Awas typo~"Lho?"
Alis Hoseok berkerut. Lalu terangkat sebelah sambil terus mengamati benda di hadapannya. Tak salah lagi, sikat giginya berpindah. Biasanya sikatnya ada di dalam tempat sikat gigi sebelah kanan, berbagi tempat dengan sikat biru milik Jimin, sikat merah Jungkook, dan milik Seokjin yang seluruhnya berwarna merah jambu bahkan hingga bulu-bulunya.
"Aneh,"
Namun, kini sikatnya berpindah ke sebelah kiri. Berjejalan bersama empat sikat lain. Menyisakan ruang luas hanya untuk dua sikat di bagian kanan. Sikat merah dan putih. Oh, tentu saja, Jungkook dan Taehyung. Sial, mereka pikir mereka pengantin baru?
"Dasar anak kecil!"
Hoseok mendengus geli sambil menukar sikat giginya dengan milik Jungkook. Biarlah, meski hanya sikatnya, setidaknya ia bisa berduaan dengan si maknae.
.
"Dimana sepatuku?"
Jimin bergumam. Memindai rak sepatu dorm mereka yang tak bisa dibilang rapi. Sepatunya menghilang. Biasanya ia menyimpannya di rak barisan kedua. Namun, kini semua sepatunya menghilang, berganti sepatu timberland coklat dan sepatu sandal buluk kesayangan si maknae.
Beberapa saat mencari akhirnya Jimin bisa menemukan sepatunya di barisan paling bawah. Berdesakan dengan sepatu Namjoon dan Hoseok.
"Sial, siapa sih yang iseng begini?!"
Sungutnya. Lalu, saat maniknya kembali melirik, menyipitkan matanya untuk menemukan hal ganjil pada barisan kedua, pria tampan itu mendengus. Kenapa ia baru sadar jika di rak kedua -yang sebenarnya mampu menampung belasan pasang alas kaki- hanya terisi sepatu-sepatu dan sandal-sandal milik Jungkook dan Taehyung. Bahkan hanya barisan itu yang terlihat rapi.
"Oh, ya. Dunia milik berdua. Kenapa aku merasa seperti pemeran pembantu saja di sini?"
Dengusnya sambil memakai sepatu.
.
"JUNGKOOOOOK!"
Teriakan Yoongi menggema di seluruh dorm. Lalu suara langkah kasar terdengar memasuki ruangan dari pintu balkon. Di atas sofa, Jungkook menaikan kedua alisnya saat Yoongi menatapnya nyalang.
"Apa, hyung?"
Tanyanya polos. Ia ingat ia sama sekali belum mengganggu hyungnya yang satu ini seharian, jadi tak ada yang perlu ia takutkan.
Yoongi sendiri terlihat masih kesal. Ia menyentak dua buah handuk ke atas meja.
"Aku tak masalah harus memakai celana dalam orang lain, tapi aku tak pernah suka jika handukku tak kering sempurna!"
Sungutnya. Tak peduli kernyitan jijik dari Namjoon atau Jimin yang menatap penuh kebingungan.
"Lalu?"
"Bukannya lalu! Ya Tuhan, berhentilah bersikap kekanak-kanakan! Aku tahu kau menyukai Taehyung tapi jangan pernah memindahkan barang-barangku!"
Teriaknya putus asa. Jungkook sendiri makin mengernyitkan kening. Masih belum menangkap maksud hyungnya.
"Memindahkan apa? Aku tak melakukan apapun seharian ini!"
Yoongi merolling mata. Sementara Jimin dan yang lain sepertinya mulai memahami permasalahan kali ini.
"Kau memindahkan handukku hanya agar handukmu bisa bersisian dengan milik Taehyung di jemuran. Sungguh, Kook, bersikaplah seperti pria dewasa! Tak semua barang milikmu harus berdekatan dengan milik maknae!"
"Tapi aku tidak_"
"Kau juga memindahkan sikat gigi!"
"Juga sepatu dan sandal di rak!"
Hoseok dan Jimin menyahut bergantian. Mereka saling lirik sebelum mengangkat bahu masing-masing.
"Ah, jangan bilang jika yang memindahkan mug di lemari juga kau!"
Namjoon menimpali sambil mengelus dagu, tampak mengingat-ingat. Sebenarnya ada banyak barang yang tiba-tiba berpindah tempat, tapi ia lupa.
Jungkook sendiri, yang merasa makin disudutkan hanya bisa mendengus. Tak mengerti sama sekali dengan yang hyungdeulnya bicarakan. Sebenarnya mereka bicara apa? Memindahkan apa? Jungkook sama sekali tak mengerti.
"Sungguh, hyung, aku tak mengerti!"
"Jangan mengelak, kau_"
"Memang bukan Jungkook,"
Seokjin, yang sejak tadi hanya diam, tiba-tiba memotong sangkalan Jimin. Pria itu tersenyum kecil sebelum menyesap kopi susunya, lalu menambahkan.
"Taehyung yang melakukannya!"
"Taehyung?"
Namjoon membeo.
"Ya, aku melihatnya memindahkan sepatu sambil senyum-senyum sendiri! Ah, juga handukmu, Yoon!"
Kekehnya geli. Ia tatap wajah membernya satu persatu. Ada yang masih bingung, ada juga yang mendengus kecil karena geli.
"Mana Taehyung?"
Yoongi bertanya, mengedarkan pandangan mencari si pelaku.
"Tidur siang!"
Belum selesai Seokjin bicara Jungkook sudah lebih dulu meluncur ke kamar Taehyung.
"Ingatkan aku untuk menjitak kepala maknae nakal itu nanti!"
Seokjin hanya meringis iba. Lantas, pemuda itu mengernyitkan kening saat Hoseok malah terkekeh geli.
"Kenapa?"
Tanyanya penasaran.
"Jungkook sudah benar-benar jatuh cinta pada Taehyung!"
"Kenapa berpikir begitu?"
"Seperti sekarang misalnya, anak itu malah tersenyum senang menghampiri Taehyung meski tahu Taehyung baru saja mengerjainya!"
"Mengerjai bagaimana?"
"Taehyung memindahkan semua barang seolah Jungkook yang melakukannya dan membuatnya berakhir diomeli member lain!"
Kekehnya. Seokjin hanya tersenyum tipis. Sementara Namjoon mendecakkan lidahnya tak percaya.
"Kau bodoh, ya?"
"Ya!"
"Taehyung tidak sedang mengerjai Jungkook!"
"Hah? Lalu?"
"Kau belum tahu saja anehnya keposesifan maknae itu!"
End
Aku pikir akhir2 ini ide bkin maknae!Tae series lagi macet, jadi aku putusin buat nutup book ini.
Tapi boong, huehehehe....
Ada yang minat request?😃
Vomment plis~
KAMU SEDANG MEMBACA
Maknae!Tae Series
FanfictionAu! Cerita sehari-hari tentang Bangtan dan maknae mereka, Kim Taehyung Yaoi, brothership, dll