Ini cerita selingan aja...
Awas typo~
Taehyung suka makan. Karena itu ia juga suka menunggu Seokjin menyiapkan makanan untuknya.
Terkadang. Saat hari tak begitu padat. Taehyung akan duduk di meja makan. Menunggu Seokjin menyiapkan makan malam. Hanya beberapa kali sebulan jika Seokjin sedang bersemangat dan mereka bosan makan di luar.
Taehyung akan tenang di kursinya. Menunggu sambil menggenggam pensil dan memelototi buku tugasnya yang kumal. Bukannya rajin belajar, Taehyung hanya sedang kekurangan waktu. Jadwal kerjanya yang padat benar-benar memakan waktu sekolahnya. Ia bahkan sudah ditandai beberapa guru karena sering absen. Karenanya anak itu suka membawa-bawa buku sekolahnya ke mana saja. Untuk belajar katanya. Walau kadang hanya dibawa, tanpa dibaca apalagi dikerjakan.
Taehyung melirik saat langkah kaki menapak lantai terdengar mendekat. Seorang pemuda, berbadan tinggi tegap. Rambutnya cepak dicat pirang. Tersenyum kecil padanya sebelum berlalu menghampiri Seokjin. Itu Kim Namjoon, leadernya.
Sudah biasa seperti itu. Taehyung akan duduk di meja makan, Seokjin memasak dan leadernya itu akan datang membantu.
Namjoon akan bertanya apa yang harus ia lakukan. Maka Seokjin akan memberinya sebuah pisau dan talenan kayu. Juga sayuran atau bahan lain yang harus dipotong.
Jika suara saat Seokjin memotong sesuatu adalah
Tuk tuk tuk tuk tuk
Maka saat Namjoon yang melakukannya akan berubah menjadi
TAK...TAK....CTAK!
"Aduh!"
Lalu gerutuan Seokjin akan terdengar. Taehyung pikir hyung tertuanya itu akan kesal karena Namjoon memaksa membantu dan berakhir mengiris jarinya sendiri. Nyatanya, saat Taehyung mengangkat kepala karena sejak tadi hanya sunyi yang terjadi, yang ia dapati di depannya adalah dua orang berbadan tinggi sedang berpandangan, sambil berpegangan tangan dalam diam.
Taehyung terus mengamatinya, bagaimana tersemat semburat warna kesukaan Seokjin di wajah hyung tertuanya itu. Juga leadernya yang tersenyum lembut terus memaku pemuda di depannya dengan matanya yang sayu.
Mungkin. Mungkin jika Taehyung bisa mengganti maniknya dengan mata yang bisa melihat sesuatu yang imajiner, maka ia akan melihat kelopak-kelopak bunga bertebaran di sekeliling mereka. Dengan cahaya putih menyilaukan mata dan merpati-merpati lucu yang mengepakkan sayap dengan riang di dekat kedua member Bangtan yang kini makin mendekatkan wajah masing-masing. Memiringkan kepala sambil memejamkan mata.
Juga sepasang tanduk setan di kepala seorang pemuda yang baru saja masuk ke dapur.
"EKHEM!"
Jujur saja, cara Jeon Jungkook berdeham barusan terdengar sangat aneh. Terlihat jelas jika dibuat-buat.
Jika Taehyung benar-benar mempunyai mata yang bisa melihat sesuatu yang imajiner, maka ia akan melihat merpati-merpati lucu tadi berubah pucat dan terbang tunggang langgang meninggalkan kelopak-kelopak bunga yang mengering dalam sekejap. Hancur berkeping-keping menjadi debu-debu kecil. Tak ada lagi cahaya putih dari surga. Yang ada hanyalah aura hitam yang menguar menyesakkan dada. Juga raut kedua hyungnya yang terkejut.
"Apa ada yang bisa kubantu?"
Itu yang Jungkook ucapkan. Satu itu ditambah bisikan kecil yang ia lontarkan saat pemuda itu sudah berada di dapur. Berdiri dekat kedua hyungnya yang kini sudah berdiri berjauhan dengan jarak yang sangat canggung.
"Bukankah hyung sendiri yang membuat perjanjian tentang memperlihatkan kemesraan?"
Taehyung mendengarnya dan dia tak mengerti. Namun tak ada niatan sama sekali untuk menanyakannya.
Namjoon hanya terkekeh dan Seokjin memilih berpura-pura sibuk kembali dengan pancinya. Warna rona itu telah hilang, berganti merah pekat hingga ke leher dan ujung telinganya.
"Manusia kan bisa lupa."
Lalu terkekeh lagi. Jungkook hanya mendengus. Sial, leadernya sendiri yang membuat peraturan untuk tidak mesra-mesraan dalam dorm, dia sendiri yang melanggar. Tahu begini Jungkook protes saja saat dilarang mendekati maknaenya itu. Lagipula berani-berani sekali mereka melakukan hal seperti itu di depan Taehyung. Taehyungnya kan masih polos. Belum tahu pacar-pacaran.
"Sedang mengerjakan tugas?"
Daripada jengkel Jungkook beralih ke Taehyung yang sejak tadi memperhatikan mereka. Membuat Namjoon dan Seokjin diam-diam menghela nafas lega.
Taehyung mengangguk. Membiarkan hyungnya itu duduk di hadapannya.
"Ada yang ingin kau tanyakan? Hyung bisa membantu!"
Jungkook tersenyum lebar. Taehyungnya yang duduk menghadap meja sambil belajar adalah salah satu pemandangan favorit Jungkook. Anak itu akan terlihat lucu sekali, terlihat sesuai dengan usia sebenarnya. Meski make up membuat Taehyung terlihat makin tampan juga manis Jungkook lebih senang melihat Taehyungnya yang polos begini. Mengerjakan hal-hal yang dilakukan remaja pada umumnya.
Mengingat hyung-hyungnya melakukan hal tak senonoh di depan maknaenya yang polos membuatnya kesal kembali.
Taehyung terlihat terdiam sebentar, lalu memandang Jungkook dengan alis berkerut.
"Mereka pacaran ya, hyung?"
Jungkook harus mengadakan rapat besar nanti malam. Mungkin ia akan merevisi sesuatu. Lalu menyusun rencana selanjutnya.
End
Hello,😶
Mungkin ini permintaan maafku buat bang momon😅
Vomment plis~
KAMU SEDANG MEMBACA
Maknae!Tae Series
FanfictionAu! Cerita sehari-hari tentang Bangtan dan maknae mereka, Kim Taehyung Yaoi, brothership, dll