Setelah mendapatkan dua pasang pakaian lengkap dengan celana panjang dan beberapa pakaian dalam serta beberapa kaos santai, mereka pun keluar dari toko. Lan Xichen dan Jiang Cheng keluar dari toko hendak kembali ke apartemen, tapi bukannya berbelok kearah pertama kali mereka datang Jiang Cheng malah pergi ke arah lain.
"A-cheng mau kemana? Bukannya kita mau pulang?"
Dengan cepat Jiang Cheng menoleh, tatapan tajam dia lempar tepat kearah Lan Xichen "Berhenti memanggilku a-cheng! Aku lebih tua dari mu"
Lan Xichen terdiam, seketika dia baru ingat bahwa orang didepannya ini memang berusia satu tahun lebih tua darinya. Dia terkekeh, berjalan mendekati Jiang Cheng dengan langkah kikuk "Hehehe, maaf aku lupa"
Kemudian Jiang Cheng kembali berjalan lurus. "Kamu gak capek? Biar aku gendong ya? Kamu sudah jalan terus dari tadi" Lan Xichen berucap khawatir sambil berjalan satu langkah tepat dibelakang Jiang Cheng.
"Enggak, nanti kalau aku capek aku pasti bilang"
"Janji?"
Jiang Cheng memutar matanya, "Ya"
Rasa khawatir yang sedari tadi singgah sedikit terobati, dia tahu Jiang Cheng tidak pernah mengingkari janjinya. Beberapa langkah mereka berjalan Jiang Cheng pun akhirnya belok dan masuk kedalam salah satu perlengkapan rumah tangga yang jaraknya memang tidak terlalu jauh dari toko pakaian tadi.
Didalam Jiang Cheng tanpa berkata melihat pernak-pernik lucu. Semua peralatan rumah tangga tersedia dengan berbagai macam warna dan bentuk. Contohnya sebuah cangkir biru dengan telinga kelinci putih berdiri tegak didekat gagangnya serta terdapat gambaran wajah kelinci di sepanjang badan cangkir. Tampak menggemaskan.
"Kamu mau beli itu?" Dari belakang suara bass Lan Xichen yang tiba-tiba, berhasil mengagetkan Jiang Cheng dan hampir membuat cangkir lucu itu terjatuh dari tangannya.
Jiang Cheng buru-buru meletakkan cangkir tersebut ketempat awalnya, kemudian melotot kearah Lan Xichen "Jangan pernah mengagetkan ku dari belakang!"
"Maaf maaf" sekali lagi Lan Xichen salah.
"Kamu mau cari apa? Biar aku yang berkeliling toko, kamu istirahat saja ya" rayu Lan Xichen.
Jiang Cheng mengangguk, kebetulan juga dia sudah mulai sedikit lelah "Baiklah, kamu cari peralatan mandi seperti sikat gigi, cangkir untuk kumur dan handuk tadi di toko pakaian tidak ada handuk"
"Siap!" Lan Xichen tersenyum lebar, membuat gerakan hormat. Kemudian menuntun Jiang Cheng kearah salah satu tempat duduk yang memang disediakan toko untuk para tamunya.
Sebelum langkah Lan Xichen lebih jauh lagi, Jiang Cheng berpesan "Ini untukmu, jadi jangan pilih untukku"
"Baik"
Kemudian Lan Xichen masuk lebih jauh kedalam toko untuk mencari pesanan Jiang Cheng. Sedangkan Jiang Cheng duduk diatas bangku disamping seorang gadis muda. Gadis itu terkekeh lucu "Pacar yang baik"
Jiang Cheng menoleh kearah gadis itu, "Apa kau berbicara padaku?"
Sang gadis mengendikkan bahunya "Kecuali ada pasangan lain di ruangan ini"
"Dia bukan pacarku"
Gadis itu menoleh, membalas tatapan sebal Jiang Cheng dengan tatapan jenakanya "Oh ya? Baiklah aku sangat mempercayaimu"
"Ck, sudahlah" kemudian Jiang Cheng memutuskan untuk mengisi waktunya dengan membaca sebuah koran harian yang toko sediakan.
Tak sampai Jiang Cheng selesai dengan bacaannya, Lan Xichen sudah lebih dulu selesai dengan pilihannya. Sesuai dengan pesanan Jiang Cheng, tidak ada yang kurang atau kelebihan. "Kau tidak ingin sesuatu yang lain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Side (Xicheng) ✅
FantascienzaApa jadinya bila sekumpulan orang pintar berada di jalan keburukan? "Aku bukan monster" Xichen berusaha meyakinkan pria yang sedang menodongnya dengan pistol. "Buktikan!" Bentak pria itu. Xichen dengan berani tanpa sedikitpun rasa takut mendekat mem...