Rate K+
Awas typo~
"Sungguh, Kook! Kau menyedihkan!"
Mingyu melirik malas ke atas meja. Dengung mesin mobil terdengar bersahutan di kejauhan, bercampur denting gelas-gelas yang bersentuhan juga riuh rendah suara orang bercakap-cakap. Sekilas, ia lihat seorang temannya yang duduk di seberang meja, menumpu dagu malas sama sepertinya.
Sekarang sudah lewat jam sebelas, dan mereka masih terjebak di sana, di tenda soju kecil di pinggiran sungai Han menemani si payah Jungkook merutuki nasib. Mereka hanya duduk, memesan berbotol-botol soju dan ayam goreng sebagai pendamping. Tak ada teman wanita, tak ada hiburan, sudah macam bapak-bapak saja.
"Taehyung..."
Si pembuat onar sendiri malah sudah mengigau karena mabuk. Anak itu terus meracau. Bicara ini itu tak jelas, yang semuanya tertuju pada satu nama, Taehyung. Mingyu tak habis pikir temannya ini bisa begitu payah jika sudah berurusan dengan maknae cengengesan itu.
"Hampir tengah malam. Besok memang libur, tapi jangan lupa kalau aku dari SM."
Jaehyun menggumam malas. Kalau saja ia tak terikat kontrak beribu aturan, sudah ia bantu Jungkook menghabiskan isi botol-botol hijau itu. Ia juga sedang stress ngomong-ngomong.
"Sebenarnya kenapa lagi kali ini?"
Jaehyun ingat, tiga jam lalu, teleponnya berdering berkali-kali. Jungkook memanggilnya setelah hampir dua minggu tak bertemu. Anak itu menyuruhnya datang dan di sinilah ia sekarang, menjadi babysitter Jungkook bersama Mingyu. Si kulit tan itu malah sudah lebih dulu ada sebelum ia datang.
Mingyu menegak isi gelasnya beberapa kali. Mengamati tingkah Jungkook yang sudah mabuk dalam diam. Ia meletakan gelasnya, lalu duduk bertumpu dagu.
"Taehyung?"
"Apa lagi? Hidupnya hanya seputar itu-itu saja!"
"Kali ini apa? Jangan bilang ditolak!"
Jaehyun meringis. Ia tahu itu jahat, tapi mau bagaimana lagi, kisah perjuangan Jungkook mengejar cinta anak kecil itu selalu terdengar lucu di telinganya.
Mingyu ikut tersenyum.
"Bocah ini terbakar api cemburu!"
"Siapa? Namjoon sunbae? Minho hyung? Hoseok sunbae lagi?"
Jaehyun terkekeh. Tak terhitung berapa kali Jungkook curhat tentang orang-orang yang berpotensi menjadi saingannya. Mulai dari aktor, teman sekolah Taehyung, anggota grup lain, fans, bahkan member grup sendiri.
"Bogum sunbae!"
Gila! Berapa banyak teman maknae itu? Dan lagi, Jungkook mungkin terdengar kekanakan karena cemburu, tapi Jaehyun tahu pasti orang-orang yang Jungkook sebutkan selama ini memang mempunyai perasaan spesial pada Taehyung. Meski belum tentu rasa suka yang seperti itu. Sungguh, maknae Bangtan memang mempunyai bakat alami memikat orang lain.
"Ia marah karena menemukan pesan Bogum sunbae di ponsel Taehyung,"
Jaehyun mangut-mangut. Cerita lama, pasti Jungkook lebih kesal lagi karena tak bisa bebas mengeluarkan amarahnya. Memangnya siapa dia? Kekasih Taehyung juga bukan.
"Juga foto Bogum sunbae pamer otot."
"O-ow.."
Mingyu tertawa. "Anak ini bahkan hampir melepas bajunya di depan dormku tadi! Dia teriak-teriak 'Bukankah badanku lebih bagus?!' Kacau! Hyungdeul sampai mengusir kami!"
"Bocah gila!"
Keduanya melirik Jungkook yang mungkin telah tertidur. Pemuda itu diam seperti batu. Benar-benar memprihatinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maknae!Tae Series
FanfictionAu! Cerita sehari-hari tentang Bangtan dan maknae mereka, Kim Taehyung Yaoi, brothership, dll