Awas typo~
"Kau baru makan sesuatu, kan?! Ayo ngaku!"
Jimin berseru heboh. Ia meloncat dari ranjangnya menghadang Taehyung yang baru saja masuk ke kamar hotel mereka. Hoseok, yang duduk di kursi beroda di sudut ruang, memutar tubuhnya untuk melihat interaksi dua dongsaeng yang kadang berisiknya minta ampun.
"Ih, hyung sok tahu!"
Taehyung menyahut. Ia bersedekap dada memandang Jimin usil.
"Kau bilang cuma pergi menemani Sejin hyung ke minimarket sebentar, tapi perginya lama sekali! Kau pasti habis makan enak!"
Jimin tak berhenti. Ia hampir memekik ketika Taehyung hanya memutar bola mata sambil mengulum senyum. Ah, maknae ini ingin mengajaknya bermain, huh?
"Sejin hyung mentraktirmu makanan enak, kan?!"
"Hm?"
"Benar, kan?! Aaah, harusnya aku ikut!!"
Bukan rahasia umum lagi jika manager mereka yang besarnya mirip beruang itu sering memanjakan si bungsu dalam kelompok. Bukan sekali dua kali pula ia ketahuan mentraktir Taehyung diam-diam. Jujur saja, meski kini telah menjadi orang kaya raya, Jimin iri bukan main mengetahuinya.
"Kalian makan apa?"
Hoseok ikut-ikutan. Taehyung mengalihkan pandangannya pada si tampan berhidung mancung itu sejenak, lalu menampilkan seringai andalannya -yang kata Yoongi mirip senyum setan tengil- kepada hyungnya itu.
"Coba hyung tebak!"
Tantangnya.
"Kalau benar ada hadiahnya?"
Hoseok balas menantang. Taehyung tampak terkejut sekilas, namun berhasil menguasai kekagetannya dan menerima tantangan Hoseok bulat-bulat.
"Ada hadiahnya!"
"Apa?"
Jimin antusias. Sedikit lupa akan kekesalannya barusan.
"Ngg, kalau berhasil menebak aku belikan makanan yang sama dengan yang kumakan barusan!"
Ia berdengung. Ekspresinya lucu sekali saat berpikir.
"Tiga kali tebakan. Kalau salah, hyung yang belikan untukku tiga kali lipat!"
"Eiiii..."
Hoseok keberatan. Berpikir jika Taehyung bisa berubah sangat pintar saat berhubungan dengan taruhan. Taehyung hanya mengendikan bahu tak acuh. Ia berjalan masuk lebih dalam dan duduk di sebuah sofa untuk dua orang yang menghiasi bagian timur kamar mereka.
"Kalau tak mau ya sudah!"
"Baiklah! Tapi kalau berhasil tertebak kau harus membelikannya untuk semua hyungdeul!"
Hoseok melirik Jimin, seakan melakukan percakapan tanpa suara, yang tentu saja diakhiri persetujuan dari yang lebih muda.
"Oke!"
Mereka tak mungkin bisa menebak, pikirnya optimis.
"Beri clue! Makanan berat atau ringan?"
"Rahasia dong, hyung! Aku tak sebaik itu!"
Taehyung terkekeh. Ia tak bisa menahan tawa melihat tampang berpikir hyungnya yang begitu serius.
"Di daerah sini terkenal seafoodnya yang enak... Kau habis makan sushi, ya?"
"Nope!"
Hoseok melirik Jimin dengan pandangan penuh menyalahkan. Jimin hanya meringis tak enak hati. Ia kan hanya menebak.
"Dua kali lagi!"
"Ngg, tunggu sebentar... apa, ya? Beri clue satuu saja!"
Hoseok memaksa. Taehyung memutar bola mata sembari menjawab.
"Baiklah, baiklah! Kalian pernah memakannya!"
"Apa-apaan petunjuknya seperti itu!"
"Dua kali lagi!"
Tak menggubris protesan Jimin, Taehyung malah menggoda.
"Hotdog?"
"Satu kali lagi!!"
"Yaaaak!!"
Taehyung terbahak. Tawanya menggema dalam ruangan tujuh kali enam meter tersebut.
"Sial."
"Ada apa?"
Ketiganya menoleh saat datang satu suara baru dari arah pintu yang terbuka, ah Taehyung lupa menutupnya tadi. Ada Jeon Jungkook di sana. Jimin ingat, anak itu merajuk sejak pagi karena tak sekamar dengan Taehyung kali ini. Ia mengurung diri di kamar hampir sepanjang waktu. Agaknya emosi bocah egois itu sudah stabil.
"Coba kau tebak Tae barusan makan apa!"
"Huh?"
"Dia barusan ditraktir Sejin hyung, kalau berhasil menebak ganti dia yang mentraktir kita!"
Jelas Hoseok. Jungkook mangut-mangut, seakan menimbang-nimbang. Ia menjatuhkan pantat di atas sofa empuk berwarna hitam di sebelah Taehyung.
"Hanya menebak, kan?"
Tanyanya memandang Taehyung yang duduk di sebelahnya. Anak itu meringis merasa sudah menang duluan.
"Yup!"
"Baiklah, coba kita lihat!"
Cup
Hoseok melotot. Jimin melotot. Taehyung melotot. Dan Jungkook memejamkan mata menghayati. Ia menjulurkan lidah mengecap bibir dan mulut Taehyung yang terbuka dengan bodohnya. Ada sedikit rasa manis tersisa. Rasa yang familiar.
Cpk
"Kau habis makan es krim!"
Jungkook menjilat bibirnya. Wajahnya datar seakan ia sedang membicarakan berita kemarin lusa.
"Rasa pisang mungkin? Coba kuperiksa la_BRUK!!"
"BANGSAT MESUM!!"
.
.
.
.
.Harusnya Jungkook tak lupa, jika bertindak di luar batas sangat berbahaya jika dilakukan di hadapan hyung-hyungnya yang super posesif.
Dan harusnya Taehyung tak lupa, jika akan sulit sekali menang dari Jeon Jungkook.
Ia tak akan main tebak-tebakan sembarangan lagi mulai sekarang.
End
Hello,
Kangen nulis....
Vomment plis~
KAMU SEDANG MEMBACA
Maknae!Tae Series
FanfictionAu! Cerita sehari-hari tentang Bangtan dan maknae mereka, Kim Taehyung Yaoi, brothership, dll