkan kepalanya, menatap rekan-rekannya yang tengah tertawa. "Kau mengerjaiku?" Tuduhnya tepat pada Wei Wuxian yang tawanya paling keras.

"Tidak tidak, ini adalah tradisi di divisi kami. Sekarang kau boleh minum lagi. Ini" Wei Wuxian menyerahkan racikannya kembali kepada Jiang Cheng.

Jiang Cheng menatap sangsi pada gelasnya dan para rekannya. Dia meletakkan gelas itu dan mulai mengaduk sup hangatnya sambil berkata "Maaf aku tidak akan mabuk saat bertugas"

Wei Wuxian tertawa diikuti oleh rekan lainnya. "Tak apa, ini aku yang menyuruhmu. Nih minum"

"Tadi kau juga yang menyuruh" Jiang Cheng.

Wei Wuxian "kau menolak pemberian pemimpinmu? Apa kau tidak percaya dengan pemimpinmu?"

Dalam hati kecilnya, Jiang Cheng meneriaki kata tidak berulang kali. "Aku percaya" tapi yang keluar malah sebaliknya.

Jiang Cheng dengan muka datar kembali meminum birnya namun belum sempat minuman itu melewati tenggorokannya Wei Wuxian berkata "Kau mabuk saat bertugas?" Yang membuat cairan yang masih berada didalam mulut meluncur keluar kembali kedalam gelas.

Jiang Cheng kesal. Ia melepaskan bibirnya dari bibir gelas dengan gerakan pelan, berusaha menekan amarahnya dihari pertama ia bertugas sedangkan seluruh rekan kerjanya serta pemimpin nya tertawa terbahak-bahak menyaksikan penderitaannya. Sangat menjengkelkan.

"Hahaha, oh adik terkecil kami maafkan aku. Lebih baik mari kita makan sekarang karena penjahat tengah menunggu kehadiran kita untuk berpesta di markas mereka" Wei Wuxian.

-
-

Mohon dukungannya 😊

The Dark Side (Xicheng) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang