curhat

4.6K 520 69
                                    




Awas typo~















Awalnya bukan sesuatu yang spesial. Mereka berdua hanya mengobrol ringan. Membicarakan hal remeh temeh atau sesuatu yang tak penting sama sekali. Sebagai teman satu kamar, tak terhitung mereka melakukan kegiatan seperti ini.

Jungkook masih tiduran memainkan psp dengan suara berdesing-desing, ketika Namjoon membawa percakapan mereka menjalar ke arah yang lebih sensitif.

"Kau dengar lelucon Seokjin hyung yang paling baru di antara anak-anak?"

Namjoon menyentil nama si tertua. Ia turunkan sejenak buku yang tengah dibacanya untuk mengamati wajah Jungkook yang serius memelototi layar.

"Apa?"

"Dia bilang, ' Coba tebak! Kenapa betis dan paha Jungkook bisa sangat berotot?'."

Jungkook mengangkat alis, ia seakan bisa membayangkan nada suara dan ekspresi hyung tua itu saat mengatakannya.

"Kenapa?"

"Karena kau jalan di tempat bertahun-tahun! Hahaha...!! Baru kali ini dia lucu!"

Namjoon terbahak. Sesuai ekspektasinya tadi, Jungkook pasti langsung merengut mendengarnya.

"Hahaha...Kau tak tertawa? Semua terpingkal-pingkal tadi!! Apalagi Jimin dan Hoseok! Hahahaha..."

"Itu ironis, hyung!"

Sial. Semua orang diam-diam membicarakan hubungannya dengan Taehyung yang tak ada kemajuan sama sekali sejak awal bertemu. Pantas tadi semua seakan menahan tawa saat melihat wajahnya.

Jungkook mematikan permainannya, melemparnya asal di atas bantal. Wajahnya masih tertekuk-tekuk saat membalas tatapan Namjoon yang kini wajahnya memerah terlalu banyak tertawa.

"Oke! Oke! Aku berhenti!!"

Namjoon tersenyum kala tatapan memperingati diterimanya. Ia melipat sudut halaman novel yang tadi dibacanya, menutupnya, dan meletakannya di atas meja. Di sana pula ia menyimpan kacamata minus yang sejak tadi bertengger di batang hidungnya. Rasa-rasanya minus matanya tambah parah akhir-akhir ini.

"Kenapa? Kami hanya bercanda. Maaf."

Lirihnya melihat wajah Jungkook suram. Namjoon menata bantalnya dan merebahkan diri. Sekarang musim panas, akan sangat panas jika pakai selimut. Ia memposisikan diri miring menghadap ranjang Jungkook. Sementara Jungkook telentang berbantalkan lengannya sendiri.

"Kau marah?"

"Tidak. Lelucon Seokjin hyung memang tak pernah lucu!"

"Lalu kenapa cemberut begitu? Kau tak sedang merajuk, kan? Berhentilah, kau tak pantas!"

"Issh, hyung!"

Lagi Namjoon tertawa. Ia melihat Jungkook berbalik menghadap ke arahnya.

"Lalu kenapa?"

Tuntutnya. Jangan sampai bocah ini merajuk sekarang. Taehyung sedang pulang ke rumahnya di Daegu.

"Ini semua membuatku berpikir, hyung."

Jungkook menjeda. Wajahnya serius seakan sedang benar-benar berpikir.

"Apa hubunganku dan Taehyung sama sekali tak berkembang? Bahkan di mata kalian?"

Ragunya. Namjoon terdiam sejenak, tampak menimbang-nimbang jawaban yang mungkin tak akan menyinggung perasaan Jungkook.

"Boleh aku jujur?"

Maknae!Tae SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang